Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cek Ombak (melulu)
Suka
Favorit
Bagikan
14. Letupan-Letupan Kecil

57. INT. RUMAH ROSA – MALAM

Cast: Kika, Igo, Mama Ocha, Papa Jun

Saat itu mereka berempat sedang berkumpul di ruang TV. Namun begitu, mereka tampak asyik dengan dunianya masing-masing. Mama Ocha hanyut terbawa emosi dalam kisah sinetron yang ia tonton. Papa Jun anteng membaca buku filsafat, dan Kika tenggelam dalam ruang obrolan si layar bersama teman-temannya. Sedangkan Igo agak terpisah dari mereka, karena sedang memainkan gitar akustiknya. Tiba-tiba Igo menghentikan petikan dawai di jarinya. Iaenghampiri papanya dengan ragu.

IGO

Pa, sorry ganggu. Besok aku perlu uang buat beli alat praktik. Lumayan banyak sih.

PAPA IGO

Kamunkan punya uang sendiri. Kenapa harus minta lagi? Tunggu lo gajian, gak bisa apa?

IGO

Gak cukup, Pa. Kemarin kan aku baru aja bayar semesteran. Abislah, Pa! Belum lagi servis mobil, isi bahan bakar, bel...

PAPA JUN

(menyela)

Lo tu ya, boros banget! Belajar atur dong keuangan lo dari sekarang. Cari uang itu gak segampang membuangnya! 

MAMA OCHA

Mas, kok gitu sih sama anak? Perhitungan banget. Masa untuk biaya dan urusan kuliahnya mesti ditanggung sendiri? Tanggung jawabmu apa?

PAPA JUN

Nggak gitu, Sayang. Maksudku Cuma ingin memberi pelajaran aja. Biar dia tau dan menghargai gimana susahnya cari uang. Selama ini dia udah dapet gaji dari restoran padahal kerja Cuma paruh waktu. Mobil, fasilitas lain, bukannya udah lebih dari cukup aku kasih buat dia? Dia baru dua tahun ini ikut aku. Kurang apa lagi?

MAMA OCHA

Mas! Itu baru dua tahun. Terus sebelumnya, delapan belas tahun, Mas sudah kasih apa buat dia? Apa perlu dia kalkulasi apa yang harusnya sudah menjadi haknya?

PAPA JUN

Tapi dia kan ikut mamanya! Ya wajarlah dia dapatkan semua dari mamanya. Sekarang dia tiba-tiba datang, apa iya mau menuntut haknya? Aahh, sudahlah! Aku gak mau berdebat. Lebih baik aku tidur!

Mama Ocha kaget karena baru kali ini Papa Jun marah. Ia geleng-geleng kepala lalu menghampiri Igo.

MAMA OCHA

Sudahlah, jangan diributin. Malu! Berapa yang kamu perlukan? Biar besok Mama transfer ke rekeningmu.

IGO

Makasih, Ma. Tapi aku gak mau ngerepotin Mama. Biar aku minta Papa aja besok.

MAMA OCHA

Nggak apa-apa, kita kan sudah jadi keluarga. Kalau perlu apa-apa, kita bisa bicarakan.

IGO

Makasih, Ma.

Igo berlalu menaiki tangga menuju kamarnya, diiringi tatapan iba dari Kika.

CUT TO

58. INT. RUMAH ROSA – KAMAR – MALAM

Cast: Mama Ocha, Papa Juno

Mama Ocha menyusul suaminya ke kamar. Terdengar pintu dikunci dari dalam. Kemudian ia duduk di pembaringan di sisi Papa Jun yang pura-pura terpejam.

MAMA OCHA

Mas, dengar ya. Aku nggak suka kalau Mas terlalu perhitungan sama anak. Bagaimanapun ia anak kandungmu. Darah dagingmu! Seharusnya kamu yang bertanggung jawab dari lahir hingga ia dewasa.

PAPA JUN

Tapi tetap saja ia lahir bukan keinginanku. Bukan dari buah cinta! Aku tqk pernah merasa punya anak. Bahkan aku merasa aku tak pernah menikah sampai saat ini.

MAMA OCHA

Istighfar, Mas! Kamu pernah bilang bahwa Mas menikahi mamanya Igo selama dua tahun. Kenapa masih berani bilang merasa gak pernah menikah? Aneh-aneh aja kamu, Mas, Mas...

PAPA JUN

(bangun, lalu duduk dengan tatapan menerawang ke masa lalu)

Selama itu aku tak pernah menyentuhnya lagi. Hanya saat itu saja, saat kejadian memalukan itu kami melakukannya tanpa sadar, karena kami sama-sama mabuk di pesta ulang tahun teman kami. Aku gak tahu bagaimana caranya aku membawa dia ke tempat indekosku. Setelah sadar, kami sama-sama dalam keadaan tak berpakaian. Dua bulan kemudian, dia datang mengaku telah mengandung darah dagingku. Bagaimana aku bisa yakin bahwa anak itu benar-benar darah dagingku?

MAMA OCHA

Kenapa Nggak lakukan tes DNA saja? Beres, kan?

PAPA JUN

Percuma. Andaikan hasilnya positif juga tak akan mengubah keyainanku. Sudahlah jangan diperpanjang jadi masalah besar. Yang penting aku sudah memberi kehidupan yang nyaman buat dia. Wajarlah kalau mau dia juga turut membantu usahaku. Sama kan, anakmu juga?

