Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
29 INT. KAMAR JALAINI - MALAM
Jalaini mematikan lampu. Dia tidur berbaring dengan memeluk guling. Selimut ditarik untuk menutup tubuhnya. Matanya terbuka. Perlahan mata itu menutup.
FADE TO BLACK.
30 INT. SEBUAH KAMAR - PAGI
WANITA (O.S)
FADE IN:
POV JALAINI
Kita melihat sesosok wanita yang sama dengan foto di cermin lemari Jalaini. Wanita itu -- RIA -- tersenyum namun matanya sembap dan basah.
Kita duduk dan menyibakkan selimut. Kedua tangan kita menyentuh pipi RIA.
JALAINI (O.S.)
(Berbisik)
RIA
(Menangis)
JALAINI (O.S.)
RIA
JALAINI (O.S.)
RIA
CUT TO:
31 INT. KAMAR JALAINI - PAGI
SFX: Alarm jam weker
Jalaini bangun dengan terkejut dan langsung duduk.
JALAINI
(Bergumam)
Jalaini menoleh ke meja samping ranjang dan mematikan alarm.
SUPERIMPOSE: KAMIS, 11 SEPTEMBER 1986
CUT TO:
32 INT. WARUNG LOTEK - SIANG
BUDIMAN
JALAINI
PENJUAL LOTEK
ANGGORO
BUDIMAN
ANGGORO
PENJUAL LOTEK
BUDIMAN
JALAINI
ANGGORO
(Mengeluarkan rokok)
PENJUAL LOTEK
ANGGORO
PENJUAL LOTEK
Penjual ke gerobaknya dan memberi tahu anak perempuannya.
BUDIMAN
JALAINI
ANGGORO
Jalaini menyernyitkan dahi.
ANGGORO (cont’d)
Seorang gadis membagikan minuman serta korek ke meja.
JALAINI
Lalu anak itu kembali ke belakang.
ANGGORO
(Berbisik)
PENJUAL LOTEK
(Mencampurkan sayuran dengan sambal kacang)
ANAK 3
Budiman meminum tehnya.
ANGGORO
JALAINI
ANGGORO
JALAINI
ANGGORO
SFX: Gadis teriak
Semua terkejut. Para polisi berdiri.
CUT TO:
33 EXT. PEKARANGAN BELAKANG WARUNG LOTEK - SIANG
Anak gadis penjual lotek menunjuk ke dalam ember timba. POTONGAN USUS. Budiman seketika mencoba memuntahkan isi perutnya. Para polisi saling menatap. Jalaini dan Budiman bertatapan lalu bersama-sama menatap Anggoro.
ANGGORO
Jalaini memiringkan kepala dan menaikkan satu alisnya.
CUT TO:
34 EXT. PEKARANGAN BELAKANG WARUNG LOTEK - SIANG
Potongan perut dari atas pusar hingga kemaluan WANITA yang ditali pada bagian tengah kemaluan hingga pusar diletakkan di atas plastik. Jalaini membuka plastik kresek yang dijadikan pemberat. Isinya: TUJUH BATU. Lalu Jalaini bersama Anggoro -- sudah ganti pakaian -- mengecek mayat. Jalaini berfokus pada bagian atas, sementara Anggoro pada bagian bawah. Anggoro mengecek bagian vagina dan terkejut bahkan wajahnya sumringah.
ANGGORO
JALAINI
(Menatap datar)
Jalaini menoleh ke arah Budiman yang sedang berjongkok.
JALAINI (cont’d)
BUDIMAN
Jalaini mendekat lalu ikut jongkok. Budiman memberinya kelopak bunga mawar merah yang sudah layu.
JALAINI
BUDIMAN
JALAINI
Jalaini mendekati PENJUAL LOTEK.
JALAINI (cont’d)
PENJUAL LOTEK
(Memeluk anaknya)
JALAINI
PENJUAL LOTEK
Jalaini menoleh ke Budiman kemudian MENGANGGUK.
SFX: sirine
ANGGORO
(Lari dan teriak)
Mengangguklah Jalaini.
CUT TO:
35 INT. RUANG KERJA - RUMAH JALAINI - MALAM
Jalaini menggantungkan tas, lalu duduk. Dia menambah LINGKARAN-LINGKARAN MERAH. Lalu dia membuka buku yang berisi gambar tubuh manusia. Namun kedua gambar itu TIDAK DIAKSIR pada KEPALA masing-masing.
JALAINI
(Bergumam)
Jalaini memberikan sedikit senyum. Lalu dia melongok jam: 00.47.
JALAINI (cont’d)
(Menyentuh foto)
FADE TO BLACK.
36 INT. RUANG GELAP - MALAM
Rambut tebal depan telinga bergeser perlahan ke mata yang terbuka lebar berikut pupilnya. Kedua mata menatap tajam ke depan. Lalu menjauh perlahan. Itulah RIA.
RIA
Tali melingkar di lehernya dan ujung lainnya ditarik ke atas. Dia seperti melayang dalam air. Rambut dan gaun putihnya bergerak-gerak. Tangan dan kakinya pun bergerak perlahan. Namun itu bukan air.
RIA
(Teriak)
Tali ditarik ke atas. Mata Ria melotot.
CUT TO: