Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
59. INT - KELAS - PAGI HARI - 2016
CAST: RENJANA, EXTRAS (TEMAN-TEMAN), BU LAILA
Renjana duduk di kelasnya dan seperti biasa mendengarkan materi pembelajaran. Ia duduk di bangku paling belakang. Renjana duduk bertopang dagu sambil melamun.
MONTAGE: Renjana membaca isi pesan dari Bu Dita
CUT BACK TO
Renjana menatap sekitar dengan wajah malas. Bu Laila yang memperhatikan Renjana menegurnya.
Bu Laila
Renjana! Tolong fokus ke pembelajaran saya!
Bu Laila memperhatikan Renjana dengan tatapan tajam. Renjana tersadar dari lamunannya. Ia menghadap Bu Laila dan ia dilihat oleh teman-temannya
Renjana
Baik Bu
Renjana menjawab dengan santai. Pelajaran kembali berlanjut seperti biasa
Bu Laila
Baik anak-anak, buka catatan kalian dan catat materi saya
Bu Laila menginteruksi. Ia mengambil spidol dan langsung menulis materi di papan tulisnya. Renjana menulis semua materi yang ada di papan tulis
CUT TO
60. INT - KELAS - PAGI HARI - 2016
CAST: RENJANA, BU DITA, MAYA, VITA, GIA, MAYA, DEVAN, RENA, SYAKILA, LIA
Tepat saat jam istirahat, Bu Dita masuk ke dalam kelas dan duduk di sebelah Renjana. Renjana yang melihat Bu Dita menyalami beliau.
Bu Dita
Gimana kabarmu?
Bu Dita tersenyum
Renjana
Baik
Renjana tersenyum paksa
VO RENJANA: kenapa firasatku jelek?
Bu Dita
Renjana, Ibu di sini mau membahas masalahmu sama temen-temen kelasmu
Bu Dita memperhatikan kedua matanya sambil tersenyum
Renjana
Kenapa?
Renjana tersenyum. Seolah ada harapan baru untuk bisa membantunya
Bu Dita
Kamu sama temen-temen kamu itu ada masalah apa?
Bu Dita tersenyum ke arah Renjana
Renjana
Ya, mereka biasanya suka nggibah sama bully Renjana Bu. Sejak awal Renjana sekolah di sini, itu yang bikin Renjana bermasalah
Renjana mengatakannya dengan suara lirih sembari memperhatikan sekitar
Bu Dita
Hem.. siapa yang kamu pikir biasanya suka nggibahin?
Renjana yang mendengar hal itu terdiam untuk beberapa saat
Renjana
Ya banyak Bu. Lebih dari 5 orang
Renjana berkata dengan tegas
Bu Dita
Biasanya, kalo banyak orang yang ngga suka. (beat) Itu berarti kamu yang harus instropeksi. Kecuali, kalo cuman 1 atau dua orang yang ngga suka sama kamu. Berarti, mereka yang memang memiliki masalah dan harus instropeksi
Bu Dita menjelaskan dengan tersenyum mengejek. Renjana yang mendengar hal itu berubah raut wajah. Ia kembali menunjukkan raut wajah datarnya.
VO RENJANA: apakah mayoritas selalu berkuasa dan minoritas selalu tertindas?
Bu Dita
Lagipula Renjana, saya sering lihat kalo kamu sendirian apalagi ketika upacara belum dimulai. Kamu bahkan ngga kumpul sama temen-temenmu dan milih duduk di camp buat anak yang sakit
Bu Dita tersenyum seakan dirinya telah memenangkan percakapan ini. Renjana yang mendengarnya hanya diam dan mendengarkan.
Bu Dita
Makanya, saya kalo nyebut. Social Punishment Renjana, apa kamu tau? Social Punishment itu adalah hukuman buat seseorang yang berkaitan dengan kehidupan sosial mereka. Bisa jadi orang itu dijauhi, ngga disukai dan diasingkan
Bu Dita kembali menjelaskan kepada Renjana. Renjana yang mendengarnya hanya diam. Ia beberapa kali mengambil nafasnya dan menahan amarahnya. Diam-diam Renjana mengepalkan kedua tangannya.
Bu Dita
Tolong kamu pikirkan kembali ya, soal sikapmu. Saya keluar dulu, selamat istirahat
Bu Dita berjalan ke luar kelas dengan tersenyum licik. Renjana yang melihat wali kelasnya merasa muak jika harus berhadapan dengan orang itu. Tanpa Renjana dan Bu Dita sadari, di luar sudah ada Maya, Vita, Gia, Rena, Syakila, Lia dan Devan.
Rena
Jadi, gimana kejutannya? Suka?
Rena mengejek Maya, Vita dan Gia
Lia
Suka dong pastinya
Lia tertawa dan menepuk pundak Rena
Lia
Tapi gatau lagi ya, kalo mereka gimana
Lia tersenyum puas dan bertepuk tangan kepada Rena. Di satu sisi, Syakila juga ikut tersenyum, namun ia tersenyum ragu. Maya diam-diam memperhatikan sekilas Syakila yang tersenyum ragu.
Syakila
Hahahaha... Yaudahlah ya, seenggaknya kita udah ngasih tau. Yuk guys, cus pergi
Syakila menepuk pundak kedua temannya yang berdiri
Lia
Iya nih, Gue udah laper banget soalnya
Lia tersenyum puas. Rena, Lia dan Syakila berjalan melewati Maya dan teman-temannya yang hanya diam membisu
Devan
Lo semua emang ga punya hati dasar!
Devan hampir saja menampar pipi Lia, namun ditahan oleh Syakila. Mereka berdua bertatapan tajam. Maya memperhatikan bagaimana Syakila sekilas menunjukkan wajah cemasnya terhadap Devan.
Rena
Kenapa? Lo mau nampar Gue? Maaf ya Dev, Gue terlalu suci dan ga pantes dapet tamparan dari Lo
Rena mengumpat Devan dan pergi meninggalkannya seketika bersama Lia. Syakila akhirnya menyusul. Devan menurunkan tangannya
Gia
Sekarang, kita harus gimana?
Gia menatap teman-temannya dengan wajah cemas.
Vita
Kita harus temuin Renjana
Vita berkata dengan tegas
Maya
Jangan Vit, dia butuh sendiri
Maya menegaskan kepada Vita. Vita dan Gia hanya mengangguk pelan. Namun mereka saling berpandangan dengan wajah cemas. Sedangkan Devan langsung pergi tanpa sepatah kata
CUT TO
61. EXT - LORONG MENUJU KE KELAS - SORE HARI - 2016
CAST: DEVAN, SYAKILA, GIA
Keadaan lorong sekolah nampak sepi. Hanya ada Devan dan Syakila yang berdiri berhadapan.
Devan
Kila, kenapa sikap Lo akhir-akhir ini kaya gini?
Devan berbicara dengan nada datar
Syakila
Nggapapa Dev, (beat) hidup terkadang maksa kita buat ngelakuin hal yang ga kita suka kan?
Syakila berkata sambil tersenyum simpul
Devan
Lo bener, emangnya? Lo ada masalah apa?
Devan bertanya kepada Syakila dengan cemas
Syakila
Lo tau kan? Ayah Gue kerja sebagai pembantu kan? Dan, Lo udah tau siapa bosnya kan? Jadi, Gue ga bisa apa-apa
INSERT
MONTAGE:
Rena dan Syakila berdiri di sebuah rumah besar. Seorang bapak tua sedang mencabuti rumput liar di taman rumah itu. Sesekali ia mengelap keringatnya yang bercucuran.
Rena
Syakila, Lo liat bokap Lo. Rajin banget ya dia
Rena tersenyum sinis ke arah bapak itu. Syakila diam-diam mengamati bapak itu dari kejauhan.
VO SYAKILA: Pak, tunggu Syakila sampai lulus ya Pak. Biar Syakila yang kerja
Syakila tersenyum dengan wajahnya berkaca-kaca
CUT BACK TO
Devan
Syakila, kapan Lo mau lepas dari orang kaya dia?
Devan menatap wajah Syakila
Syakila
Maaf, Gue ga bisa. Seenggaknya Sampek Gue lulus dari sekolah ini Dev
Syakila berkata tegas ke arah Devan.
Devan
Dan Lo mau liat gadis kaya dia terus menderita? Lo gila Syakila!
Devan mengamati Syakila sambil menahan amarahnya
Syakila
Gue ga peduli Dev, kalo itu demi kebaikan bokap Gue dan keluarga Gue. Gue bakal lakuin apapun Dev!
Syakila memberontak marah, sedangkan Devan hanya diam dan meninggalkan Syakila sendirian. Saat Devan pergi, mereka berdua tak menyadari bahwa Gia mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
Gia menitikkan air matanya, ia selama ini ternyata benar. Dia menutup mulutnya sendiri dan tertunduk lesu sambil berjalan pulang