Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
86. INT - KAMAR MANDI - PAGI HARI - 2016
CAST: RENJANA, GIA, MAYA, VITA, RENA
Renjana berdiri di depan kaca kamar mandi dan menangis. Kedua tangannya memegang sisi yang ada di wastafel. Tangan kanannya mengepal. Ia memukul kaca kamar mandi hingga tangannya berdarah. Sedangkan kacanya hanya retak. Renjana tersenyum mengerikan, darah yang mengalir dari tangan kanannya ia lukis di kaca hingga membentuk tulisan "I Hate You". Ia menyeringai tajam dan tersenyum sinis. Renjana menjilat sisa darahnya dan ia menitikkan air mata.
SOUND EFFECT: Brak!!! (Maya membuka pintu kamar mandi dengan keras)
Maya
Renjanaaaaa!!!!!
Maya berteriak histeris disertai wajah ketakutan
Maya memutar tubuh Renjana. Mereka berhadapan. Maya memegang kedua pipi Renjana dan melihat wajah Renjana yang menatapnya dengan tatapan kosong.
Maya
Lo kenapa Renjana?
Maya menitikkan air matanya. Kedua tangannya gemetar.
Vita dan Gia yang menyusul di belakang Maya melihat ke arah cermin.
Vita
I.. I... hate you? Si... Siapa orang yang kamu benci Renjana?
Vita membungkam mulutnya dan ketakutan melihat wajah Renjana. Gia melihat tangan Renjana berdarah. Dia mendekati Renjana dan memegang tangannya.
Gia
Renjana, ayo kita bersihin tangan Lo
Gia menyalakan air yang ada di wastafel dan membersihkan darahnya. Sesekali ia melirik Renjana.
Sedangkan di luar, Rena mengintip dan melihat tulisan I hate you di cermin. Dia ketakutan dan membungkam mulutnya lalu berlari ke kelasnya. Nafasnya terengah-engah.
Gia
Renjana, ayo ke UKS
Gia tersenyum. Renjana menatap Gia dan mengangguk. Gia menuntun Renjana.
Gia
Kalian berdua sekarang ke kelas aja, Renjana biar sama Gue.
Gia tersenyum lalu meninggalkan mereka. Vita dan Maya saling bertatapan.
Maya
Kita harus bersihin sisa darah di cermin biar ga ada yang lihat.
Maya menatap Vita. Vita masih gemetar, dia mengatur nafasnya.
Vita
A... apa yang terjadi sama Renjaan May?
Vita menitikkan air matanya sambil melihat ke arah cermin. Namun Maya hanya diam dan langsung menyalakan kran air.
VO POV (MAYA): Rena, andaikan Lo liat Renjana hari ini. Mungkin Lo berfikir dua kali buat mbully dia lagi.
FADE OUT
87. INT - UKS - PAGI HARI - 2016
CAST: RENJANA, DEVAN, GIA
Renjana duduk bersama Gia di UKS. Tangan kanan Renjana telah diperban.
Gia
Renjana, kalo Lo ada masalah. Lo bisa cerita sama Gue. Dan inget satu hal ini Renjana, Gue, Vita, Maya sama Devan. Kita semua ada buat Lo. Jangan pernah ngerasa kalo Lo sendiri ya.
Gia tersenyum dan mengelus punggung tangan kiri Renjana. Renjana tersenyum dan mengangguk.
Renjana
Makasih...
Renjana menjawab singkat. Dari luar ruangan, Devan melihat Renjana sambil menitikkan air matanya. Ia melihat tangan kanan Renjana diperban.
VO DEVAN: Apa yang udah lo lakuin Rena?
MONTAGE:
CUT BACK TO
Devan berjalan dan mendekati Renjana. Dia membawa beberapa roti dan susu cokelat yang di taruh di dalam kresek hitam. Ia pun duduk di samping Gia.
Devan
Renjana... tangan Lo kenapa?
Devan melihat wajah Renjana cemas. Renjana hanya menggelengkan kepala sambil menatap Devan.
Renjana
Gue gapapa kok Dev. Gia, balik ke kelas yuk
Renjana tersenyum kepada Devan dan beralih kepada Gia.
Gia
Mendingan Lo di sini dulu Renjana, Lo butuh istirahat
Gia mengingatkan Renjana
Renjana
Tapi Gue udah ngga kenapa-napa sekarang
Gia dan Devan saling berpandangan.
Devan
Renjana, mendingan Lo di sini dulu ya, Lo istirahat
Devan tersenyum dan meyakinkan Renjana
Renjana
Engga Dev, Gue ngga papa. Jangan khawatir
Gia dan Devan pun akhirnya menyetujuinya.
Gia
Yaudah kalo gitu, kita balik ke kelas dulu ya Dev
Gia tersenyum dan menuntun Renjana berjalan
Devan
Tunggu dulu, ini ada sedikit jajan sama minuman buat Lo
Devan menyerahkan jajan yang telah dia bawa kepada Renjana
Renjana
Makasi banyak Dev
Renjana tersenyum dan menerimanya. Devan juga tersenyum dan membantu Gia menuntun Renjana. Renjana dan Devan pun saling bertatapan untuk beberapa saat namun Renjana mengalihkan pandangannya seketika. Devan, Gia dan Renjana berpisah di depan ruang uks.
VO DEVAN: Gue harap Lo kuat Renjana
CUT TO
88. INT - KELAS - PAGI HARI - 2016
CAST: RENJANA, GIA, MAYA, VITA, RENA, EXTRAS (TEMAN-TEMAN KELAS), BU SINDI, SYAKILA
Renjana dan Gia berdiri di depan kelas. Teman-teman Renjana melirik tangan Renjana sambil berbisik dari kejauhan.
