Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
83. INT. BUTIK LA ROSA – SIANG
Cast: Mama Ocha, Ibu-ibu sosialita
Rosa kedatangan teman-teman sosialitanya. Mereka tampak sibuk membicarakan acara bazar yang akan digelar dalam rangka penggalangan dana untuk yayasan panti asuhan, anak-anak yatim piatu, dan panti jompo. Mereka menggelar pertunjukan amal ini bekerjasama dengan butik Rosa yang akan menjadi salah satu kontributornya.
JENG SHERLY
Gimana nih, Jeng-jeng, Zus-zus, Ibu-ibu... Udah hampir final nih, tinggal menentukan tempat pagelarannya saja. Undangan tamu istimewa semua sudah siap.
JENG TANTY
Kalau eikeu boleh usul, tempatnya jangan di hotel atau mall melulu. Bosen! Yang agak unik dikitlah, misalnya di museum, gedung tua, atau di tempat terbuka.
JENG HANNY
Saya sih setuju saja, tapi yang gak usah ribet-ribetlah. Ini kan charity show, bukan pure bisnis. Jadi sebaiknya budget harus disesuaikan. Bukannya gak mau tampil wah, tapi sebaiknya dana dibatasi. Kalau ada yang mau pinjamkan tempatnya dengan gratis sih, boleh banget!
JENG SOFHIE
Maksud Jeng? Cari yang gratisan?
JENG TANTY
Kenapa tidak? Toh kru dan modelnya juga gak mau dibayar, Event Organiser juga kasih diskon setengahnya. So what?
JENG VINA
Iya, tapi ada gak yang mau pinjamkan tempatnya? Hari gini, mana ada kasih gretongan!
JENG TANTY
Gimana kalau restorannya suami Jeng Rosa? Kan memadai tuh, tempatnya luas dan nyaman.
MAMA OCHA
(kaget)
Hah? M–maksud Buibu, tempat Mas Jun ya? Emh, gimana ya, nanti coba kubicarakan dulu dengan Mas Jun.
IBU-IBU
Iya lho, Jeng. Cocok sekali kalau digelar di sana. Apa gak sekalian juga turut memberikan katering gratis untuk undangan dan anak-anak yatim itu?
Yang lain mengiakan. Rosa termangu. Ia tak tahu bagaimana caranya menyampaikan pesan ibu-ibu itu kepada suaminya. Disamping sedang tak harmonis, ia tak yakin Jun mau mengizikannya.
CUT TO
84. INT. RUMAH ROSA – MALAM
Cast: Mama Ocha, Papa Jun
Rosa tampak gelisah seperti ingin menyampaikan sesuatu. Ia mondar-mandir di sekitar tempat duduk Papa Jun yang sedang membaca.
Melihat kelakuan istrinya, Papa Jun merasa terganggu.
PAPA JUN
Kamu masih memikirkan anak-anak? Kan sudah jelas mereka ada di mana? Mereka baik-baik saja. Nanti juga mereka akan pulang sendiri. Biar saja, biar mereka tahu dan belajar banyak hal di luar sana, bagaimana mengatasi hidup. Biarkan mereka dewasa!
MAMA OCHA
Kok masih saja ngomongnya gitu, Mas? Gak ada rasa khawatir sedikit pun di hatimu? Memang kebangetan kamu, Mas!
PAPA JUN
Terus, harus gimana lagi? Membujuk sampai mengemis-ngemis pada mereka untuk kembali? Yang ada makin besar kepala mereka.
MAMA OCHA
Mas! Sudahlah, aku gak mau berdebat. Lama-lama hypertensiku bisa kumat!
Rosa membatalkan niatnya untuk mengutarakan rencana ibu-ibu di butik tadi siang. Emosinya keburu naik ke ubun-ubun. Ia memasuki kamarnya seraya membanting pintu. Brakk! Papa Jun terperanjat kaget, lalu mengusap-usap dadanya sambil menggelengkan kepala.
