Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JALAINI (Original Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
20. PEMBUNUHAN GADIS KETUJUH

104 EXT. JALAN - MALAM

Jalaini berjalan dengan terburu-buru.


JOKO

Mas...


JALAINI

Ya, Pak?


JOKO

Mau ke mana?


JALAINI

Ke pos ronda. Pak Joko dan Bu Poniah mau ke mana?


PONIAH

Oh, kami buru-buru ke Purbalingga. Kakaknya Harum mendadak sakit.


JALAINI

Berdua saja?


PONIAH

Harum ndak mungkin muat to kalau di motor begini?


CUT TO:


105 EXT. POS RONDA - MALAM

Catur sedang dimainkan. Menteri putih bergeser satu langkah di balik buah catur putih lainnya.


PENJAGA 1

(Menggeser pion hitam)

Sudah, Pak Ja istirahat. Memang tugas kami berjaga malam ini.


JALAINI

Iya, Pak.


Jalaini menyerutup tehnya.


JALAINI (cont’d)

Tehnya enak.


PENJAGA 2

(Menggeser kuda putih dan memakan pion hitam)

Tentu.


Jalaini menuangkan teh pada kedua gelas penjaga.


PENJAGA 2

Malah repot-repot.


Benteng hitam melaju lurus ke depan melewati beberapa buah catur lainnya.


JALAINI

Ya sudah, tolong ya, Pak.


CUT TO:


106 INT. KAMAR JALAINI - MALAM

Jalaini mengembalikan jaket ke dalam lemari. Lalu dia menoleh ke tempat tidur.


CUT TO BLACK.


107 INT. KAMAR HARUM / RUMAH PONIAH - MALAM

SFX: PINTU DIKETUK

HARUM mengucek matanya lalu duduk di kasurnya.

SFX: PINTU DIKETUK

HARUM

Nggih Pak, Bu.


CUT TO:


108 EXT. RUMAH PONIAH - MALAM

Harum membuka pintu. Dia menatap kita. Dia terkejut. Kemudian dia tersenyum. Dia mengangguk. Dia keluar pintu dan menutupnya kembali.


CUT TO:


109 EXT. HUTAN - MALAM

Harum menoleh ke kanan-kiri-atas sambil berjalan. Tangan kanan bersarung tangan plastik bening menyentuh telinga kirinya. Harum memandang kita lalu tersenyum. Tangan kanan beralih ke leher. Dia menutup matanya dengan perlahan. Tangan kiri (bersarung tangan plastik bening juga) di belakangnya mengangkat parang tajam. Mata Harum terbuka. Dia menoleh ke kanan. Dia kembali melihat kita dengan melotot. Tangan kanan menekan lehernya. Dia kesulitan bernapas. Parang semakin naik. Kedua tangan Harum mencengkeram tangan yang menekan lehernya.

Harum lepas. Dia berlari kencang. Dia berlari sambil sesekali menoleh ke belakang. Dia kebingungan itu memilih jalan. Kemudian dia tetap berlari menjauh.


HARUM

TULUNG!109.1


Harum berlari dan kaki kirinya tersangkut di tali sandal jepitnya. Dia melepas sandal jepitnya lalu berlari tanpaalas kaki. Dia berbelok.

BUK! Sebilah kayu diayunkan oleh Harum. Harum kembali lari.

Sosok misterius jatuh.


HARUM

TULUNG! TULUNG!


Harum tersangkut di semak-semak. Kedua tangan sosok misterius mengunci tangan Harum dari belakang. Harum menangis. Tangan Harum ditarik ke atas lalu ditali kedua pergelangan tangannya. Mulut Harum dilakban.


CUT TO BLACK.


110 EXT. HUTAN - MALAM

Harum diseret. Dia coba teriak namun tak bisa.


CUT TO BLACK.


111 EXT. HUTAN - MALAM

Harum menangis.

SFX: PARANG DIASAH

Rambut Harum diikat dengan tali. Kemudian ditarik dan kepalanya tepat berada di bibir sumur yang terdapat ENAM TALI menempel di pinggir-pinggir. Lakban dibuka.


HARUM

Ampun...


Mulut Harum dijejali bunga-bunga sedap malam. Mulutnya ditutup dengan tangan bersarung tangan plastik.


SOSOK MISTERIUS (O.S.)

(Suara berat)

Pangan! Dilek!111.1


Harum menelan. Mulutnya dilakban lagi dengan lakban baru. Parang diletakkan perlahan di leher Harum. Parang diangkat.


Parang menebas leher Harum. Kepalanya LEPAS.

Kepala Harum menggantung di tali yang dikaitkan pada katrol sumur berkarat. Perlahan dan semakin cepat, kepala buntung itu turun ke dalam sumur. Bunga-bunga sedap malam mengiringi penerjunan itu. Kepala Harum mencapai permukaan air sumur yang samar-samar sudah terdapat ENAM KEPALA lainnya.


CUT TO BLACK.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar