Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Episode 2
Sc. 7 INT. RUMAH EDI/KAMAR ANA/RUANG KELUARGA - SIANG
Ana sedang menelepon Lia, mencurahkan isi hati.
INTERCUT
Ana menyisihkan ingus ke tisu kuat-kuat. Ia juga menghapus air matanya.
Lia terdiam, Heran.
Ana kembali Menangis
Kemudian tangis Ana semakin kencang.
Lia Mendekatkan ponsel dan memeluknya.
Ana kembali Menyisihkan ingus beberapa kali ke tisu.
Tiba-tiba terdengar suara tangisan Noval dari ruang keluarga. Ana segera menutup telepon dan memeriksa anak-anaknya.
(RUANG KELUARGA) Noval menangis sesenggukan, sementara Raka mengulum senyum. Ana mendekati Noval sambil menatap Raka tajam.
Raka Menjulurkan lidah, mengolok-olok.
Sambil berjoget, dan mengolok-olok.
Marah sambil memeluk noval yang mengamuk. Noval terus mengamuk dan menangis, sementara Raka terus mengganggu. Karena kesal Ana hendak menangkap Raka, tapi tak berhasil karena anak itu lebih lincah kabur keluar rumah.
CUT TO
Sc. 08 INT. RUMAH EDI/RUANG MAKAN - MALAM
Edi, Raka, Noval, Rana dan Ana duduk di meja makan. Mereka sedang makan malam bersama. Hari lembur hingga terlambat pulang.
Raka memasang wajah cemberut.
Ana berkata Dengan raut kesal.
Sementara mereka bicara, terlihat Noval kepalanya sudah bersandar pada meja, tertidur. Ana mendekat dan memeriksa Noval, kemudian tersenyum pada semua sambil memberikan kode dengan tangan bahwa Noval sudah pulas. Lantas membawanya masuk kamar.
CUT TO
Sc. 9 INT. KAMAR ANA - MALAM
Beberapa kali Ana memeriksa jam, suaminya belum juga pulang. Kebiasaan Noval kalau tidur tangannya selalu memegang hidung Ana, kadang sampai ia susah bernapas. Ana berusaha melepas tangan Noval sambil melihat ke layar hape, kemudian rautnya nampak bahagia.
Ana Senyum, kemudian wajah itu kembali sendu.
Ana segera membuka aplikasi whatsapp-nya dan mencari nomor suami. Setelah ketemu segera ia menulis pesan.
Berhenti mengetik, menangis sesaat, kemudian lanjut menulis.
Ana terus menangis, menutup mulut dengan sebelah tangan. Tidak berapa lama chatnya centang dua, yang tadi berwarna abu-abu kini sudah berwarna biru.
CUT TO
Sc. 10 INT. TOKO HARI - MALAM
Hari sedang mengelas badan sepeda motor, lalu berhenti dan menghisap rokoknya. Tanpa sengaja ia melihat lampu ponselnya menyala di etalase toko. Hari berdiri, lalu mengambil ponsel, melepas kaca mata dan membuka chat. Setelah membacanya, ia mendongak ke atas, lalu mematahkan kepalanya ke kiri dan kanan, karena pegal. Hari duduk di sudut. Tiba-tiba ingat beberapa tahun yang lalu.
FLASH BACK TO
Sc. 11 EXT/INT. RUMAH EDI/RUMAH BUYUT - SIANG
Hari baru saja sampai di rumah,tapi rumah sepi. Ia memeriksa kamar dan ruangan lain, tapi tak ada Ana hingga terdengar suara tangis anak di rumah sebelah, rumah buyut Tinah (p/86). Hari keluar dan mendekat ke rumah itu, lewat jendela dilihatnya Ana sedang mengganti pakaian Tinah yang sudah pikun, sedangkan Noval yang masih balita menangis karena terjatuh ke lantai.
Ana secara bergantian menoleh ke Tinah dan Noval. Hari Tersenyum, masuk menyusul Ana ke dalam, lalu menggendong Noval.
Ana Masih sibuk mengganti pakaian Tinah.
Ana telah selesai mengganti pakaian Tinah dan kini sibuk mengompres tubuh nenek dari suaminya itu.
Kini dia sudah selesai dan bersiap membawa ember berisi pakaian kotor Tinah ke rumah.
CUT TO
(Rumah Edi) Di lain waktu, setelah Ning (Ibunya Hari) dan buyut Tinah (Ibunya Edi) meninggal dunia. Ana sempat juga mengurus kakek Mudra (L/89) dari suaminya yang lumpuh karena terjatuh (Ayah dari Edi). Saat itu Hari juga pulang untuk makan siang. Terlihat Ana memakai masker, sarung tangan dan membawa ember berisi air sabun saat membukakan pintu untuk Hari.
Wajah Hari berubah sendu. Ia membingkai wajah istrinya dengan telapak tangan, lalu mencium kening Ana cukup lama.
Ana tertawa melihat sikap suaminya, terlihat dari matanya yang menyipit.
Hari memeluk Ana erat.
FLASH BACK CUT TO
Sc.12. INT. TOKO HARI/RUMAH EDI - MALAM
Hari menunduk mengingat semua itu. Ia memperhatikan ponselnya lama, lalu mengetik balasan untuk Ana.
(Rumah Edi) Ana semakin kencang menangis setelah membaca balasan pesan dari suaminya.
Cut To
Sc. 13 INT. RUMAH EDI/KAMAR ANA - SUBUH
Bangun dari tidur Ana tidak menemukan anaknya. Ana duduk dan mengucek mata, lalu samar-samar terdengar suara azan dari Mushola dan ia tersenyum. Bergegas bangun dan berwudhu lalu salat.
Kemudian berlarian ke kamar sang kakek. Hari masuk ke kamar dan mendapati Ana tidur di atas sajadah masih memakai mukena. Ia duduk di dekat Ana, memperhatikan wajahnya yang terlelap. Mengusap kepala istrinya dan mengangkat tubuh Ana ke kasur
Ana Terbangun dan kaget melihat Hari sudah berbaring di sampingnya.
Hari tersenyum, berdiri dan mematikan lampu. Sehingga semua nampak gelap.
CUT TO