Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Episode 6
Sc. 31. EXT. JALANAN - PAGI/SIANG
Di atas sepeda motor yang berjalan, Ana masih terbayang-bayang kata-kata si penjual ikan.
Mendengar Pertanyaan Rana, Ana Tertawa.
Mendengar Ana tertawa, Rana ikut tertawa.
Selanjutnya mereka terus berbicara meskipun sambil sedikit berteriak karena derasnya angin yang menerpa.
CUT TO
Sc. 32 INT. RUMAH EDI/KAMAR ANA - SIANG
Selesai memasak anak mencuci tangan dan masuk ke kamar, berbaring dan membuka hapenya.
(Sound effect : Suara anak-anak bermain di teras)
Ana kaget setelah membuka aplikasi facebook dan langsung duduk.
Ana langsung membuka aplikasi wa dan chat di group author kece. Nampak beberapa teman sedang membahas sesuatu.
Ana tersenyum, lalu menyimpan gawainya. Ia mengintip anaknya sekilas yang main di teras depan melalui kaca jendela. Di buku ke empat ini untuk pertama kalinya Ana yakin cap best seller akan ia dapatkan. Ana terus berusaha membuat cerita dengan ciri khasnya. Memilih penerbit setelah konsultasi dengan Uni Maya dan benar saja, baru open PO pertama buku sudah terjual ratusan eksemplar. Untuk pertama kalinya buku karyanya mendapatkan logo best seller plus cover foto bisa memakai fotonya sendiri.
CUT TO
Sc. 33. EXT. JALANAN - SORE MENJELANG MAGRIB
Sepeda motor Ana menepi di depan sebuah masjid karena bertemu Bik wiwik (P/40) yang juga menghentikan laju sepeda motornya. Sementara Raka duduk di boncengannya.
Bik Wiwik Menunjukkan kantung berisi mie instan.
Menghidupkan sepeda motor.
Sepeda motor mereka melaju dengan arah yang berlawanan.
CUT TO
Sc. 34 EXT. TERAS TEMPAT RAKA MENGAJI/JALANAN - SORE
Menghentikan sepeda motor, lalu Raka turun dan mencium punggung tangan Ana.
Naik ke atas. Ana Melihat dan menunggu anaknya sampai masuk ke dalam. Raka sudah sampai di atas. Menatap ibunya.
Mata Ana menyipit, penuh rasa curiga. Melihat itu wajah Raka kesal.
Wajah kesal, menghidupkan sepeda motor dan meninggalkan tempat. Perjalanan Pulang, Ana mengendarai sepeda motornya dengan santai, lalu ia berhenti untuk mengisi bensin. Ana syok saat melihat dompet yang ia gantung di sepeda motor tinggal talinya saja, sementara dompetnya yang berisi: hape, uang, buku tabungan dan beberapa atm hilang karena berada dalam dompet itu. Ana memutari sepeda motornya di depan warung tempat pengisian bensin. Penjual bensin heran memperhatikam.
Ana memijat kepalanya yang tiba-tiba pusing, lalu kembali memeriksa sepeda motornya.
Penjual bensin makin bingung, ia ikut memutari sepeda motor Ana.
Berjongkok, kembali memegang kepala, bayangan wajah Hari saat marah melintas di depan mata.
Ana Langsung berdiri, menaiki sepeda motornya.
Ana melewati jalanan yang sudah ia lalui dengan kepala dan mata berkeliling menelusuri kesetiap tempat, siapa tahu dompetnya masih ada di sana. Sialnya hingga magrib dan gelap, ia tak menemukan apa-apa. Karena hampir masuk waktu Magrib, Ana memutuskan langsung menjemput Raka sebelum azan Isya. Ia bahkan menumpang salat magrib di rumah orang yang dekat dengan tempat Raka mengaji.
CUT TO
Sc. 35 EXT/INT. HALAMAN RUMAH EDI/KAMAR ANA - MALAM
Ana baru sampai di rumah bersama Raka. Ia menceritakan dengan suami dan yang lain. Semua langsung ikut mencari keberadaan dompet itu. Sudah dicari ke semua arah, tetapi dompet itu tidak lagi ditemukan.
(Dalam Kamar Ana) Ana sedang duduk berhadapan dengan Hari di pinggir kasur. Hari menatap Ana lekat.
Ana Menunduk, merasa bersalah. Sesekali tangannya mengusap ujung mata, menangis.
Ana Mengambil kertas dan menuliskan nominal, lalu menunjukkan pada Hari. Exspresi wajah Hari kaget, seperti tidak menyangka setelah membacanya.
Ana mengangguk.
Memegang ketukuk, merasa kurang nyaman.
Hari menjadi Salah tingkah.
Hari Berdiri akan pergi.
Hari melangkah keluar kamar diiringi Ana dari belakang. Setelah sepeda motor Hari menjauh dari rumah Ana Menutup pintu lalu kembali ke kamar. Sampai di kamar duduk di ujung ranjang. Diam sesaat, kemudian menangis lagi.
DISOLVE TO