Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
THE AUTHORS
Written by Sylviana Mustofa
Episode 1
Sc. 1 EXT. PINGGIR JALAN BESAR/DEPAN BENGKEL HARI – SIANG
Noval (L/5) berdiri di pinggir jalan kebingungan. Tempatnya berdiri berseberangan dengan toko sang Ayah, Hari (L/32). Bik Ema (P/46) melihat Noval kebingungan, ia takut anak itu menyeberang hingga berteriak.
Ema Berteriak,cemas
Hari yang sedang berdandan di depan bengkelnya langsung menoleh dan melihat anaknya kebingungan di pinggir jalan. Ia segera mendekati anaknya dengan mengendarai sepeda motor, lalu mengantarnya pulang.
Sc. 2 EXT/INT. KAMAR/HALAMAN RUMAH ANA
Ana (P/30) mencabut carger pada hapenya. Terlihat akan menelepon seseorang, tapi terurung niat karena mendengar suara sepeda motor di halaman. Ana berjalan menuju ke halaman belakang rumah. Pintu terbuka terlihat Hari dan Noval. Hari menurunkan Noval sambil dengan wajah marah.
Ana Mengerutkan kening. Noval berlari ke arah Ana, lalu memeluk kaki ibunya. Ana duduk berjongkok minta penjelasan pada Noval.
Karena takut Noval terus saja Menangis.
Hari Menghidupkan motor dengan muka marah.
Setelah Hari pergi, Ana hanya diam, lalu memeluk Noval. Setelah itu menggendongnya masuk rumah.
DISOLVE TO
Sc. 3 INT. RUMAH EDI (KAMAR ANA) - MALAM
Isi kamar sudah berserakan. Pakaian dan berbagai macam barang berhamburan di lantai. Ana mematung, menunduk mendengarkan amarah suaminya.
Ana Berulang kali menghapus air mata.
Ana memejamkan mata. Air matanya semakin deras. Setelah puas menumpahkan kekesalan Hari keluar rumah, Menghidupkan sepeda motor dan pergi begitu saja. Suara sepeda motor sengaja di gas kencang untuk menunjukkan kemarahan. Dengan berurai air mata Ana membereskan kamar. Setelah selesai berbaring di samping Noval yang terlelap. Ana Memeluk Noval dengan mata terpejam.
Mencium Noval dan memeluknya erat. Di ruangan lain, samping kamar Ana. Raka sudah tidur dengan nyenyak bersama kakeknya di depan televisi.
CUT TO
Sc. 04 EXT - HALAMAN BENGKEL/TOKO HARI - MALAM
Motor hari berhenti tepat di depan bengkelnya. Ada beberapa anak remaja yang sedang nongkrong di sana. Ada Dimas (L/20), Kiki (L/21), Imam (L/18) sedang asik ngobrol membahas sesuatu. Mereka adalah mekanik yang bekerja di bengkel Hari.
Mengeluarkan rokok, lalu mencoba menghidupkan korek api. Dimas, Kiki, dan Iman Saling pandang, kemudian berbisik dan diam.
Karena korek tak kunjung hidup apinya, akhirnya Hari membuangnya. Hari mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan pada istrinya.
INTERCUT
Tidak berapa lama centang biru, dan terlihat Ana mengetik sesuatu.
Hari menjauh dari rombongan, duduk di teras bengkel. Kembali mengirim pesan pada Ana.
Hari menatap sekelilingnya nanar, kemudian membuang juga sebungkus rokoknya jauh ke depan. Kesal.
DISOLVE TO
Sc. 05 EXT/INT. JALANAN/RUANG MAKAN - SUBUH/PAGI
Hari pulang dari toko ke rumah sebelum subuh. Ia memarkirkan sepeda motor di teras belakang rumah ayahnya Edi (L/59) Hari mengetuk pintu dan Ana yang sudah bangun langsung membukanya. Wajah Hari melengos melihat Ana. Ia langsung menuju kamar. Di kamar. Hari langsung mendekati kedua anaknya yang tidur di ranjang. Raka (L/8) dan Noval.
Noval Menggeliat, lalu duduk dengan mata setengah memejam.
RAKA beringsut duduk dan mengucek mata
Mereka bertiga keluar kamar langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu. Ana hanya duduk di kursi meja makan melihat itu semua. Setelah wudhu suami dan anak-anak langsung ke mushola. Ana berdiri dan mengambil panci, lalu mengisinya dengan air. Setelahnya meletakkannya di atas kompor, lalu menyalakan apinya. Samar-samar terdengar suara anak sulungnya azan, disusul nyanyian puji-pujian si bungsu. Ana tersenyum sebentar, lalu duduk. Ana Memijat kepala dengan sebelah tangan.
Suara air menguap. Ana segera berdiri dan membuat kopi juga teh. Setelahnya kembali duduk di kursi meja makan. Tidak berapa lama semua orang pulang dari Mushola. Terdengar pintu terbuka dan suara anak-anak berlarian masuk.
Noval dan Raka duduk di kursi meja makan, dekat dengan kakeknya. Edi Menatap Noval dan Raka secara begantian.
Kedua cucunya berteriak bersamaan sambil menggebrak-gebrak meja.
Keluar adik ipar Ana, Rana (P/21) dari kamar. Wajahnya masih basah bekas air wudhu, langsung duduk di samping Edi.
Ana berlalu ke kamar mandi mengambil wudhu, setelahnya langsung menuju kamar.
(Kamar Ana). Terlihat suaminya tidur dengan nyenyaknya. Ana melirik sekilas, lalu memakai mukena dan membentang sajadah. Selanjutnya salat.
CUT TO
Sc. 06 INT. RUANG MAKAN - PAGI
Hari sudah siap pergi bekerja. Kopi yang disiapkan Ana sejak subuh belum disentuh sama sekali dan sudah dingin. Hari hanya melirik sekilas kopi itu di meja makan, dan malah memilih meminum segelas air putih. Ana yang baru masuk usai menjemur pakaian mendekat.
Kemudian langsung pergi. Ana perlahan duduk di kursi meja makan. Menatap kopi dingin itu dengan wajah sedih, lalu menunduk dan menyandarkan kepala ke meja, menangis.
FADE OUT