MAMA OCHA

(meradang)

Beda dong, Mas. Aku mggak maksa anakku harus kerja membantuku. Aku hanya ingin ia mandiri, biar hidupnya tak tergantung dari laki-laki yang belum tentu bertanggung jawab. Aku gak mau ia mengalami seperti aku, Mas. Walaupun papanya Kika masih tetap membiayainya.

PAPA JUN

Jadi... Mantan suamimu itu... Ooh ternyata kalian masih berhubungan? Kenapa kamu bohongin aku?

MAMA OCHA

No! Aku tak pernah menghubungi dia. Luka hatiku masih terasa, Mas. Gak akan kulupa! Masa iya aku akan temui dia untuk mengemis? Lalu untuk apa aku bekerja mati-matian membuka usaha butik? Hanya untuk harga diri. Tapi aku tak pernah melarang Kika untuk menemuinya. Bgaimanapun, dia tetap ayahnya. Gak ada istilah bekas anak atau bekas orangtua.

Mama Ocha lantas mematika lamu, kemudian menutup tubuhnya dengan selimut dengan membelakangi suaminya yang sedang kesal.

CUT TO

59. INT. RUMAH ROSA – LANTAI ATAS – MALAM

Cast: Kika, Igo

Setelah Mama Ocha masuk ke kamarnya, Kika mengikuti langkah Igo menaiki tangga. Ia tak tega melihat Igo bersedih seperti itu di depan matanya. Ia mencoba untuk menghibur Igo. Igo meletakkan gitarnya di sudut sofa. Ia pun menyandarkan punggungnya di samping gitar kesayangnnya. Ia tahu Kika sedang menyusulnya ke atas.

KIKA

Go... lo gak bete, kan? Gue ikut prihatin dengan sikap bokap lo itu. Gue heran aja, kok sampai segitunya sikap bokap lo.

IGO

Udahlah, gak apa-apa kok. Gue udah terbiasa. Hanya saja gak habis pikir, kenapa sikapnya gak berubah meski udah lebih dua tahun kami bersama. Kadang gue berharap dia bersikap seperti layaknya bokap-bokap lainnya. Gue oengen dianggap dan diakui anak kandungnya. Makanya itu, Ka. Gue bela-belain ngalah lepasin lo, buat dia bisa nikah sama nyokap lo. Gue berharap dia akan berubah. Tapi kenyataannya...

Kika tak kuasa lagi menahan harunya. Ia menarik tangan Igo, lalu menggenggamnya dengan erat, seolah ingin memberi kekuatan.

KIKA

Udahlah. Yang sabar, ya! Gue akan selalu ada buat lo.

İGO

Thanks ya, Ka! Setelah ada lo, gue gak ngerasa sendiri.

Setelah itu mereka melanjutkan obrolan hingga tak sadar mereka berdua tertidur di sofa.

FADE OUT

FADE IN

60. INT. RUMAH ROSA – LANTAI ATAS – PAGI

Cast: Kika, Igo

Matahari pagi menelusup lewat tirai jendela kaca ruang atas rumah Rosa. Sepasang insan tampak masih berselonjoran di sofa dengan tangan saling berpaut dalam genggaman. Mata Igo pertama yang terbuka. Ia mengerjap-ngerjap sambil mandangi wajah Kika yang sangat dekat karena bersender di bahunya. Saat Igo bergerak, Kika terbangun. Ia pun mengerjap-ngerjapkan matanya dengan heran. Serlah tersadar, mereka buru-buru melepaskan gemggan, kemudian pergi ke kamar mandi masing-masing.

MAMA OCHA (OS)

Kika! Igo! Kalian sudah mandi? Bantu Mama siapin sarapan, dong!

Tak lama kemudian, Kika dan Igo menghampiri Mama Ocha yang sedang memasak. Papa Jun masih belum keluar dari kamarnya.

MAMA OCHA

Kika bantu kocokin telur, Igo tolong iris tipis-tipis wortel sama kubis ini. Tomat dan daun saladnya sekalian. Oya, kamu nanti kirimkan nomor rekeningmu ke WA Mama, ya?

PAPA JUN

(tiba-tiba sudah berdiri di dapur)

Nggak usah, aku baru saja transfer ke rekeningnya.

IGO

Makasih, Pa.

Papa Jun duduk di meja makan menunggu hidangan tersaji juga menunggu reaksi dari istrinya. Namun Rosa masih mendiamkannya.

CUT TO

61. EXT. RUMAH ROSA – PEKARANGAN – PAGI

Cast: Kika, Igo, Mama Ocha, Papa Jun

Hingga pada saatnya berangkat kerja pun, Mama Ocha masih membisu. Ia masuk ke mobilnya sendiri tanpa mengajak Pap Jun seperti hari-hari biasanya. Mama Ocha menghidupkan mesin mobil sambil berkata kepada Igo.

MAMA OCHA

Go, Kika berangkat sama Mama ya? Nanti dari kampus, kamu boleh jemput dan antar ke butik. Biar pulangnya bareng Mama lagi. itu pun kalau kamu nggak keberatan. Oiya, nanti malam Mama sama Kika makan di luar, ya?

Igo mengangguk lesu. Ia tahu Mama Ocha sedang marahan dengan Papanya gara-gara dirinya. Sementara itu Papa Jun tampak lunglai memasuki mobil Igo.

PAPA JUN

Antar gue ke resto duluan. Ingat, gue masih Bos lo. Jangan mentang-mentang dibelain Ocha, lo bisa bebas seenaknya. Dan inget... Gaji lo gue potong buat ganti transferan gue tadi.

Igo menghela napas dan melepaskannya dengan berat. Lalu ia melajukan Jeep-nya menuju jalan raya, kemudian melesat menjauhi rumah Rosa.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar