Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cek Ombak (melulu)
Suka
Favorit
Bagikan
6. Second Mistake (scene #20-27)

FADE IN

20. INT. RUMAH ROSA – MALAM

Cast: Kika, Rosa

Sepulang dari restoran Papa Jun, Mama Ocha tampak masih kesal dan marah-marah pada putrinya. Rosa berjalan mindar-mandir di ruang tamu dengan resah. Semetara Kika duduk di sofa dengan wajah murung.

ROSA

Pokoknya mulai detik ini, ya Ka. Dengar, jangan ada lagi kontak apapun dengan namanya Igo atau papanya!

KIKA

Maa! Ralat dong, jangan detik ini. Please ... besok sore, kek!

ROSA

Enggak ada ralat-ralatan. Kita sudah dipermalukan mereka di muka umum. Kita sudah dihina, dilecehkan, diper—

KIKA

(memotong)

Tapi semua ini gara-gara Mama! Coba kalau Mama nggak kepo!

ROSA

Kika! Kamu sudah mulai berani membantah Mama! Awas ya, kalaui coba-coba menghubungi dia! Mama gak akan tinggal diam!

KIKA (VO)

Kapan lagi gue bisa punya cowok kayak temen-temen gue? Gue kan pengen juga ngerasain jatuh cinta. Kencan. Selama ini Mama melarang pacaran sebelum lulus SMA. Giliran sekarang udah kuliah, dibolehin punya cowok, eh nyatanya malah lebih sadis aturaturannya.

CUT TO

21. INT. JUNN'S CAFE – PAGI

Cast: Igo, Papa Juno, Chef Danang

ESTABLISHED SHOOT: Junn's Cafe n Resto

Beberapa hari kemudian.

Papa Juno sedang menyiapkan sarapannya sendiri. Ia duduk termenung di depan kompor menunggu omelet matang. Papa Jun masih memikirkan kejadian di restonya itu. Diperhatikannya Igo yang duduk di sudut ruangan dapur. Igo terlihat murung dan selalu termenung. Rasa iba muncul dari sifat kebapakannya. 

PAPA JUNO (VO)

Sebenarnya gue tak tega liat si Igo. Haruskah meminta maaf kepada mamanya Kika? Tidak! Gue minta maaf? Enak saja. Seharusnya merekalah yang duluan minta maaf. Kan mereka yang nyerang duluan.  

CHEF DANANG

Boss! Omeletnya gosong tuh!

Papa Jun melonjak kaget. Ia buru-buru mematikan kompor dan mengangkat panci omeletnya yang berasap.

PAPA JUN

(menyolot)

Lo tu ya, dasar! Kerja nggak pernah becus! Kalau mau kasih tau itu sebelum gosong, tau!

CHEF DANANG hanya bisa menggelengkan kepala sambil mengurut dada. Kemudian saling pandang dengan Igo sambil mengangkat bahu.

CUT TO

22. INT. RUMAH ROSA – MALAM

Cast: Kika

ESTABLISHED SHOOT: Rumah Rosa

Di kamarnya Kika berhadapan dengan laptop dan setumpuk buku-buku dan kertas bergambar sketsa desain pakaian. Ia tampak gelisah, kemudian terlihat menghitung jari sambil berbicara sendiri.

KIKA

Kontak, jangan ... kontak, jangan ... Jangan! Tapi coba ajalah. Igo online nggak, ya?

Mata Kika terbeliak ketika warna hijau muncul dari profil Igo. Jari-jarinya langsung bergerak lincah menyusun huruf-huruf di layar monitor.

CU: Layar laptop menampilkan chat Kika.

KIKA: Igooo ...!

Kika agak tegang menunggu balasan. Ia takut seandainya bukan Igo yang membuka chat-nya, tetapi papanya. Kika kembali mengetik untuk memanggil lagi.

KIKA: Go, ini lo kan?

Masih tak ada jawaban. Kika kecewa hingga berbicara sendiri.

KIKA

Iih ... lo kenapa sih gak mau balesin? Apa lo marah sama gue? Lo beneran gak mau hubungi gue lagi? Lo nyebelin!

CUT TO

23. INT. JUNN'S CAFE – MALAM

Cast: Igo, Papa Juno

ESTABLISHED SHOOT: Junn's Caffe n Resto

Restoran terlihat ramai oleh pengunjung. Papa Juno sibuk mengawasi dan mengatur anak buahnya. Sementara itu di meja kasir, Igo yang baru saja mengaktifkan akunnya di Meet-Me, tertegun melihat chat yang begitu tiba-tiba dari Kika. Ia bingung harus membalasnya atau tidak. Takutnya bukan Kika yang pegang, tetapi mamanya. Kecurigaan Igo muncul saat mengingat Kika dilarang mengontak dia lagi oleh mamanya. Tak lama kemudian pemuda jangkung berambut cepak itu beranjak menuju meja pengunjung, ketika mendengar panggilan untuk melayani.

Igo tak tahu saat itu papanya melewati meja kasir dan laptopnya yang masih terbukah. Papa Jun meneliti dengan jelas huruf-huruf di layar itu. Begitu tahu Kika yang mengirim, matanya menyipit. Ia langsung duduk di depannya dan mulai mengetik balasan.

CU: Chat IGO: Ini saya, Juno.

Papa Jun terlihat tersenyum licik, seolah ada yang ia rencanakan.

CUT TO

24. INT. RUMAH ROSA – MALAM

Cast: Kika

Di seberang sana, Kika kaget. Ternyata bukan Igo. Sejenak ia terpaku, kemudian berpikir sambil memutar-mutar pensil. Namun matanya mendadak berbinar seperti mendapatkan ide cemerlang dari otaknya. Secepatnya ia mebalas disertai senyuman misterius.

CU: layar laptop

KIKA: Wah, kebetulan banget. Saya Rosa, mamanya Kika.

IGO: Oh, kamu? Ada apa? Mau marah-marah nggak jelas lagi?

KIKA: Eggak, Om

Kika tercekat. Ia segera menekan tombol back space dua kali, lalu melanjutkan ketikan. Hampir saja Kika keceplosan.

KIKA: Enggak, Pa! Maaf saya harus panggil apa? Gini lho, justru saya mau minta maaf atas kejadian kemarin. Semua karena salah paham.

IGO: Apa saya nggak salah baca ni? Kok aneh saja rasanya, wanita yang sepertinya galak, meledak-ledak, tiba-tiba minta maaf?

KIKA: Sungguh, Pak. Saya menyesal! Mau kan ya, maafin saya sama anak saya?

Kika mengetik sambil cekikikan sendiri. Kemudian celingukan memastikan jika mamanya tak berada di sekitarnya.

CUT TO

25. INT. JUNN'S CAFFE – MALAM

Cast: Papa Juno

Papa Jun diam terkesima. Ia tak menyangka sama sekali perempuan cantik namun garang itu bisa semudah itu memohon maaf. Akan tetapi, lagi-lagi sifat buaya daratnya yang keluar lebih dahulu. Ia tersenyum-senyum sambil membayangkan sosok tinggi ramping namun berisi itu. Meski tak muda lagi, tapi tak akan memalukan jika digandeng.

Papa Jun kembali mengetik sambil sesekali mengawasi Igo yang sedang sibuk menyiapkan pesanan pelanggan di dapur.

IGO: Ya sudah! Saya maafkan. Tapi janji ....

KIKA: Beneran, Pak? Oya apa tuh?

IGO: Enggak galak-galak lagi!

KIKA: Iyaa, janji.

IGO: Kalau udah berdamai begini, boleh dong main-main ke butiknya? (emot Flirt)

KIKA: Boleh dong. Di butik tersedia juga pakaian laki-laki. Bagus-bagus, lho!

PAPA JUNO

Yaelah! Gue bukan mau beli baju, kali! Dasar perempuan! Yang ada di otaknya cuma bisnis!

Papa Jun mengumpat sambil segera menghapus chatnya dengan Mama Kika, sebelum Igo datang.

CUT TO

26. EXT. HALAMAN BUTIK LA ROSA – SORE

Cast: Papa Juno, Mama Ocha

Sore itu Papa Jun tampak rapi turun dari Pajero hitam-nya. Dengan gaya elegan dan maskulin, ia membuka kacamata hitam lalu mengusap rambutnya yang kelimis. Senyumnya langsung mengembang penuh percaya diri begitu melihat Mama Ocha menyambut kedatangannya.

Saat itu Mama Ocha tengah mengganti banner di kaca depan butiknya. Ia terbengong setengah terkesima melihat penampakan yang baru turun dari mobil. Sepertinya ia sedang berusaha mengingat-ingat, pernah bertemu di mana dengan makhluk di depannya itu. Begitu teringat, ia langsung menghadang lelaki perlente itu ketika hendak memasuki butiknya.

ROSA

Kamu ... ngapain ke sini? Masih belum puas mempermalukan kami?

Giliran Papa Juno yang kini terbengong. Sesaat ia tertegun menerima sambutan 'hangat' dari Mama Ocha.

PAPA JUN

Lho, bukannya ... bukannya tadi malam kita sudah berdamai, dan saya dibolehkan berberkunjung?

ROSA

Siapa suruh? Terus, siapa bilang sudah berdamai? Ngaco, kamu! Amit-amit deh!

PAPA JUN

Tadi malam yang minta maaf duluan itu siapa? Kamu, kan?

ROSA

Minta maaf duluan? Saya? Mimpi, kali. Sorry, ya!

PAPA JUNO

Terus yang chatting semalam dengan saya siapa?

Mama Ocha terdiam sambil mengerutkan dahinya. Tiga detik kemudian:

ROSA

(berteriak sampai bumi berguncang)

Kikaaaaa!!

CUT TO

27. EXT. KAMPUS KIKA – SIANG

Cast: Kika, Igo

Di tempat parkir kampus, Igo menemui Kika. Mereka tampak berbincang-bincang serius. Kadang seperti kesal dan marah.

KIKA

Maksud gue nggak gitu, Igo. Gue cuma bingung cari cara biar orangtua kita berdamai, dan kita bisa berhubungan lagi.

IGO

Ya gak gitu juga caranya. Lo gak tau gimana papa gue ngamuk-ngamuk semalem. Bukan hanya gue, karyawan juga semua kena amukannya. Ah, lo tu ya, bukan mendamaikan, malah nambah masalah aja, Ka!

KIKA

Samalah! Gue juga dimarahin Mama abis-abisan karena udah lancang. Terus, gimana dong nasib hubungan kita?

IGO

Tau!

KIKA

Ih kok gitu, sih? Go ... Igo!

Igo tak pedulikan rengekan Kika. Ia menaiki mobilnya, dan langsung tancap gas. Sementara Kika, kedua tangannya mengepal keras, lalu menghentakan kakinya dengan kesal sepeninggal Igo.

CUT TO

Scene #28

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar