Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JALAINI (Original Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
13. DISKUSI BERSAMA KANIT DAN PENANGKAPAN PENABUH GONG

70 INT. RUANG RAPAT POLRES - SIANG

SFX: HUJAN

Jalaini menoleh ke luar. Dia mengamati dengan saksama air hujan terciprat pada kaca. Satu per satu titik-titik air pada kaca turun lalu berkumpul dengan titik-titik lain di bawahnya. Semakin besar, semakin cepat mengalir ke bawah.

KANIT IDENTIFIKASI

Bagaimana, Saudara Jalaini?


JALAINI

(Menoleh ke depan)

Ya, benar. Sudah 2 MINGGU. Di antara tiga wanita yang hilang itu, dua kemungkinan adalah KORBAN 1 dan KORBAN 2. Kemungkinan besar KORBAN 3 adalah penari Dolalak. Ketiganya memiliki pola yang mirip: wanita, mutilasi, sumur, bunga. Mawar merah KORBAN 1, mawar putih KORBAN 2, dan cempaka putih KORBAN 3. Masing-masing bunga hanya disebar di permukaan sumur yang ditemukan kemaluan mereka.


KANIT IDENTIFIKASI

Kepala?


JALAINI

Sama-sama belum ditemukan, termasuk ujung jemari mereka.


BUDIMAN

Atau bisa jadi kepala-kepala itu ndak dibuang di sumur?


JALAINI

Di mana?


BUDIMAN

Mana saya tahu?


ANGGORO

Terkait bunga, apakah itu bisa saja bukan dari pelaku?


KANIT IDENTIFIKASI

Lalu dari mana?


ANGGORO

Keluarganya mungkin, Pak. Itu kan bunga-bunga untuk di pemakaman.


JALAINI

Korban saja belum teridentifikasi, bagaimana keluarganya tabur bunga?


ANGGORO

Ya yang merasa saja.


JALAINI

Dan kalau saja benar, mengapa mereka tidak meminta izin dulu dengan yang punya sumur? Terlebih lagi ini terjadi pada hari yang sama. Bunga yang ditabur pun sama dengan yang ada di perut mereka masing-masing. Korban terakhir berdasarkan hasil otopsi yang kita terima pagi ini kan begitu, di perutnya ada bunga cempaka putih.


ANGGORO

Lalu untuk apa pelaku mendatangi lagi TKP?


JALAINI

Mengenang. Pembunuh, khususnya pembunuh berantai, punya ketertarikan untuk mengenang kembali korban dan peristiwa itu.


KANIT IDENTIFIKASI

Uniknya, ini waktu yang terlalu cepat untuk mengenang. Pelaku pasti tahu polisi sedang menyelidiki kasusnya. Terlalu berisiko untuknya. Atau dia punya motif tersendiri?


JALAINI

Mungkin, Ndan.


KANIT IDENTIFIKASI

Saudara Jalaini, tadi mau menyampaikan siapa yang Saudara duga, bukan?


JALAINI

Benar. Saya pakai kasus yang terakhir karena kasusnya lebih jelas ya. Saya sudah menginterogasi para saksi - penari - tadi pagi bersama Saudara Anggoro. Mereka menceritakan kronologinya dan hasilnya sama dengan laporan yang sudah ada. Salah satu dari mereka melihat seseorang dari area pertunjukan ke belakang, setelah si penari yang bernama Kantili ini izin buang air kecil. Saksi ini awalnya takut untuk menyebutkan, namun setelah saya bujuk akhirnya dia menyebut bahwa itu kemungkinan adalah... penabuh gong.


KANIT IDENTIFIKASI

Dia memang sedang tidak bertugas?


JALAINI

Dia punya cadangan.


KANIT IDENTIFIKASI

Kaitan dengan korban 1 dan 2?


JALAINI

Korban 1 dan 2 sangat dimungkinkan terjadi pada malam yang sama yaitu malam 1 Suro saat ada pewayangan. Penabuh gong ini juga menjadi salah satu anggota pengisi pewayangan tersebut.


KANIT IDENTIFIKASI

Sudah diinterogasi?


JALAINI

Setelah ini. Saya ke tempatnya bersama tim unit Identifikasi dan Jatanras. Jika diizinkan.

Jeda.

KANIT IDENTIFIKASI

Saya izinkan.


CUT TO:


71 EXT. RUMAH PENABUH GONG - SORE

Jalaini bersama tim Polres turun dari mobil menggunakan payung karena cuaca sedang hujan. Mereka memasuki pekarangan yang terdapat tanaman mawar merah, mawar putih, hingga cempaka putih.


CUT TO:


72 INT. RUMAH PENABUH GONG - SORE

PENABUH GONG

Malam itu saya mau kencing di kamar kecil belakang rumah itu, Pak.


JALAINI

Di situ kan ada gadis penari yang duluan kencing.


PENABUH GONG

Tapi saya ndak lihat siapa pun.


BUDIMAN

Halah... Ngapusi72.1.


PENABUH GONG

Benar, Pak.


BUDIMAN

(Menggebrak meja)

NGAKU ORA!?


JALAINI

(Berbisik ke Budiman)

Pak...


PENABUH GONG

Saya benar, Pak.


JALAINI

Pak... Bunga-bunga yang ditanam Bapak di pekarangan ini punya aroma yang begitu kuat ya?


Jalaini menoleh ke tim Jatanras dan mengangguk. Tim Jatanras memborgol tangan PENABUH GONG. JALAINI BERDIRI lalu berbalik badan. JALAINI menyimpulkan SENYUM.


CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar