Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SEMAPENG (SKRIP)
Suka
Favorit
Bagikan
19. 5. D. Haruskah Aku Bertahan?

86. INT - KAMAR MANDI - PAGI HARI - 2016

CAST: RENJANA, GIA, MAYA, VITA, RENA

Renjana berdiri di depan kaca kamar mandi dan menangis. Kedua tangannya memegang sisi yang ada di wastafel. Tangan kanannya mengepal. Ia memukul kaca kamar mandi hingga tangannya berdarah. Sedangkan kacanya hanya retak. Renjana tersenyum mengerikan, darah yang mengalir dari tangan kanannya ia lukis di kaca hingga membentuk tulisan "I Hate You". Ia menyeringai tajam dan tersenyum sinis. Renjana menjilat sisa darahnya dan ia menitikkan air mata.

SOUND EFFECT: Brak!!! (Maya membuka pintu kamar mandi dengan keras)

Maya

Renjanaaaaa!!!!!

Maya berteriak histeris disertai wajah ketakutan

Maya memutar tubuh Renjana. Mereka berhadapan. Maya memegang kedua pipi Renjana dan melihat wajah Renjana yang menatapnya dengan tatapan kosong.

Maya

Lo kenapa Renjana?

Maya menitikkan air matanya. Kedua tangannya gemetar.

Vita dan Gia yang menyusul di belakang Maya melihat ke arah cermin.

Vita

I.. I... hate you? Si... Siapa orang yang kamu benci Renjana?

Vita membungkam mulutnya dan ketakutan melihat wajah Renjana. Gia melihat tangan Renjana berdarah. Dia mendekati Renjana dan memegang tangannya.

Gia

Renjana, ayo kita bersihin tangan Lo

Gia menyalakan air yang ada di wastafel dan membersihkan darahnya. Sesekali ia melirik Renjana.

Sedangkan di luar, Rena mengintip dan melihat tulisan I hate you di cermin. Dia ketakutan dan membungkam mulutnya lalu berlari ke kelasnya. Nafasnya terengah-engah.

Gia

Renjana, ayo ke UKS

Gia tersenyum. Renjana menatap Gia dan mengangguk. Gia menuntun Renjana.

Gia

Kalian berdua sekarang ke kelas aja, Renjana biar sama Gue.

Gia tersenyum lalu meninggalkan mereka. Vita dan Maya saling bertatapan.

Maya

Kita harus bersihin sisa darah di cermin biar ga ada yang lihat.

Maya menatap Vita. Vita masih gemetar, dia mengatur nafasnya.

Vita

A... apa yang terjadi sama Renjaan May?

Vita menitikkan air matanya sambil melihat ke arah cermin. Namun Maya hanya diam dan langsung menyalakan kran air.

VO POV (MAYA): Rena, andaikan Lo liat Renjana hari ini. Mungkin Lo berfikir dua kali buat mbully dia lagi.

FADE OUT

87. INT - UKS - PAGI HARI - 2016

CAST: RENJANA, DEVAN, GIA

Renjana duduk bersama Gia di UKS. Tangan kanan Renjana telah diperban.

Gia

Renjana, kalo Lo ada masalah. Lo bisa cerita sama Gue. Dan inget satu hal ini Renjana, Gue, Vita, Maya sama Devan. Kita semua ada buat Lo. Jangan pernah ngerasa kalo Lo sendiri ya.

Gia tersenyum dan mengelus punggung tangan kiri Renjana. Renjana tersenyum dan mengangguk.

Renjana

Makasih...

Renjana menjawab singkat. Dari luar ruangan, Devan melihat Renjana sambil menitikkan air matanya. Ia melihat tangan kanan Renjana diperban.

VO DEVAN: Apa yang udah lo lakuin Rena?

MONTAGE:

  1. Devan (12thn) melihat tangan kakaknya diperban. Kakaknya menatap Devan dengan tatapan kosong. Kakak Devan tersenyum.
  2. Devan gemetar melihat kondisi kakaknya.
  3. Ibu Devan datang membawa sebuah pisau yang berlumuran darah sambil menitikkan air matanya

CUT BACK TO

Devan berjalan dan mendekati Renjana. Dia membawa beberapa roti dan susu cokelat yang di taruh di dalam kresek hitam. Ia pun duduk di samping Gia.

Devan

Renjana... tangan Lo kenapa?

Devan melihat wajah Renjana cemas. Renjana hanya menggelengkan kepala sambil menatap Devan.

Renjana

Gue gapapa kok Dev. Gia, balik ke kelas yuk

Renjana tersenyum kepada Devan dan beralih kepada Gia.

Gia

Mendingan Lo di sini dulu Renjana, Lo butuh istirahat

Gia mengingatkan Renjana

Renjana

Tapi Gue udah ngga kenapa-napa sekarang

Gia dan Devan saling berpandangan.

Devan

Renjana, mendingan Lo di sini dulu ya, Lo istirahat

Devan tersenyum dan meyakinkan Renjana

Renjana

Engga Dev, Gue ngga papa. Jangan khawatir

Gia dan Devan pun akhirnya menyetujuinya.

Gia

Yaudah kalo gitu, kita balik ke kelas dulu ya Dev

Gia tersenyum dan menuntun Renjana berjalan

Devan

Tunggu dulu, ini ada sedikit jajan sama minuman buat Lo

Devan menyerahkan jajan yang telah dia bawa kepada Renjana

Renjana

Makasi banyak Dev

Renjana tersenyum dan menerimanya. Devan juga tersenyum dan membantu Gia menuntun Renjana. Renjana dan Devan pun saling bertatapan untuk beberapa saat namun Renjana mengalihkan pandangannya seketika. Devan, Gia dan Renjana berpisah di depan ruang uks.

VO DEVAN: Gue harap Lo kuat Renjana

CUT TO

88. INT - KELAS - PAGI HARI - 2016

CAST: RENJANA, GIA, MAYA, VITA, RENA, EXTRAS (TEMAN-TEMAN KELAS), BU SINDI, SYAKILA

Renjana dan Gia berdiri di depan kelas. Teman-teman Renjana melirik tangan Renjana sambil berbisik dari kejauhan.

Teman 1/L/16thn

Dia kenapa?

Teman 1 berbisik kepada teman 2

Teman 2/P/16 thn

Gue ga ngerti, kepo ni. Tapi coba lihat deh, ada Gia tuh. Dia pasti tau, coba nanya yuk nanti

Teman 2 berbisik kepada teman 1

Teman 1/L/16thn

Buset dah, lo kan tau kalo Gia sekarangg udah jadi temennya Renjana

Teman 1 berbisik sambil mengerutkan dahinya. Teman 2 menepuk jidatnya.

Renjana dibantu Gia untuk duduk di bangkunya yang berada di dekat Maya. Namun, Renjana mengangkat bangkunya dan membawanya ke tempat baling belakang.

Maya

Renjana, kenapa ngga duduk di sini?

Maya berjalan menuju Renjana sambil mengernyitkan kedua matanya

Renjana

Tempatku di sini May, sen-di-ri.

Renjana tersenyum tipis dan langsung duduk di bangkunya. Vita dan Gia yang melihat itu menundukkan kepala dan menghembuskan nafas pelan. Mereka gelisah. Sedangkan teman-teman kelas Renjana hanya tersenyum dan tertawa dengan suara lirih. Dari kejauhan, Rena mencuri pandang ke arah Renjana. Ia memainkan jari-jemarinya dan menggigit bibir bawahnya.

SOUND EFFECT: Bunyi tanda bel masuk

Seluruh siswa duduk di tempatnya masing-masing diikuti dengan Bu Sindi yang masuk ke kelas.

Bu Sindi

Selamat pagi anak-anak

Bu Sindi tersenyum

Seluruh siswa

Selamat pagi Bu

Bu Sindi

Baik, sebelum memulai pembelajaran, mari kita berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing. Berdoa dimulai

Bu Sindi dan seluruh siswa berdoa.

Bu Sindi

Berdoa selesai

Bu Sindi mengakhirinya.

Bu Sindi

Baik anak-anak, sekarang Ibu pingin kita ngga mualai pembelajaran lebih dahulu ya. Karena, Ibu mau cerita sedikit pengalaman Ibu

Bu Sindi tersenyum dan mengambil kursi lalu duduk di tengah para murid

Bu Sindi

Dulu itu, Bu Sindi punya temen yang pelit pas SMA. Jadi ya gitu anak-anak, punya ilmu ngga dibagi-bagi di simpen sendiri ilmunya.

Teman-teman kelas Renjana tertawa kecil dan berbisik. Ada beberapa yang diam-diam menunjuk ke arah Renjana. Dari kejauhan, teman Renjana ada yang memebicarakan dirinya.

Teman 1

Kayanya, Bu Sindi lagi nyindir deh

Teman 1 berbisik ke teman 2 sambil berbisik

Bu Sindi

Lalu, suatu ketika itu ada anak pindahan dari sekolah lain. Nah dia kan cantik anak-anak, dan (beat) temen Bu Sindi yang pelit itu suka sama si cewe itu. Jadi, (beat) temen Bu Sindi yang pindahan itu jadi perantara biar temen Bu Sindi yang pelit itu mau ngajarin temen-temen yang lain

Bu Sindi tersenyum dan tertawa.

Bu Sindi

Bu Sindi heran lo sama temen Bu Sindi yang bisa pelit gitu, di sini ada ngga anak yang pelit juga?

Bu Sindi tersnyum dan memandang ke arah Renjana. Teman-teman yang lain hanay tersenyum dan seketika mencuri pandang ke arah Renjana.

Teman 1/L

Ada Bu

Teman 1 menjawab dengan suara lantang. Ia tersenyum dan melirik ke arah Renjana. Renjana yang melihat hal itu menunduk. Lalu ia menatap teman-temannya dan Bu Sindi dengan tatapan tajam. Namun, Rena gelisah dan beberapa kali ia mengernyitkan matanya dan mencuri pandang ke arah Renjana.

Bu Sindi

Coba aja kasih cara kaya gitu, atau barangkali lewat temennya yang deket sama dia biar mau ngajarin dan berbagi ilmu

Bu Sindi tersenyum dan tertawa kepada teman 1

VO RENJANA: Apa hak anda menilai saya padahal anda hanya tau saya ketika saya di kelas?

Renjana mengepalkan tangan kirinya. Ia duduk di kelas dengan wajah datar. Bu Sindi menghentikan tawanya ketika melihat tangan kanan Renjana diperban.

Bu Sindi

Renjana, kenapa tangan kamu diperban?

Bu Sindi mengernyitkan kedua matanya. Renjana menataP Bu Sindi tajam.

Renjana

berdarah Bu

Renjana tersenyum dengan tatapan kosong. Dari kejauhan, Rena memperhatikan tangan kanan Renjana. Dia membungkam mulutnya dan nafasnya tak beraturan. Lia dan Syakila yang duduk di sampingnyapun saling berpandangan.

Syakila

Rena, kamu kenapa? Kok kaya ketakutan gitu?

Syakila mengerutkan dahinya. Diam-diam dia mengklik tombol perekam suara di hpnya dan menaruhnya di kolong mejanya

Rena

Gu... Gue gapapa kok

Rena menghembuskan nafasnya pelan dan menatap Syakila sambil tersenyum

Syakila

Apa kamu tau soal Renjana? Kenapa tangannya bisa gitu?

Syakila melirik sekilas kepada Renjana

Rena

Gu.. Gue... mana Gue tau?

Rena terbata-bata menjawabnya

Syakila

Oh iya bener juga ya

Syakila mematikan tombol perekam suaranya dan segera mematikan hpnya

VO SYAKILA: Hm... awas aja kamu Rena

DISSOLVE TO

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)