CUT TO
85. INT. JUNN'S CAFE – MALAM
Cast: Igo, Chef DANANG,
Junn's Cafe n' Resto milik Papa Juno sudah gelap. Hanya lantai atas yang menjadi tempat tinggal sebagian karyawannya yang masih terlihat terang. Igo ada di dalam ruangan itu, ditemani Chef Danang yang memang tinggal di sana.
CHEF DANANG
Go, mau sampai kapan lo tidur di sini? Lo gak ada niat kembali ke rumah keluarga baru lo? Atau kenapa gak pulang ke apartemen bokap lo?
IGO
Enggak! Apalagi ke apartemen bokap. Gue gak punya kuncinya lagi. Mungkin lebih baik dibiarkan kosong daripada gue tempatin. Yang punya gak ikhlas!
CHEF DANANG
(membuang napas)
Gue bener-bener prihatin sama hidup lo, Go! Gue gak habis pikir sama sikap bokap lo. Padahal sebetulnya dia baik, pekerja keras, suka kasih semangat. Meskipun kadang nyeleneh dan p—.”
IGO
Pelit!
CHEF DANANG
(tertawa)
Bukan pelit, tapi perhitungan! Haha...
IGO
(berubah serius)
Gue kayaknya mau ke nyusul Om Tyan ke Australia. Gue mau tinggal sama dia. Cuma dia yang masih care sama gue.
CHEF DANANG
Serius lo? Terus nanti yang lanjutin usaha bokap lo ini siapa?
IGO
Gue gak peduli, dan bokap juga gak bakal peduli! Dia sibuk dengan ambisinya membuka cabang yang lebih besar. Hanya untuk dirinya sendiri! Gue sama aja kayak lo, kayak yang lainnya. Gue cuma pegawainya. Gak lebih!
Mereka berdua sama-sama terdiam. Tak lama, lampu di ruangan itu padam dan langit semakin gelap.
CUT TO
86. INT. BUTIK LA ROSA – SIANG
Cast: Mama Ocha, Ibu-ibu,
Suasana Butik Mama Ocha disibukkan oleh ibu-ibu sosialita yang sedang memilih baju-baju yang akan digelar di bazar dan charity show nanti. Baju-baju stok lama rancangan tren tahun lalu, ditempatkan di rak khusus obralan. Sedangkan yang masih baru-baru, dibandrol harga diskon 30 hingga 50%.
JENG SHERLY
Gimana Jeng Rosa, sudah Jeng bicarakan perihal tempat ke suami Jeng?
MAMA OCHA
(gugup)
Em... emmh belum, Jeng. Semalam Mas Jun sibuk sekali dengan proyek cabang barunya. Aku belum sempat membicarakannya.
JENG TANTI
Kita gak punya banyak waktu lagi, Jeng. Harus gerak cepat!
JENG SOFHIE
Oh iya, Jeng! Eike hampir lupa kasih tau, ada model yang belum bisa konfirmasi. Itu model yang baru ngetop itu, siapa sih? Baru naik daun aja udah belagu. Sok profesional. Kita lobi tetep harus lewat prosedur manajernya.
JENG HANNY
Iya juga sih, susah kalau urusannya udah nyangkut masalah honor. Lagian mereka pikir ini bukan event besar, gak berpengaruh buat mendongkrak popularitas.
JENG EKA
Eh, gimana kalau kita pakai putrinya Jeng Rosa buat model cadangan? Kika kan cantik, modis, ya ... meskipun gak setinggi model-model profesional.
IBU-IBU
Setuju! Setuju! Kikanya mau gak, ya?
MAMA OCHA
Emh... Kika, Kika kebetulan lagi gak bersamaku. Dia lagi di rumah papanya. I-iya... Sekarang aku membebaskan Kika untuk tinggal di mana yang ia mau. Biar adil gitu... hehe.
Ibu-ibu itu hanya saling pandang penuh keheranan dengan kata-kata Mama Ocha tersebut.
CUT TO