Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JALAINI (Original Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
11. PEMERIKSAAN RUMAH DUKUN

56 INT. RUANG STAF IDENTIFIKASI - PAGI

SUPERIMPOSE: SENIN, 15 SEPTEMBER 1986

JALAINI

(Bergumam)

Kepala...


ANGGORO

Sumur tua itu?


BUDIMAN

Sumur tua?


JALAINI

Sumur tua...


BUDIMAN

Sumur tua?


ANGGORO

Sumur tua, tempo hari ada.


BUDIMAN

Ya ayo cek!


POLISI 2

Pak Ja, diminta ke ruangan.


Jalaini mengangguk.


CUT TO:


57 INT. RUANG KANIT IDENTIFIKASI - PAGI

JALAINI

Siap, Ndan. Cuma masih sama. Belum ditemukan kepala.


KANIT IDENTIFIKASI

Jadi itu alasanmu meminta tambahan
tim untuk terjun?


JALAINI

Bagaimana lagi?


KANIT IDENTIFIKASI

Baik.

(Membuka laci dan mengambil AMPLOP)

Oh ya. Ini.


Jalaini mengambil AMPLOP yang SUDAH TERBUKA itu lalu mengambil KERTAS di dalamnya. Jalaini membaca cepat, lalu menunjukkan FOTO ke Kanit Identifikasi.


JALAINI

Korban nomor 1, mawar merah? Dan korban nomor 2, mawar putih?


CUT TO:


58 EXT. PEKARANGAN BELAKANG RUMAH 20 - SIANG

Seseorang keluar dari sumur dengan badan basah. Dia menggeleng. Di sisi lain Jalaini berdiri bersama Kanit Identifikasi dan Kapolsek.


KAPOLSEK

Tinggal beberapa sumur lagi.


KANIT IDENTIFIKASI

Mana lagi ya?


BUDIMAN (V.O.)

Di sumur tua sudah diubek-ubek, hanya sampah-sampah daun. Ndak ada kepala atau tubuh manusia. Ganti.


JALAINI

Ndan, izin menuju rumah sebelah sana bersama rekan-rekan ini. Kanit Identifikasi mengangguk.


Jalaini berbalik badan dan berjalan menjauh.


KANIT IDENTIFIKASI

Saudara Jalaini


JALAINI

Siap!


KANIT IDENTIFIKASI

Buktikan... bahwa Anda mampu!


JALAINI

Siap, 86!


CUT TO:


59 INT. RUMAH DUKUN - SIANG

DUKUN (30-an) memberi air pada seorang wanita dan air itu diminum oleh si wanita. Di mejanya terdapat banyak peralatan dukun: kendi, cawan yang berisi bunga tujuh rupa beserta telur ayam kampung di tengahnya, anglo dengan arang yang diberi kemenyan, dan sebagainya.

DUKUN

Mugo-mugo keturutan59.1


WANITA 2

Matur nuwun, Mbah.59.2


SFX: Ketukan pintu


DUKUN

(Berdiri dan menuju pintu)

Sopo kuwi? Ora sopan waton ndodog
omahe uwong--59.3


DUKUN membuka pintu lalu mematung.


DUKUN (cont’d)

Ada apa ya?


JALAINI (O.S.)

Kami hendak memeriksa rumah ini.


Jalaini masuk bersama timnya. Jalaini menoleh ke WANITA 2 lalu mengangguk. WANITA 2 tersenyum canggung, lalu berdiri.


WANITA 2

Mbah, kulo pamit rumiyin.59.4


DUKUN

Yo. Ojo lali syarate.59.5


WANITA 2

Nggih.


Jalaini dan tim mengecek peralatan dan benda-benda dalam rumah itu. Di dinding rumah terdapat benda-benda mistis: keris, tombak, patung, lukisan, bulu-bulu merak, kain hitam,hiasan kecil berbentuk semar, dan sebagainya.

Jalaini berhenti di depan hiasan kecil itu.


JALAINI

Sudah berapa lama praktik?


DUKUN

Emp--lima tahunan.


JALAINI

Oh, masih baru ya?


DUKUN

Tapi untuk cari ilmunya itu lama


JALAINI

Ya. Ya. Asal jangan merugikan orang lain saja ya, kan?


DUKUN

I-iya, Pak.


Jalaini berjalan ke tempat praktik.


JALAINI

Berapa pasien hari ini?


DUKUN

Dua, Pak


JALAINI

Wanita semua?


DUKUN

Kebetulan iya. Ning yo gonta-ganti, Pak, biasane59.6. Kadang laki-laki.


JALAINI

Dari mana saja?


DUKUN

Macam-macam, Pak. Dari luar kabupaten juga ada. Yang Jakarta juga pernah.


JALAINI

(Duduk di tempat duduk Dukun yang beralas kain hitam)

Oh ya?


DUKUN

(Duduk di tempat pasien)

Iya. Daerah Cibinong.


JALAINI

Itu Bogor, bukan Jakarta.

(Menunjuk telur)

Ini untuk apa?


DUKUN

Serap energi negatif


JALAINI

Benarkah?


DUKUN

Semisal ada santet, nanti diserap ke sini. Kawat, paku, beling, dan sebagainya nanti bisa dipindah ke media ini.


JALAINI

Kamu nyantet?


DUKUN

Bukan. Maksudnya kalau pasien disantet, santet itu akan--


JALAINI

Saya tanya, kamu bisa nyantet?


DUKUN

(Jeda)

Anu---


Jeda.


POLISI 4

Pak?


JALAINI

Ya?


POLISI 4 memberikan Jalaini sebuah parang yang berbercak cairan kental. Jalaini langsung memakai sarung tangan karet kemudian memegang pegangan parang.


DUKUN

Itu darah cemani.


Jalaini mencondongkan tubuhnya ke depan Dukun.


DUKUN (cont’d)

Ayam. Ayam cemani.


JALAINI

Saya juga tahu cemani itu ayam.


Jalaini berdiri lalu membuka jendela. Parang diarahkan pada cahaya matahari langsung. Dia mencolek darah yang menggumpal; GELAP. Dia menciumnya. Kemudian parang diberikan kembali ke POLISI 4.


POLISI 5

Lapor, Pak!


Jalaini mengangguk.


POLISI 5 (cont’d)

Sumur belakang rumah ini bersih.


Jalaini berjalan lagi dan berdiri di dekat hiasan kecil berbentuk semar lagi.


JALAINI

Baiklah. Saudara aman.


DUKUN

(Menunduk)

Te-terima kasih, Pak.


Polisi-polisi melewati Jalaini ke luar.


JALAINI

Silakan. Silakan.

(Mendekat ke Dukun)

Semoga bisa menyembuhkan orang kesurupan lagi.


Dukun memandang Jalaini.

Jalaini keluar.


DUKUN

(Berbisik)

Malem Jumat Kliwon, siji Suro.59.7


FADE TO BLACK.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar