Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JALAINI (Original Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
7. TUJUH BATU PEMBERAT POTONGAN MAYAT

21 EXT. RUMAH KEPALA DESA — MALAM

Jalaini duduk di seberang Kades dan mereka berbicara hanya empat mata.

KADES

(Memberi sebuah kertas)

Ini


JALAINI

(Mengambil dan membuka kertas)

Banyak ya, Pak?


KADES

Pak Ja mau mengecek satu per satu?


JALAINI

Nanti saya minta bantuan tim saya.


KADES

Saya bisa kok meminta warga untuk mengecek sumur mereka masing-masing


JALAINI

Apa tidak merepotkan?


KADES

Ndak, Pak. Mengecek dari atas saja, misal melihat sesuatu yang aneh di sumur mereka atau...


JALAINI

Mencium bau.


KADES

Jadi, bagaimana dengan solusi ini? Atau ada...


WANITA 1 (O.S.)

(Dari luar)

SETAAAAN!


Jalaini dan Kades berdiri. Kades langsung membuka pintu dan mereka berdua ke--


22 EXT. TERAS RUMAH KADES / JALAN — MALAM

Wanita 1 berlari ke kanan dengan terbirit. Sementara beberapa orang keluar dari rumahnya.


KADES

YU21.1?!


Jalaini menoleh ke kiri. Jalaini terkejut lalu berjalan mendekat ke sebelah kiri.

DUA REMAJA; PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI.

Semua yang melihat keduanya terkejut.


IBU 2

Anakku...


KENANGA

Mboke21.2...


Jalaini hanya mematung, sementara ORANG TUA KENANGA dan MUSTOFA melewati Jalaini dan menemui masing-masing anak mereka. Mereka memeluk anak masing-masing.


IBU 2

Ning endi wae to riko, Nduk?21.3


Kenanga menoleh ke Mustofa.


MUSTOFA

Nuwun sewu. Kulo ngeterke Kenanga menyang Jogja.21.4


BAPAK 1

Riko waton lungo wae!21.5


MUSTOFA

Kenanga pun pengin ajeng nyambut damel wonten mrika.21.6


KENANGA

Kulo mboten angsal kalih Mboke. Nggih kulo teko minggat mawon.21.7


IBU 2

Gari ngomong nek meh lungo. Ngasi ono mayit dikira riko.21.8


KENANGA

Sebab menika kulo wangsul. Wonten koran ingkang nyebutke ngoten.21.9


IBU 2

Ning ora diapa-apakake to karo Mustofa iki?21.10


KENANGA

Kulo tasih perawan tingting.21.11


KADES

Wis, wis! Saiki bubar jalan! Bali ning omahe dewe-dewe!21.12


Jalaini mendekati Pak Kades.


KADES (cont’d)

Pak Ja... Terus itu siapa?


Jalaini menatap ke depan tanpa mengeluarkan kata.


CUT TO:


23 INT. RUMAH JALAINI / RUANG KERJA — MALAM

Jalaini menambahkan beberapa LINGKARAN dengan pensil pada peta kecamatannya. Dia menyentuh lingkaran-lingkaran yang diberi warna merah. Kemudian beralih ke kertas yang berisikan nama KENANGA dan MUSTOFA. Dia MENCORET KEDUANYA.

Jalaini meminum kopi hitam dari cangkirnya. Lalu meletakkan kembali--

CANGKIR KOPI

Sementara kita berfokus pada kopi hitam dari atas. Cangkir bulat dan kopi itu seperti LUBANG SUMUR dan AIRNYA.


DISSLOVE TO:


24 INT. SUMUR 7 - SORE

SUPERIMPOSE: RABU, 10 SEPTEMBER 1986

Cangkir kopi berubah menjadi lubang sumur. Permukaan air sumur tampak bergoyang-goyang. Dari atas ada orang yang hendak turun. Dengan cepat--

BYUR!

Dialah Jalaini. MENYELAM DALAM AIR SUMUR. Kemudian kembali ke permukaan.


BUDIMAN (O.S.)

Ketemu, Bung?


Jalaini menatap ke atas dengan pandangan datar. Lalu dia menyelam lagi.

Lama dia tidak muncul--

Jalaini muncul ke permukaan dengan TERENGAH-ENGAH. Kemudian dia menatap ke atas dan mengangguk. Ditariklah tali sumur yang diikatkan pada dadanya.


CUT TO:


25 EXT. PEKARANGAN RUMAH 7 - SORE

Budiman dibantu beberapa warga menarik tali sumur dengan bantuan katrol. Sedikit demi sedikit JALAINI MUNCUL DARI SUMUR. Jalaini masih terengah-engah. Kedua tangannya mengarah ke bawah. Ketika Jalaini mentok sampai atas, terlihatlah dia sedang membopong SEPOTONG DADA HINGGA PERUT WANITA yang di tengahnya terdapat TALI.

USUS LEPAS dan MENGGANTUNG.


SFX: WANITA-WANITA TERIAK

CUT TO:


26 EXT. PEKARANGAN RUMAH 7 - SORE

Jalaini berselimut handuk putih. Badannya sudah tidak basah meski masih lembab, sementara rambut dan celananya masih basah. Jalaini berjongkok dan mengeluarkan sarung tangan karet serta alat tulis.

Tali di tengah tubuh itu terhubung pada kantong plastik yang diikat. Ketika Jalaini buka, isinya adalah batu-batu.

SFX: Berisik PROTOFON


BUDIMAN (V.O.)

Bung Jalaini, apa sudah siap? Ganti.


JALAINI

(Menggunakan protofon)

Jalaini masuk. Sudah, Pak Budiman. Ada tujuh batu untuk menenggelamkan. Bagaimana potongan yang Bapak temukan di TKP sebelah? Ganti.


BUDIMAN (V.O.)

Yang saya dapati di sini kaki kanan utuh dari ujung paha, Bung. Ikatan pada lutut. Pemberat berupa tujuh batu juga. Ganti.


JALAINI

Terima kasih, Pak Budi. Saudara Anggoro, posisi? Ganti.


ANGGORO (V.O.)

Posisi sudah di TKP, Pak. Ganti.


JALAINI

Sudah diambil? Ganti.


ANGGORO (V.O.)

Sudah berhasil diangkat. Ini adalah kaki kiri. Pemberat juga tujuh batu. Ganti.


Jeda.

Jalaini mengecek tubuh yang ditemukannya. Membolak-balikkan. Lalu berhenti pada buah dada kiri.


ANGGORO (V.O.) (cont’d)

Pak Jalaini? Masih di sana? Ganti.


JALAINI

Ya. Di sini, angka 1. Ganti.


ANGGORO (V.O.)

Di telapak kaki korban ini ada goresan angka 2. Ganti.


JALAINI

Baik. Silakan dilanjutkan untuk olah TKP.


Jalaini langsung berdiri dan meminta tenaga medis mengangkat tubuh korban. Kemudian pemilik rumah memberinya kaus dan celanan training; dipakainya.


CUT TO:


27 EXT. PEKARANGAN RUMAH 7 - SORE

JALAINI

Ini benar tidak ada siapa pun selain Bapak dan polisi yang masuk ke TKP setelah Bapak menemukan?


PEMILIK RUMAH 7

Benar, Pak


Jalaini mengangguk lalu berjalan perlahan ke sekitar.


JALAINI

Sejak hari Jumat, ada orang yang berjalan di sekitar sini? Maksud saya di dalam TKP ini.


PEMILIK RUMAH 7

Hanya saya dan keluarga. Ndak ada banyak akses masuk ke sini, Pak.


JALAINI

Lalu untuk masuk ke sini? ...Selain dari rumah?


PEMILIK RUMAH 7

Ikut saya, Pak


PEMILIK RUMAH 7 berjalan ke belakang sumur yang terdapat pohon. Jalaini mengikuti.


PEMILIK RUMAH 7 (cont’d)

Pintu ini.


Jalaini menyentuh gembok pintu lalu menatap PEMILIK RUMAH 7.


PEMILIK RUMAH 7 (cont’d)

Sudah dua minggu sebelum ini rusak, namun belum sempat saya ganti.


JALAINI

(Menyalakan senter)

Baik. Saudara boleh kembali.


PEMILIK RUMAH 7 kembali ke rumahnya. Jalaini menyenteri pintu, gagang pintu, dan gembok. Dia keluar pintu; HUTAN.

Dia berjongkok menyenteri jalan setapak pada pintu. Beberapa jejak kaki terbentuk; ada berbagai ukuran. Jalaini mengeluarkan meteran lalu mengukur setiap jejak.


CUT TO:


28 INT. RUMAH 7 — SORE

Ada ENAM pasang sandal yang diletakkan di depan Jalaini. Jalaini mengukur setiap sandal. Ketika akan mengukur sandal terakhir, dia mengambil napas. Setelah selesai mengukur langsung mengembuskan napas berat.


CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar