Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cek Ombak (melulu)
Suka
Favorit
Bagikan
16. Jealousy Papa

69. INT. RUMAH ROSA – RUANG KELUARGA – MALAM

Cast: Kika, Igo, Mama Ocha, Papa Jun

Di ruang televisi, keluarga baru Kika berkumpul kembali. Kehangatan kembali dirasakan pasangan Rosa dan Jun. Berbeda dengan Kika dan Igo yang masih menyisakan ketegangan di antara mereka.

Tiba-tiba ponsel Rosa berdering. CU: nama Ben muncul di layar.

ROSA

(melirik Jun dengan gugup)

Ya, halo! Ada apa?

Tanpa menjawab lagi, Rosa memberikan ponselnya kepada Kika.

MAMA OCHA

Kika, papamu!

Papa Jun langsung bereaksi dengan tatapan penuh curiga kepada Rosa dan Kika. 

Kika menerima ponsel mamanya, lalu melanjutkan percakapan dengan papanya di lantai atas.

PAPA JUN

Bener kan, dia masih menghubungimu? Mau apa dia telepon malam-malam gini? Seandainya gak ada aku, kamu pasti tak akan kasihkan teloponmu sama Kika.

MAMA OCHA

(sewot)

Mas! Jaga ucapanmu! Dia ada perlu sama anaknya, bukan sama aku!

PAPA JUN

Kalau bukan ada maksud sama kamu, kenapa gak telepon langsung ke nomor anaknya? Kenapa mesti lewat kamu? Dia kan tahu kamu sudah bersuami lagi?

MAMA OCHA

Mas! Kamu liat sendiri kan Kika gak lagi pegang HP. Papanya bilang teleponnya gak diangkat, jadi terpaksa lewat aku! Sudahlahlah Mas, aku gak mau berdebat lagi denganmu!

PAPA JUN

Bukan gitu, maksudku... dia harus ngerti bahwa dia gak bisa seenaknya mengganggu kamu. Kamu sekarang kan...

Tiba-tiba Kika datang berteriak sambil menurini anak tangga, memotong kalimat Papa Juno.

KIKA

Sudah, sudah! Hentikan! Kenapa sih kalian berantem terus akhir-akhir ini? Eh denger ya, Om! Dia itu papaku. Papa kandungku! Dia masih berhak atas aku. Dia masih bebas, gak ada yag bisa ngelarang kami berhubungan, termasuk mamaku sendiri. Jadi maaf ya, Om. Om jangan ikut campur urusan aku. Urus aja hubungan Om yang gak beres itu sama anak Om!

PAPA JUN//MAMA OCHA

(berseru secara bersamaan)

KIKA!

Refleks Mama Ocha menampar pipi Kika. Semua kaget, termasuk Igo, bahkan dirinya sendiri. Kika terpekik, sambil mengusap pipinya. Ia lalu menangis menuju kamarnya. Sedangkan mamanya terpaku dan terlihat menyesal. Namun tak ada yang bisa mencegah ketika Kika berlari keluar dengan membawa tasnya sambil terisak. Hanya Igo yang berusaha mengejarnya.

IGO

Kika tunggu! Kika!

Namun sayang, Kika sudah melarikan motornya dengan kencang menembus gelapnya malam.

CUT TO

70. INT. RUMAH PAPA BEN – MALAM

Cast: Kika, Papa Ben, Tante Gina.

PAPA BEN terkejut ketika membuka pintu rumahnya, setelah beberapa kali bel berbunyi. Di depannya, Kika berdiri dengan muka sedih. Mereka lalu berpelukan. 

PAPA BEN

Ada apa datang malam-malam begini, Kika? Kamu, nangis? Ayo masuk.

Mereka masuk rumah. Papanya mendudukkan Kika di sofa. 

PAPA BEN (CONT'D)

(khawatir)

Ceritakan, ada apa?

Baru saja Kika hendak bicara, seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan muka bertanya-tanya. Dia adalah GINA, istri papanya yang menjadi penyebab perceraian orangtua Kika.

GINA

Mas, ada tamu? Siapa? Ooh... kamu. Ada apa datang malam-malam gini? Gak bisa nunggu sampai besok, apa?

Wajak Gina berubah sinis. Sepertinya ia tak menyukai kedatangan Kika.

Papa Ben mengerti. Ia membawa Kika ke kamar tamu, langsung disuruhnya tidur.

PAPA BEN

Sudahlah, sekarang kamu iatirahat saja dulu. Besok saja ceritanya, ya. Selamat tidur.

Papa Ben menutup pintu, Kika pun mematikan lampu kamar.

FADE OUT

FADE IN

71. INT. RUMAH ROSA – PAGI

Cast: Mama Ocha, Papa Jun, Igo

Pagi itu di rumah Rosa semua kebingungan dengan kepergian Kika semalam. Mama Ocha berusaha menghubungi ponselnya juga ponsel mantan suaminya berkali-kali namun tak terhubung. Begitu pun dengan Igo yang terus memikirkan Kika.

MAMA OCHA

(berjalan mondar-mandir sambil menelepon)

Ayo angkat dong, Kika! Kamu di mana sih? Jangan bikin Mama cemas.

Namun panggilan tak juga terhubung. Rosa menatap suaminya dengan nanar.

MAMA OCHA

Semua ini gara-gara kamu, Mas! Kecurigaanmu gak beralasan. Cemburumu keterlaluan!

Papa Jun membantah. Mereka terlihat beradu argumen lagi. Igo menghela napas sambil berlalu meninggalkan keduanya.

CUT TO

72. INT. RUMAH BEN – PAGI

Cast: Kika, Pap Ben, Gina

Kika terlihat masih murung. Tampaknya ia sudah menceritakan apa yang terjadi semalam dengan Mamanya, dan papa sambungnya.

PAPA BEN

Sudahlah, untuk sementara kamu boleh tinggal di sini.

GINA

(ketus)

Boleh-boleh aja sih. Tapi jangan lupa, di rumah ini punya aturan sendiri juga. Dan kamu harus mengikutinya. Gak bisa seenaknya dan disamakan dengan di rumahmu sendiri.

PAPA BEN

Mam, jangan gitu dong. Dia anakku, berarti anakmu juga. Kika ini kakaknya Zia, bukan orang lain!

GINA

Ya justru karena itu. Dia harus bisa menempatkan diri. Jangan manja atau malas-malasan, atau bertingkah seoerti tamu. Paham kan maksudku, Kika?

Kika terdiam. Ia tampak menahan sedihnya. Air matanya mulai megambang. Ia hanya bisa menelan saliva.

CUT TO

73. EXT. KAMPUS KIKA – SIANG

Cast: Igo, teman-teman kampus Kika

Siang itu, Igo sengaja mendatangi kampus Kika untuk mengetahui keberadaan Kika. Igo menciba bertanya kepada teman-teman Kika yang ditemuinya.

KEYSHA

Loh, justru kita juga mau nanyain, kenapa hari ini Kika gak kuliah?

SHELIN

Iya, kami udah coba hubungi, tapi teleponnya gak aktif. WA-nya juga gak ada aktivitas lagi sejak kemarin sore. Gak tahu ke mana tu anak?

AZMAR

Ya Akhi, dari kafan itu dia lenyaf, Akhi? Yassalam, Kikha Maalikhaa... Ke mana sih Anti? Bikin semua orang fanik. Ya Allah, selamatkanlah dia. 

Igo putus asa. Ia kembali ke mobilnya, lalu duduk termenung. Sesaat kemudian ia membuka laptopnya, dan membuka Meet Me.

CUT TO

74. INT. RUMAH BEN – SIANG

Cast: Kika

Kika masih di kamarnya. Ia tak berani keluar kamar karena papanya sudah berangkat ke kantor. Ia meraih ponselnya yang sedang mengisi baterai. Namun sejurus kemidian ia membatalkan. Kemudian tangannya berpindah ke laptop. Ia tersenyum saat melihat titik hijau di profil Harry Putter. Kika mulai mengetik.

CU: chatting Ellea Martel dan Harry Putter.

ELLEA: Hai Harry! Apa kabar lo? Kenapa kemarin lo gak jadi dateng ke kafe yang dijanjikan?

HARRY: lho, gue dateng kok. Justru lo yang yang gak ada. Padahal gue udah nungguin berjam-jam. Tega banget sih, lo? Pake gak ngabarin lagi. Kalo emang gak mau ketemu gue, gak gitu caranya dong.

ELLEA: Eh, sembarangan aja lo kalo ngomong. Gue nungguin lo sampe lumutan, tau! Untung aja ada temen gue yang mau gantiin lo buat dikenalin sama saudara gue. Berarti, lo kan yang tega? Pake ngeles lagi!

Igo tertegun. Matanya menyipit memandang layar komputer di depannya seolah sedang memikirkan sesuatu. Lalu ia bergumam.

IGO

Ellea... bentar, bentar. Kenapa kejadiannya sama persis dengan yang gue alamin? Atau jangan-jangan... Ya, gue yakin. Dia adalah Kika!

CU: kembali ke layar laptop.

HARRY: Ellea, maafin gue. Kemarin memang gue datang, tapi gak ketemu lo. Sekarang lo di mana? Bisakah kita ketemu sekarang? Gue janji gak akan bohong.

ELLEA: Sorry, gue ga bisa keluar. Gue lagi ada di rumah bokap. Gue lari dari rumah Mama karena lagi ada masalah.

HARRY: Ok, kalo gitu. Lo baik-baik di sana ya, jangan ke mana-mana dulu. Gue tau pikiran lo lagi galau. 

Igo menutup laptopnya sambil tersenyum.

IGO

(tangannya mengepal)

Yess! Akhirnya gue berhasil menemukannya!

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar