Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
THE AUTHORS
Suka
Favorit
Bagikan
6. Keberuntungan dan Kesialan Datang Bersamaan

Episode 6

Sc. 31. EXT. JALANAN - PAGI/SIANG

Di atas sepeda motor yang berjalan, Ana masih terbayang-bayang kata-kata si penjual ikan.

ANA (V.O) : Kok deg-degan, ya inget kata-kata penjual ikan tadi? Masa sih? Ah, kalau percaya kan sama dengan musrik? Aamiinin ajalah, semoga kata-katanya diijabah. Tapi, kalau mau sukses kan harusnya dari dulu. Ini dah berkeluarga dan punya anak masak iya masih bisa sukses?
RANA
Mbak, tukang ikan tadi ngomong apaan sih? Mbak kok kayak agak gimana gitu.

Mendengar Pertanyaan Rana, Ana Tertawa.

ANA
Tadi, dia ramal, Mbak Ran. Aneh kan? Penjual ikan yang bisa meramal masa depan judulnya.

Mendengar Ana tertawa, Rana ikut tertawa.

RANA
Siapa tau aja, Mbak. Kita kan nggak tahu yang bakal terjadi ke depannya.
ANA
Hush, percaya sama begituan nggak boleh. Aamiinin ajalah, anggap aja doa baik.
RANA
Aamiin se Indonesia.

Selanjutnya mereka terus berbicara meskipun sambil sedikit berteriak karena derasnya angin yang menerpa.

CUT TO

Sc. 32 INT. RUMAH EDI/KAMAR ANA - SIANG

Selesai memasak anak mencuci tangan dan masuk ke kamar, berbaring dan membuka hapenya.

(Sound effect : Suara anak-anak bermain di teras)

Ana kaget setelah membuka aplikasi facebook dan langsung duduk.

ANA (V.O) : Waw! Cerita yang tadi berganti judul menjadi ‘Pelakor Bermartabat’ mendapatkan like yang fantastis. Dari 2000 like menjadi 8000 like hanya dalam hitungan jam?

Ana langsung membuka aplikasi wa dan chat di group author kece. Nampak beberapa teman sedang membahas sesuatu.

ANA (S.O)
Maaf baru nongol, baru pulang dari pasar dan masak.
LIA (S.O)
Belanja apa bebs?
UNTAR (S.O)
Capek, mbak?
ERSE (S.O)
Adek bontot udah pulang dari pasar, aku masih ngetik bantuin suami kerja.
YANI (S.O)
Borong ya, Mbak?
NISA (S.O)
Aku juga baru kelar masak nih, Mbak.
ANA (S.O)
Wah, yang mana dulu nih mau dijawab? @Lia, belanja banyak bebs. @Untar, banget (Emot nangis). @Erse, Semangat bantuin suami, Mbak! @Yani, Belanja mingguan, Mbak. @Nisa, Toss dong! Jadi temen-temen semalem aku nulis cerita judulnya Cinta Raja, eh likenya lumayan, 2000an, iseng aku ganti Pelakor Bermartabat, Langsung naik likenya jadi 8000. Emang ya the power of judul itu sesuatu. (Emot ngakak)
MAYA (S.O)
Kerenn, otw novel ke 4 dong, Dek?
DIAH (S.O)
Ah, aku lagi mager banget nulis. Selamat ya mak!
DITI (S.O)
Oww, harus mampir ini.
TITI (S.O)
Uwuwww (Emot love)
ANA (S.O)
Do’akan ya Mbak Mbak semua, semangatt!!
ALL
Semangat!! Ganbantee! Sarangheyo! Fighting

Ana tersenyum, lalu menyimpan gawainya. Ia mengintip anaknya sekilas yang main di teras depan melalui kaca jendela. Di buku ke empat ini untuk pertama kalinya Ana yakin cap best seller akan ia dapatkan. Ana terus berusaha membuat cerita dengan ciri khasnya. Memilih penerbit setelah konsultasi dengan Uni Maya dan benar saja, baru open PO pertama buku sudah terjual ratusan eksemplar. Untuk pertama kalinya buku karyanya mendapatkan logo best seller plus cover foto bisa memakai fotonya sendiri.

ANA (V.O) : Benar, saja. kalau berdo’a dan belum dikabulkan, bisa jadi Allah bilang jangan sekarang, tunggu saat yang tepat. Contohnya seperti cover buku ini. Setelah ditolak saat pertama kali akan terbit kini cover ini terpakai, bahkan penjualannya lebih meledak dari buku sebelumnya. Ah, Allah memang maha baik. Dia memang mengabulkan do’a kita di waktu yang tepat.

CUT TO

Sc. 33. EXT. JALANAN - SORE MENJELANG MAGRIB

Sepeda motor Ana menepi di depan sebuah masjid karena bertemu Bik wiwik (P/40) yang juga menghentikan laju sepeda motornya. Sementara Raka duduk di boncengannya.

ANA
Mau kemana, Bik?

Bik Wiwik Menunjukkan kantung berisi mie instan.

BIK WIWIK
Abis beli ini, kalau kamu mau ke mana?
ANA
Mau nganter si abang ngaji, Bik.
BIK WIWIK
Ya udah, deh. Hati-hati, ya!

Menghidupkan sepeda motor.

ANA
Oke, Bik. Aku ke sana dulu, ya. Assalamualaikum.
BIK WiWIK
Waalaikumsalam ...

Sepeda motor mereka melaju dengan arah yang berlawanan.

