Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JALAINI (Original Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
8. PENEMUAN DI SUMUR WARUNG LOTEK

29 INT. KAMAR JALAINI - MALAM

Jalaini mematikan lampu. Dia tidur berbaring dengan memeluk guling. Selimut ditarik untuk menutup tubuhnya. Matanya terbuka. Perlahan mata itu menutup.


FADE TO BLACK.


30 INT. SEBUAH KAMAR - PAGI

WANITA (O.S)

Sudah pagi, Mas. Aku tahu kamu begadang semalaman. Tapi pagi ini kamu harus kerja, kan?


FADE IN:


POV JALAINI

Kita melihat sesosok wanita yang sama dengan foto di cermin lemari Jalaini. Wanita itu -- RIA -- tersenyum namun matanya sembap dan basah.


Kita duduk dan menyibakkan selimut. Kedua tangan kita menyentuh pipi RIA.


JALAINI (O.S.)

(Berbisik)

Ria...


RIA

(Menangis)

Mas...


JALAINI (O.S.)

Lagi?


RIA

Iya. Aku sudah tidak kuat mendengar mereka bertanya bahkan menyindir.


JALAINI (O.S.)

Sudahlah. Kita tidak usah pikirkan ocehan tetangga.


RIA

Apa... Apa aku mandul?


CUT TO:


31 INT. KAMAR JALAINI - PAGI

SFX: Alarm jam weker

Jalaini bangun dengan terkejut dan langsung duduk.

JALAINI

(Bergumam)

Ria...

Jalaini menoleh ke meja samping ranjang dan mematikan alarm.

SUPERIMPOSE: KAMIS, 11 SEPTEMBER 1986


CUT TO:


32 INT. WARUNG LOTEK - SIANG

BUDIMAN

Bu, kulo lothek sing paling puedes des pokokmen.32.1


JALAINI

Lotek saya enggak usah pedas-pedas ya, Bu.


PENJUAL LOTEK

Mase?32.2


ANGGORO

Mboten32.3


BUDIMAN

Makanlah, Bung. Sepertinya kita sampai sore.


ANGGORO

Ndak apa-apa, Pak.


PENJUAL LOTEK

Unjukane?32.4


BUDIMAN

Es teh mawon32.5


JALAINI

Saya juga tapi tawar saja ya, Bu


ANGGORO

(Mengeluarkan rokok)

Kulo mboten


PENJUAL LOTEK

Njenengan siam napa32.6, Pak?


ANGGORO

Wonten32.7 korek?


PENJUAL LOTEK

Oh nggih. Sekedap nggih.32.8


Penjual ke gerobaknya dan memberi tahu anak perempuannya.


BUDIMAN

Kenapa jumlah batunya sama-sama tujuh?


JALAINI

Memangnya ada makna khusus?


ANGGORO

Bisa jadi.


Jalaini menyernyitkan dahi.


ANGGORO (cont’d)

Di Jawa suka dikait-kaitkan antara sesuatu dengan sesuatu.


Seorang gadis membagikan minuman serta korek ke meja.


JALAINI

Terima kasih.


Lalu anak itu kembali ke belakang.


ANGGORO

(Berbisik)

Masih kecil sudah cantik begitu, apalagi nanti sudah besar?


PENJUAL LOTEK

(Mencampurkan sayuran dengan sambal kacang)

Genduk, tulung timbakake banyu sak ember wae. Nggo nambahi wedang.32.9


ANAK 3

Nggih.


Budiman meminum tehnya.


ANGGORO

Misalnya teh. Ada yang sengaja kasih gula namun ndak diaduk.


JALAINI

Maknanya?


ANGGORO

Hidup itu awalnya pahit dan tawar seperti tehnya Pak Jalaini. Namun nanti lama kelamaan jika sabar maka akan mendapatkan rasa manis seperti yang diminum Pak Budiman.


JALAINI

Lalu tujuh batu itu?


ANGGORO

Tujuh dalam bahasa Jawa adalah pitu. Jadi--


SFX: Gadis teriak

Semua terkejut. Para polisi berdiri.


CUT TO:


33 EXT. PEKARANGAN BELAKANG WARUNG LOTEK - SIANG

Anak gadis penjual lotek menunjuk ke dalam ember timba. POTONGAN USUS. Budiman seketika mencoba memuntahkan isi perutnya. Para polisi saling menatap. Jalaini dan Budiman bertatapan lalu bersama-sama menatap Anggoro.


ANGGORO

Pak... Kan kemarin saya sudah.


Jalaini memiringkan kepala dan menaikkan satu alisnya.


CUT TO:


34 EXT. PEKARANGAN BELAKANG WARUNG LOTEK - SIANG

Potongan perut dari atas pusar hingga kemaluan WANITA yang ditali pada bagian tengah kemaluan hingga pusar diletakkan di atas plastik. Jalaini membuka plastik kresek yang dijadikan pemberat. Isinya: TUJUH BATU. Lalu Jalaini bersama Anggoro -- sudah ganti pakaian -- mengecek mayat. Jalaini berfokus pada bagian atas, sementara Anggoro pada bagian bawah. Anggoro mengecek bagian vagina dan terkejut bahkan wajahnya sumringah.


ANGGORO

Angka satu.


JALAINI

(Menatap datar)

Ya.


Jalaini menoleh ke arah Budiman yang sedang berjongkok.


JALAINI (cont’d)

Bagaimana, Pak?


BUDIMAN

Ini aneh ndak, Bung?


Jalaini mendekat lalu ikut jongkok. Budiman memberinya kelopak bunga mawar merah yang sudah layu.


JALAINI

Sekitar seminggu juga


BUDIMAN

Iya, to?


JALAINI

Sebentar ya, Pak


Jalaini mendekati PENJUAL LOTEK.


JALAINI (cont’d)

Di sini ada yang tanam mawar?


PENJUAL LOTEK

(Memeluk anaknya)

Ndak ada, Pak.


JALAINI

Sekitar seminggu ini Ibu atau anggoto keluarga Ibu bawa mawar ke sini?


PENJUAL LOTEK

Ndak, Pak.


Jalaini menoleh ke Budiman kemudian MENGANGGUK.

SFX: sirine


ANGGORO

(Lari dan teriak)

Pak Ja, ada lagi!


Mengangguklah Jalaini.


CUT TO:


35 INT. RUANG KERJA - RUMAH JALAINI - MALAM

Jalaini menggantungkan tas, lalu duduk. Dia menambah LINGKARAN-LINGKARAN MERAH. Lalu dia membuka buku yang berisi gambar tubuh manusia. Namun kedua gambar itu TIDAK DIAKSIR pada KEPALA masing-masing.


JALAINI

(Bergumam)

Semua sudah ketemu, kecuali semua ujung jemari dan kepala.


Jalaini memberikan sedikit senyum. Lalu dia melongok jam: 00.47.


JALAINI (cont’d)

(Menyentuh foto)

Besok lagi


FADE TO BLACK.


36 INT. RUANG GELAP - MALAM

Rambut tebal depan telinga bergeser perlahan ke mata yang terbuka lebar berikut pupilnya. Kedua mata menatap tajam ke depan. Lalu menjauh perlahan. Itulah RIA.

RIA

Aku akan datang... Aku akan datang...


Tali melingkar di lehernya dan ujung lainnya ditarik ke atas. Dia seperti melayang dalam air. Rambut dan gaun putihnya bergerak-gerak. Tangan dan kakinya pun bergerak perlahan. Namun itu bukan air.


RIA

(Teriak)

AKU AKAN DATANG!


Tali ditarik ke atas. Mata Ria melotot.


CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar