Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JALAINI (Original Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
3. INVESTIGASI DUA SUMUR

8 EXT. SUMUR 1 — PAGI

SFX: Ramai warga dan ada yang menenangkan.

Ada cahaya matahari bergeser perlahan seperti akhir gerhana matahari total. Itulah lubang sumur sedang dibuka. Kita melihat ke atas dengan sedikit gelombang air. Tampak wajah JALAINI melongok ke dalam. Dia mengangguk ke seorang Polisi. Polisi itu menurunkan ember timba. Ember timba terus mendekati kita dengan cepat.

PLEK!

GELAP.


CUT TO BLACK


9 EXT. SUMUR 1 — PAGI

Jalaini mengecek potongan tangan yang ujung-ujung jemarinya buntung dengan menggunakan sarung tangan.

BUDIMAN

Ketemu?


JALAINI

(menggeleng)

Tak ada tanda lahir sama sekali, Pak Budi. Tak ada tanda khusus juga. Apalagi sidik jari. Bersih.


Budiman mengembuskan napas berat.


BUDIMAN

TKP sudah diinjak-injak oleh warga. Rusak. Ndak bisa diidentifikasi si pelaku. Sial!


JALAINI

Ya sudah, Pak. Yang penting polisi Polsek sudah mengamankan.


BUDIMAN

Kenapa pas banget Polsek ini sedang kekosongan Reskrim?


ANGGORO

Pak Ja...


JALAINI

Ya?


ANGGORO

Ada lagi.


Mimik wajah Jalaini berubah dari sedih menuju terkejut.


CUT TO



10 EXT. SUMUR 6 — PAGI

Sepotong kaki kiri menyangkut di gantungan ember timba. Jalaini mengambil potongan kaki itu dengan tangan yang bersarung tangan karet.


BUDIMAN

Jadi totalnya ada berapa, Bung?


JALAINI

(Berdiri)

Sumur pertama, potongan tangan kanan, sumur 2 potongan kaki kanan, sumur 3 dada wanita hingga perut, sumur 4 tangan kiri, sumur 5 perut hingga kemaluan wanita, dan terakhir yang kita temukan ini: kaki kiri. Ada enam.


BUDIMAN

Berarti tinggal kepala ya, Bung?


JALAINI

Ya, benar, Pak. Dan ujung jemari.


BUDIMAN

Tapi belum ada laporan. Mana bukti ndak ada, saksi ndak ada. Angel10.1!


Kanit Identifikasi berdiri di belakang Jalaini dan Budiman.


JALAINI

Bisa, Pak. Pasti kita bisa menyelesaikan. Saya yakin. Saya sendiri sih bisa.


KANIT IDENTIFIKASI

Sudah diangkut semua?


Jalaini dan Budiman menoleh ke belakang dan terkejut.


JALAINI

Lapor! Tinggal ini, Ndan.


CUT TO



11 INT. MOBIL POLISI — MALAM

Budiman menyopir sambil merokok. Jalaini duduk diapit Budiman dan Anggoro.


BUDIMAN

Semoga besok bisa dapat petunjuk. Tinggal kepala.


ANGGORO

Ujung jemari tangannya dipotong semua. Ndak ada deh sidik jari.


JALAINI

Ya, semoga.


(Ke Anggoro)

Saudara Anggo, gimana rasanya kerja di sini? Ya meski baru sehari kerja


ANGGORO

Ndak terlalu berbeda sih, Pak. Cuma pindah dari kabupaten sebelah juga.


JALAINI

Rumah di sana juga?


ANGGORO

Iya. Di Wonosobo.


BUDIMAN

Di Polres juga?


ANGGORO

Ya. Tapi sebelumnya di Jatanras.


BUDIMAN

Dulu malah Bung Jalaini ini yang pertama kali pindah itu kikuk.


JALAINI

Ya Tangerang sama Purworejo dari geografi dan demografi juga Bberbeda, Pak. Mana saya tidak punya kenalan di sini. Bingunglah


ANGGORO

Sudah berapa lama di sini?


JALAINI

Enam bulananlah


BUDIMAN

Lewat jalur biasa saja to, Bung?


JALAINI

Iya, Pak.


ANGGORO

Ternyata Pak Jalaini tinggal di desa ini ya?


JALAINI

Kenapa?


ANGGORO

Bukan sekali saya ke sini.


JALAINI

Oh ya?


ANGGORO

Mantan saya di desa yang sana.


BUDIMAN

Pantesan. Berapa mantan?


ANGGORO

Yang di desa itu sih satu.


BUDIMAN

Masih banyak di desa lain?


ANGGORO

Ya begitulah.


JALAINI

Wah, pemain nih.


ANGGORO

Pemain bulu tangkis, Pak. Haha.


BUDIMAN

Jadi tadi kamu ke rumah mantan atau bagaimana kok wis11.1 bisa langsung ke TKP?


ANGGORO

Anu... Em... Lagi ngapeli gebetan di desa ini, Pak.


Mobil berhenti.


JALAINI

Terima kasih, Pak. Saya duluan.


CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar