Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
42. EXT. HALAMAN RUMAH ROSA – SIANG
Cast: Kika, Igo, Mama Oca, Papa Juno
ESTABLISHED SHOT: Rumah Rosa
Dua pasang sepatu pentofel pria berwarna hitam mengilap, turun dari Pajero hitam. Papa Juno dan Igo berdiri di depan rumah Rosa. Mereka berdua sama-sama menenteng koper, berpakaian yang sama yaitu setelan tuksedo hitam yang dikenakan di resepsi pernikahan Rosa dan Juno setelah akad tadi di restoran Papa Jun . Dengan kompak mereka melepas kacamata hitamnya bersamaan, lalu melangkah pasti menuju pintu rumah. Rosa keluar menyambut keduanya dengan sumringah.
INSERT: Kika mengawasi dengan wajah kecut dari balkon lantai atas.
MAMA OCHA
Ayok masuk, kami sudah menunggu kalian. Oya, jangan
sungkan, anggap aja rumah sendiri!
Rosa membiarkan anggota keluarga barunya masuk rumah. Satu koper ia masukkan ke kamarnya yang berada di lantai bawah yaitu kamar nyonya rumah. Sementara Igo, disuruh menaikkan kopernya ke lantai atas.
MAMA OCHA
(berteriak)
Kika!
KIKA (OS)
Ya, Ma!
MAMA OCHA
Bantu Igo bereskan kamarnya di atas, Sayang.
KIKA
(turun dan berdiri di tangga terburu-buru)
Nggak! Nggak mau! Dia di bawah aja, Ma. Aku yang di atas!
MAMA OCHA
(tengadah)
Kika, please dong! Jangan bikin masalah, kamarmu kan di bawah, sekarang malah diributin!
KIKA
Enggak! Pokoknya aku mau di atas! Kalau anak tiri Mama gak mau, biarin aja dia tidur di gudang!
Mama Ocha menghela napas melihat kelakuan putrinya. Sesaat kemudian, Igo segera menyeret kopernya melewati tangga. Namun dihadang oleh Kika.
KIKA
Coba aja lo kalau berani lewatin gue!
IGO
Ya, terus kenapa? Kan gue disuruh tempatin kamar atas sama Mama lo.
KIKA
Nggak! Gak boleh! Lo punya apartemen mewah, ngapain numpang tidur di rumah gue? Gembel banget sih, lo sama bokap lo!
IGO
Jaga mulut lo! Gue juga males, lagi. Apalagi serumah sama lo. Gue cuma ngehargai orangtua. Lebih baik tidur di resto bareng karyawan timbang di mari. Udah dipastiin gue gak bakalan hidup tenang dengan kebawelan lo.
KIKA
Ya udah, tau gitu lo tinggal sama pegawai bokap lo sana!
IGO
(melewati sambil berbisik si telinga Kika)
Inget, ya. Sekali lagi, gue hanya nurut orangtua! Kalau lo gak mau di bawah, ya udah, gak apa-apa sih biar kita tidur barengan aja di atas. Beres, kan?
KIKA
(bergidik)
Ih najis!
Mendengar kalimat terakhir Igo, Kika terlihat risih dan akhirnya menurunkan hadangan tangannya di tangga membiarkan Igo memasuki kamarnya.
CUT TO
43. INT. RUMAH ROSA – SIANG
Cast: Kika, Igo
Akhirnya Igo bisa menempati kamarnya di lantai atas. Igo berdiri memandangi pemandangan sekitar rumah dari balkon, dam mengamati ruangan di dekatnya. Hanya terdapat ruang tidur dan ruang santai di belakang balkon. Lalu memasuki kamarnya, hanya tempat tidur, lemari dan meja belajar. Tak ada kamar mandi.
MAMA OCHA (OS)
Kika! Tolong bantu Igo beresin barang-barangnya, ya!
KIKA
Iya, Ma!
Kika tampak ragu memasuki kamar Igo. Kamar yang sebelumnya memang sudah rapi. Igo hanya perlu memindahkan pakaian dan barangnya dari koper.