Teman 1/L/16thn
Dia kenapa?
Teman 1 berbisik kepada teman 2
Teman 2/P/16 thn
Gue ga ngerti, kepo ni. Tapi coba lihat deh, ada Gia tuh. Dia pasti tau, coba nanya yuk nanti
Teman 2 berbisik kepada teman 1
Teman 1/L/16thn
Buset dah, lo kan tau kalo Gia sekarangg udah jadi temennya Renjana
Teman 1 berbisik sambil mengerutkan dahinya. Teman 2 menepuk jidatnya.
Renjana dibantu Gia untuk duduk di bangkunya yang berada di dekat Maya. Namun, Renjana mengangkat bangkunya dan membawanya ke tempat baling belakang.
Maya
Renjana, kenapa ngga duduk di sini?
Maya berjalan menuju Renjana sambil mengernyitkan kedua matanya
Renjana
Tempatku di sini May, sen-di-ri.
Renjana tersenyum tipis dan langsung duduk di bangkunya. Vita dan Gia yang melihat itu menundukkan kepala dan menghembuskan nafas pelan. Mereka gelisah. Sedangkan teman-teman kelas Renjana hanya tersenyum dan tertawa dengan suara lirih. Dari kejauhan, Rena mencuri pandang ke arah Renjana. Ia memainkan jari-jemarinya dan menggigit bibir bawahnya.
SOUND EFFECT: Bunyi tanda bel masuk
Seluruh siswa duduk di tempatnya masing-masing diikuti dengan Bu Sindi yang masuk ke kelas.
Bu Sindi
Selamat pagi anak-anak
Bu Sindi tersenyum
Seluruh siswa
Selamat pagi Bu
Bu Sindi
Baik, sebelum memulai pembelajaran, mari kita berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing. Berdoa dimulai
Bu Sindi dan seluruh siswa berdoa.
Bu Sindi
Berdoa selesai
Bu Sindi mengakhirinya.
Bu Sindi
Baik anak-anak, sekarang Ibu pingin kita ngga mualai pembelajaran lebih dahulu ya. Karena, Ibu mau cerita sedikit pengalaman Ibu
Bu Sindi tersenyum dan mengambil kursi lalu duduk di tengah para murid
Bu Sindi
Dulu itu, Bu Sindi punya temen yang pelit pas SMA. Jadi ya gitu anak-anak, punya ilmu ngga dibagi-bagi di simpen sendiri ilmunya.
Teman-teman kelas Renjana tertawa kecil dan berbisik. Ada beberapa yang diam-diam menunjuk ke arah Renjana. Dari kejauhan, teman Renjana ada yang memebicarakan dirinya.
Teman 1
Kayanya, Bu Sindi lagi nyindir deh
Teman 1 berbisik ke teman 2 sambil berbisik
Bu Sindi
Lalu, suatu ketika itu ada anak pindahan dari sekolah lain. Nah dia kan cantik anak-anak, dan (beat) temen Bu Sindi yang pelit itu suka sama si cewe itu. Jadi, (beat) temen Bu Sindi yang pindahan itu jadi perantara biar temen Bu Sindi yang pelit itu mau ngajarin temen-temen yang lain
Bu Sindi tersenyum dan tertawa.
Bu Sindi
Bu Sindi heran lo sama temen Bu Sindi yang bisa pelit gitu, di sini ada ngga anak yang pelit juga?
Bu Sindi tersnyum dan memandang ke arah Renjana. Teman-teman yang lain hanay tersenyum dan seketika mencuri pandang ke arah Renjana.
Teman 1/L
Ada Bu
Teman 1 menjawab dengan suara lantang. Ia tersenyum dan melirik ke arah Renjana. Renjana yang melihat hal itu menunduk. Lalu ia menatap teman-temannya dan Bu Sindi dengan tatapan tajam. Namun, Rena gelisah dan beberapa kali ia mengernyitkan matanya dan mencuri pandang ke arah Renjana.
Bu Sindi
Coba aja kasih cara kaya gitu, atau barangkali lewat temennya yang deket sama dia biar mau ngajarin dan berbagi ilmu
Bu Sindi tersenyum dan tertawa kepada teman 1
VO RENJANA: Apa hak anda menilai saya padahal anda hanya tau saya ketika saya di kelas?
Renjana mengepalkan tangan kirinya. Ia duduk di kelas dengan wajah datar. Bu Sindi menghentikan tawanya ketika melihat tangan kanan Renjana diperban.
Bu Sindi
Renjana, kenapa tangan kamu diperban?
Bu Sindi mengernyitkan kedua matanya. Renjana menataP Bu Sindi tajam.
Renjana
berdarah Bu
Renjana tersenyum dengan tatapan kosong. Dari kejauhan, Rena memperhatikan tangan kanan Renjana. Dia membungkam mulutnya dan nafasnya tak beraturan. Lia dan Syakila yang duduk di sampingnyapun saling berpandangan.
Syakila
Rena, kamu kenapa? Kok kaya ketakutan gitu?
Syakila mengerutkan dahinya. Diam-diam dia mengklik tombol perekam suara di hpnya dan menaruhnya di kolong mejanya
Rena
Gu... Gue gapapa kok
Rena menghembuskan nafasnya pelan dan menatap Syakila sambil tersenyum
Syakila
Apa kamu tau soal Renjana? Kenapa tangannya bisa gitu?
Syakila melirik sekilas kepada Renjana
Rena
Gu.. Gue... mana Gue tau?
Rena terbata-bata menjawabnya
Syakila
Oh iya bener juga ya
Syakila mematikan tombol perekam suaranya dan segera mematikan hpnya
VO SYAKILA: Hm... awas aja kamu Rena
DISSOLVE TO