CUT TO

Sc. 34 EXT. TERAS TEMPAT RAKA MENGAJI/JALANAN - SORE

Menghentikan sepeda motor, lalu Raka turun dan mencium punggung tangan Ana.

ANA
Yang bener ngajinya!
RAKA
Iya.

Naik ke atas. Ana Melihat dan menunggu anaknya sampai masuk ke dalam. Raka sudah sampai di atas. Menatap ibunya.

RAKA
Ami pulanglah!
ANA
Kenapa emang? Nyuruh-nyuruh pulang?

Mata Ana menyipit, penuh rasa curiga. Melihat itu wajah Raka kesal.

RAKA
Aku malu ditungguin.
ANA
Ish!

Wajah kesal, menghidupkan sepeda motor dan meninggalkan tempat. Perjalanan Pulang, Ana mengendarai sepeda motornya dengan santai, lalu ia berhenti untuk mengisi bensin. Ana syok saat melihat dompet yang ia gantung di sepeda motor tinggal talinya saja, sementara dompetnya yang berisi: hape, uang, buku tabungan dan beberapa atm hilang karena berada dalam dompet itu. Ana memutari sepeda motornya di depan warung tempat pengisian bensin. Penjual bensin heran memperhatikam.

PENJUAL BENSIN
Kenapa, Dek?

Ana memijat kepalanya yang tiba-tiba pusing, lalu kembali memeriksa sepeda motornya.

ANA
Astaghfirullah ...

Penjual bensin makin bingung, ia ikut memutari sepeda motor Ana.

PENJUAL BENSIN
Kenapa ya, Dek?
ANA
Ya, Allah ... dompet saya putus talinya di tengah jalan, Pak. Ini tinggal talinya aja, dompetnya jatuh.

Berjongkok, kembali memegang kepala, bayangan wajah Hari saat marah melintas di depan mata.

PENJUAL BENSIN
Apa aja isinya? Uangnya banyak?
ANA
Nggak juga, Pak. Tapi atm saya tiga ada di sana semua, buku tabungan dan hape yang paling penting.
PENJUAL BENSIN
Coba kamu lewati lagi jalan-jalan yang sudah kamu lalui, siapa tahu masih rejeki. Bismillah aja.

Ana Langsung berdiri, menaiki sepeda motornya.

ANA
Ya, udah. Saya cari dompet saya dulu ya, Pak.
PENJUAL BENSIN
Iya, semoga ketemu ya, Dek ...
ANA
Aamiin. Yuk, Pak. Assalamualaikum!
(Buru-buru pergi)
PENJUAL BENSIN
Ya. Wa'alaikumsalam!

Ana melewati jalanan yang sudah ia lalui dengan kepala dan mata berkeliling menelusuri kesetiap tempat, siapa tahu dompetnya masih ada di sana. Sialnya hingga magrib dan gelap, ia tak menemukan apa-apa. Karena hampir masuk waktu Magrib, Ana memutuskan langsung menjemput Raka sebelum azan Isya. Ia bahkan menumpang salat magrib di rumah orang yang dekat dengan tempat Raka mengaji.

CUT TO

Sc. 35 EXT/INT. HALAMAN RUMAH EDI/KAMAR ANA - MALAM

Ana baru sampai di rumah bersama Raka. Ia menceritakan dengan suami dan yang lain. Semua langsung ikut mencari keberadaan dompet itu. Sudah dicari ke semua arah, tetapi dompet itu tidak lagi ditemukan.

(Dalam Kamar Ana) Ana sedang duduk berhadapan dengan Hari di pinggir kasur. Hari menatap Ana lekat.

HARI
Ya sudah, mungkin belum rejekinya. Nanti kalau ada rejeki kita beli lagi. Salahnya kenapa Ami bawa atm beserta buku tabungan di dompet itu.

Ana Menunduk, merasa bersalah. Sesekali tangannya mengusap ujung mata, menangis.

ANA
Soalnya Ami kalau mau sengaja ke bank atau atm suka penuh orang jadi males mampir, Yah. Jadi kalau pas nggak sengaja liat atm sepi, kan bisa mampir untuk transfer atau keperluan lainnya di sana.
HARI
Jadi gimana, kapan mau diurus. Isi di ATMnya banyak?
ANA
Nggak juga, Yah. Soalnya semua royalti buku kan, udah aku keluarin buat beli sembako dan bagi-bagi ke tetangga-tengga yang kurang mampu. Ada royalti buku elektronik dan buku yang baru terbit.
HARI
Berapa?

Ana Mengambil kertas dan menuliskan nominal, lalu menunjukkan pada Hari. Exspresi wajah Hari kaget, seperti tidak menyangka setelah membacanya.

HARI
Ini ... ini royalti buku?

Ana mengangguk.

HARI
Oh ...

Memegang ketukuk, merasa kurang nyaman.

ANA
Kenapa, yah?

Hari menjadi Salah tingkah.

HARI
Kalau gitu besok urus aja di kantor polisi, kan bisa buat beli hape baru dan yang lainnya kalau uangnya masih bisa diselamatkan.
ANA
Iya Ayah.

Hari Berdiri akan pergi.

HARI
Ya, sudah. Ayah ke toko dulu, dah malam.
ANA
Iya.

Hari melangkah keluar kamar diiringi Ana dari belakang. Setelah sepeda motor Hari menjauh dari rumah Ana Menutup pintu lalu kembali ke kamar. Sampai di kamar duduk di ujung ranjang. Diam sesaat, kemudian menangis lagi.

DISOLVE TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar