Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
89. INT - KELAS - PAGI HARI - 2016
CAST: RENJANA, MAYA, VITA, GIA, DEVAN
Jam istirahat tiba. Tersisa Maya, Vita, Gia dan Renjana di kelas.
Vita
Renjana, ayok makan bareng sama kita
Vita tersenyum dari bangkunya. Lalu ia mengambil bekal dan menuju ke bangku Renjana. Renjana mengangguk dan mengambil kotak bekal namun tidak dengan jajan yang diberikan Devan. Mereka seperti biasa duduk melingkar di belakang kelas dan makan bersama. Renjana hanya diam dan membuka bekalnya. Vita, Maya dan Gia saling melemapr pandangan.
Maya
Renjana bawa bekal apa?
Renjana hanya diam dan menunjukkan sebuah soto yang sudah berada di plastik. Dia membukanya dan langsung menuangnya di kotak bekal bersamaan dengan nasi. Ketika mereka makan, Devan berdiri di depan kelas dan meliahat Renjana dan yang lainnya.
Devan
Yah, aku ditinggal makan duluan
Devan berkumpul bersama mereka. Renjana menatap mereka semua.
Renjana
Temen-temen, aku mau ngomong sesuatu sama kalian
Renjana melihat mereka. Maya dan yang lainnya diam dan menatap Renjana.
Devan
Mau ngomong apa?
Devan mengerutkan dahinya.
Renjana
Gue mau berterimakasih banget sama kalian yang udah mau jadi temen Gue. Dan (beat)
Renjana mengambil nafas pelan-pelan
Renjana
Gue mau minta maaf kalo selama ini Gue ada salah sama kalian. Mungkin, ini terakhir kalinya kita bisa ngobrol. Jadi, Gue mau nyampaiin ini aja ke kalian
Renjana tersenyum. Maya dan yang lainnya terlihat heran
Devan
Kok ngomongnya gitu? Kamu mau pindah sekolah?
Devan mengernyitkan matanya
Renjana
Engga kok
Renjana kembali dengan tatapan kosongnya
Vita
Terus? Kenapa ngomongnya gitu?
Renjana
Ya ngga papa, cuman mau bilang aja (beat) mumpung ada waktu
Renjana tersenyum dan menutup bekalnya dan meninggalkan mereka. Ketika Renjana pergi, Devan dan yang lainnya berdiskusi.
Devan
Kalian ngerasa ada yang aneh ngga?
Devan menatap semua orang yang ada di sana
Vita
Gara-gara kalimat yang tadi Renjana ucapin kan?
Vita mengerutkan dahinya
Maya
Iya, (beat) kalian bener
Maya mengerutkan dahinya
Gia
Oh no no no no, plis kenapa feeling Gue ga enak ya?
Gia menghembuskan nafasnya kasar. Sedangkan yang lainnya kebingungan. Devan dan Vita diam lalu memikirkan apa yang baru saja Renjana ucapkan sebelum dirinya pergi.
Vita
Guys, Gu... Gue mau nanya sesuatu
Vita berkata ragu dengan suara lirih
Maya
Tanya apa?
Maya mengerutkan dahinya
Vita
Kalian ngga mikir sejauh itu kan?
Vita menggigit jarinya sendiri
Maya
Emang yang Lo pikirin apa?
Maya menatap tajam ke arah Vita
Vita
Gue takut kalo yang kalian maksut itu Renjana mau.. bunuh... (beat) bunuh diri.
Vita menelan ludahnya lalu menggigit bibir bawahnya dan melihat teman-temannya cemas. Devan mengepalkan kedua tangannya. Ia menggerakkan giginya.
VO DEVAN: Apa yang udah Lo lakuin ke Renjana selama ini Ren?
CUT TO
90. EXT - TAMAN SEKOLAH - SORE HARI - 2016
CAST: RENA, DEVAN
Jam pulang sekolah telah tiba. Devan berdiri di taman sembari menunggu Rena yang keluar dari kelasnya. Hingga akhirnya, Rena berjalan menuju taman dan Devan langsung menarik tangan Rena dan membawanya ke halaman belakang sekolah secara paksa. Wajah Devan sangat marah.
FADE OUT
91. EXT - HALAMAN BELAKANG SEKOLAH - SORE HARI - 2016
CAST: RENA, DEVAN
Rena dan Devan berada di halaman belakang sekolah.
Rena
Dev, Lo mau bawa Gue kemana si? Lepasin Dev
Rena meringis kesakitan dan mencoba melepaskan diri dari tarikan Devan. Devan pun melepaskannya.
Devan
Diem Lo!
Devan menyudutkan Rena di dinding halaman belakang sekolah. Dia menunjuk Rena dengan wajah marah. Rena ketakutan.
Devan
Apa yang selama ini Lo lakuin sama Renjana Rena?!
Devan berkata lantang
Rena
Gu.. Gue.. apa si maksut Lo Dev?
Rena terbata-bata dan menunduk ke bawah karena ketakutan
Devan
Jawab Gue Rena brengsek!!
Devan mengancam Rena
Devan
Lo ngerti ga si? Gara-gara kelakuan Lo, (beat) Renjana depresi Ren! (beat) Bahkan dia nyakitin dirinya sendiri!
Devan menitikkan air matanya. Ia mencengkeram lengan Rena dengan kuat.
Devan
Lo liat tadi kan?! (beat) Tangan Renjana sampe diperban gegara Lo Ren!? Lo liat kan?!
Devan menunjuk Rena dan Rena membungkam mulutnya dan menangis.
Devan
Kenapa Lo nangis?! Bukannya harusnya Lo seneng Ren?! (beat) Lo seneng kan?! (beat) Kalo Renjana dimaki habis-habisan sama anak-anak kelas Lo?!
Devan tersenyum sinis dan mengarahkan jari telunjuknya ke pelipis Rena.
Devan
Lo emang perempuan yang ngga punya hati nurani Ren! (beat) Awas aja kalo sampe Renjana kenapa-napa Ren! Lo ga akan pernah Gue maafin Ren!
Rena menangis dan menundukkan kepala. Devan mengangkat tangannya dan hampir menampar Rena namun dia turunkan kembali.
Devan
CK sialan!!!
Devan menurunkan tangannya
Rena
Ma... Maafin Gue Dev.. Gu.. Gue
Rena terbata-bata sembari menangis
Devan
Gue apa Ha? Gue apa Ren? (beat) Lo nangis ga ada gunanya Ren! Mikir dong!
Devan mendorong Rena hingga dia terjatuh. Rena menangis
Rena
Gue... Gue bakal minta maaf ke dia sekarang Dev.. Gu.. Gue
Rena terbata-bata mengucapkan kata-katanya.
Devan
Telat Ren! Kalo Lo mau ngomong (beat) harusnya dari dulu
Devan meninju tangannya di dinding beberapa kali karena kesal hingga tangannya bengkak. Devan meraih rahang Rena agar mereka berhadapan. Devan menatap tajam ke arah Rena. Rena gemetar.
Devan
Aaaaaaaaaa.... Gue frustasi gara-gara sikap Lo Ren! (beat) Lo sebenernya manusia apa bukan si Ren?
Devan pun melepaskannya kasar dan pergi dari halaman belakang. Sedangkan Rena menangis tersedu-sedu. Dia mengepalkan tangannya dan memukul tangannya di dinding itu.
VO RENA: Apa yang udah Gue perbuat selama ini
FADE OUT
92. INT - KAMAR RENJANA - MALAM HARI - 2016
CAST: RENJANA, MAYA, VITA, DEVAN, RENA
Renjana duduk di kasur sambil meminum susu yang diberikan Devan. Ia juga memakan roti cokelat yang diberikan. Tatapan kedua matanya kosong.
VO RENJANA: makasih buat semuanya
Renjana menitikkan air matanya.
MONTAGE:
1. Maya tersenyum dan membalas pelukan Renjana
2. Gia membersihkan luka Renjana dan menemaninya ke UKS
3. Devan memeluk Renjana tatkala ia menangis
4. Vita mengajak Renjana untuk makan bersama
CUT BACK TO
Renjana kembali menangis. Ia berhenti memakan rotinya dan tersenyum sembari menitikkan air matanya. Dan setelahnya, ia menaruh jajannya di meja belajarnya. Renjana mematikan lampu kamarnya dan berbaring di kasur sambil menyelimuti dirinya. Ia berusaha memejamkan mata namun tak bisa.
Bayangan Renjana
Renjana....
Bayanagn itu memanggil Renjana dengan suara serak.Bayangan Renjana berdiri di depan pintu dengan baju tidur berwarna putih sama dengan yang Renjana kenakan. Rambut bayangan Renjana itu terurai, ia menyeringai ke arah Renjana dengan tajam.
Renjana
Si.... siapa kamu.....
Renjana ketakutan dan menutupi wajahnya dengan selimut. Ia memeluk guling yang ada di sampingnya. Renjana melirik sambil gemetar ke arah bayangannya sendiri.
Bayangan Renjana
Ahahhaha.... selamat bertemu besok denganku. Aku akan menemanimu menuju kematian
Bayangan itu berjalan mendekat dan membuat Renjana ketakutan. Renjana menutupi seluruh badannya dengan selimutnya. Bayangan Renjana makin mendekat dan mulai memegang dan berusaha membuka selimut Renjana. Renjana ketakutan melihat wajah bayangan dirinya yang pucat tersenyum mengerikan ke arahnya. Nafasnya tak teratur dan dia pun membungkam mulutnya sembari memejamkan kedua matanya.
Rena
Ayo kemarilah, aku membutuhkanmu. Bantulah aku
Bayangan Renjana berubah menjadi sosok Rena dengan wajah pucatnya. Rena menyeringai dan tertawa sadis.
Renjana
Pergilah Rena... pergi.....
Rena bayangan Rena mendekat dan mengelus pipi Renjana. Renjana pun menepisnya. Dia perlahan mundur dari Rena dan menuju ke meja belajarnya. Tangan kanannya hendak mencari sebuah kater di laci meja belajarnya. Ia melirik sebentar.
VO RENJANA: Katernya, kenapa tidak ada?
Renjana panik, ia mengeluarkan keringat dingin. Tubuhnya gemetar. Sementara Rena telah memegang katernya dan ia menggeseknya untuk menghasilkan suara. Renjana yang melihat itu kaget. Rena berjalan mendekat ke arah Renjana, lalu ia mengiris lengan kanan Renjana.
Renjana
Tolong hentikan Rena, aku mohon hentikan tolong
Renjana berteriak pasrah. Darah segar mengalir dari lengannya. Rena tertawa tatkala ia melihat darah segar yang ada di lengan Renjana.
SOUND EFFECT: Suara telfon berbunyi
Renjana yang mendengar hal itu langsung mengambil handphone yang ada di tasnya dan ia langsung bergegas menyalakan lampu kamarnya.
Ayah Renjana (OS)
Halo Nak, apa kamu sudah makan?
Renjana
Su... sudah Ayah
Renjana menjawab sambil mengatur nafasnya. Untuk sesaat, ia melihat ke sekeliling kamar. Tidak ada siapa-siapa di sana kecuali Renjana.
Ayah Renjana (OS)
Nak, apa kamu sudah membaca pesan kami di depan televisi? Ayah sama Ibu lagi ke luar kota. Kamu hari ini jaga rumah sendiri. Hati-hati ya
Renjana
I... iya Ayah. Renjana udah baca kok tadi
Renjana bernfas lega setelah mengucapkannya
Ayah Renjana (OS)
Apa kamu sudah makan?
Renjana
Sudah Ayah
Renjana berusaha tersenyum. Sesekali ia menghisap darahnya
Ayah Renjana (OS)
Nak, Ayah sudah dapat pekerjaan. Besok malam Ayah dateng, kamu mau pesen apa?
Renjana tersenyum sembari menitikkan air matanya.
Renjana
Syukurlah Ayah, Renjana ikut senang. Renjana ngga pesen apa-apa Ayah. Hati-hati ya
Ayah Renjana (OS)
Baiklah kalau begitu, nanti Ayah tetap bawakan kamu oleh-oleh. Selamat malam anak Ayah
Renjana
Selamat malam Ayah
Renjana tersenyum dan mengambil tisu yang ada di laci meja belajar. Lalau ia mengambil botol minuman di tasnya. Dia memberi sedikit air pada tisunya. Dia membersihkannya sembari menitikkan air mata.
VO RENJANA: Selamat malam dan selamat tinggal Ayah
Setelah bersih, Renjana berbaring di kasurnya dan ia menyelimuti dirinya lalu memejamkan kedua matanya.
FADE OUT