IGO
Lo masuk aja! Kita kan udah jadi saudara. Tapi gak ada yang perlu dibantu sebenarnya. Koper gue kosong. Isinya cuma dua stel baju buat besok kuliah sama laptop doang, kok.
KIKA
Jadi, maksud lo... Lo betulan gak niat pindah ke sini?
IGO
Udah gue bilang, gue cuma hargain mama lo. Gak enak kalau nolak. Mama lo keliatannya baik. Lagian papa gue aja gak peduli gue mau tinggal di mana!
KIKA
Gitu ya? Ya udah, kalau lo gak perlu bantuan, gue turun.
IGO
Eitt! Tunggu, tunggu! Lo bantu gue deh, please!
KIKA
Apa? Lo bilang tadi udah beres!
IGO
Bawain air minum. Es jeruk atau jus apa terserah! Gue haus.
Lalu Igo menghempaskan tubuhnya di kasur. Kemudian menelungkup ketika dihujani timpukan bantal dari Kika.
KIKA
Enak aja lo nyuruh-nyuruh ambilkan minuman. Emangnya gue babu lo?
IGO
Abisnya di sini gak ada pembokatnya! Jadi, lo aja gue suruh-suruh. Lo kan adik gue. Adik itu harus nurut sama kakak!
Igo kembali berkelit ketika Kika melemparkan bantal lagi.
CUT TO
44. INT. RUMAH ROSA – MALAM
Cast: Mama Ocha, Papa Juno, Kika, Igo
Malam semakin larut, para penghuni rumah Rosa yag kini bertambah, sudah berada di kamar masing-masing. Dari kamar utama, Mama Ocha baru saja melongokkan muka dari pintu untuk memastikan suasana sudah sepi. Namun tangan Papa Jun menariknya dengan tak sabar. Pengantin baru siap melaksanakan ritual malam pertama. Pintu pun terkunci. Hening.
Sementara di kamar Kika, ia terlihat gelisah. Di kepalanya hanya ada bayangan Igo. Ia membolak -balikkan tubuh, hingga akhirnya menghadap ke kiri.
SPLIT SCREEN
Igo pun sama seperti Kika. Ia tidur gelisah, hanya membolak-balikkan tubuhnya. Terakhir ia memiringkan tubuhnya ke kanan, seolah berhadapan dengan KIKA.
FADE OUT
FADE IN
45. INT. RUMAH ROSA – PAGI
Cast: Kika, Igo, Mama Ocha, Papa Juno
Semua sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan. Mama Ocha dan Papa Juno tampak bahagia. Wajah mereka berseri-seri, beda dengan Kika dan Igo yang muram. Mereka mulai makam bersama.
PAPA JUN
Kika, mulai sekarang, kamu bisa berangkat dan pulang kuliah bareng Igo.
KIKA
(tercekat)
No! Nggak Om, makasih. Aku bisa pakai motorku, kok.
PAPA JUN
Jangan panggil om lagi dong, mulai sekarang panggil Papa saja!
KIKA
Em, iya Om... eh, Pa.
PAPA JUN
Igo, kamu bisa antar Kika ke mana pun dia pergi.
IGO
Aku kan kuliah juga, abis itu harus standby di kafe. Gimana mau ngurusin dia?
PAPA JUN
Igo! Dengar. Mobilmu itu inventaris, bukan gue kasih cuma-cuma buat lo! Lo gak bisa suka-suka pake mobil itu! Kapan saja gue bisa rampas kuncinya!
MAMA OCHA
Mas! Kok gitu sih, sama anak sendiri? Ya sudah, gini aja. Biar Kika naik motornya sendiri supaya gak merepotkan Igo.
KIKA
Nah gitu dong. Males banget kalau harus dianter ke mana-mana kayak anak TK.
Mama Ocha menggelengkan kepala sambil saling pandang dengan suami barunya. Sementara Kika memainkan sendok dan garpu dengan kesal.
CUT TO