Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
60 INT. RUANG GELAP - MALAM
Kelopak-kelopak bunga cempaka putih berjatuhan. Kemudian berganti kelopak-kelopak mawar putih berjatuhan pula. Kelopak-kelopak mawar merah juga berjatuhan setelahnya.
61 INT. SUMUR WARUNG LOTEK - PAGI
Kelopak-kelopak mawar merah melewati tembok sumur dan jatuh di atas permukaan air. Pada permukaan air yang tidak terkena kelopak mawar, tampak seseorang yang buram lalu pergi. Perlahan menjadi cerah. Penjual lotek (tampak buram) menurunkan ember timba. Kemudian berhenti saat dia melongok ke bawah. Ember timba kembali ditarik ke atas. Lalu dia pergi.
CUT TO:
62 EXT. PEKARANGAN BELAKANG WARUNG LOTEK - PAGI
Satu per satu kelopak mawar merah diambil tangan bersarung tangan karet dari ember timba menggunakan pinset dan dimasukkan ke dalam plastik klep.
SUPERIMPOSE: SELASA, 16 SEPTEMBER 1986
Jalaini berdiri dari jongkoknya dan memberikan plastik itu ke Anggoro. Lalu dia berjalan mendekati Budiman yang sedang mengecek jalur belakang.
JALAINI
BUDIMAN
JALAINI
BUDIMAN
Jalan itu disapu dengan kaki. Jalaini dan Budiman menyusuri sapuan jejak itu hingga ujung rerumputan. Mereka menengok kanan dan kiri, namun hutan itu seperti tidak ada pintu masuk dan keluar.
JALAINI
CUT TO:
63 EXT. DEPAN RUMAH JALAINI - MALAM
Jalaini yang memakai HELM membuka pintu. Lalu dia kembali ke motor dan mengendarainya untuk masuk ke--
64 INT. RUMAH JALAINI - MALAM
Lampu motor dimatikan. GELAP. Satu-satunya cahaya remang adalah dari pintu. Jalaini membuka HELM dan menaruk di jok motor. Lalu dia berjalan untuk menutup pintu.
JALAINI
(Bergumam)
SFX: BENDA JATUH
Jalaini menoleh ke motornya. Dia jongkok dan mengambil...
KEPALA PENARI 1.
PENARI 1
(Teriak)
JALAINI MENJATUHKAN KEPALA itu. Dia berlari ke saklar dan menghidupkan lampu.
HANYA HELM.
CUT TO:
65 INT. RUANG MAKAN JALAINI - PAGI
SFX: HUJAN
Wadah bulat berisi nasi putih mengepul di tengah meja. Samping kanan: tempe goreng. Samping kiri: sayur sawi. DUA PIRING kosong yang berseberangan: ATAS-BAWAH.
SUPERIMPOSE: JUMAT, 19 SEPTEMBER 1986
PIRING ATAS diambil dan diberi nasi SATU centong, SATU TEMPE, dan sayur. PIRING BAWAH diambil dan diberi nasi DUA centong. Di depan kita adalah JALAINI yang sedang duduk di depan piring dua centong nasi. Dia mengambil tempe dan sayur. Dia menyuap lalu mengunyah. Kemudian melihat KITA dan berhenti. Dia menelan.
JALAINI
Dunia berputar.
CUT TO:
66 INT. SEBUAH RUANG MAKAN - PAGI (FLASHBACK)
Ria yang sedang duduk muncul perlahan di depan Jalaini. Dia mengambil sebuah koran dan menunjukkan ke Jalaini.
JUDUL: TUJUH GADIS TAK BERBUSANA DITEMUKAN GANTUNG DIRI, POLISI BERHASIL MENANGKAP TERSANGKA
RIA
RIA menahan mual dan menutup mulutnya.
Dunia kembali berputar.
CUT BACK TO:
67 INT. RUANG MAKAN JALAINI - PAGI
SFX: HUJAN
Jalaini coba meraih sesuatu di depannya. Kemudian badannya melemas. Tangan diturunkan ke meja kemudian ditarik lagi. Dunia berputar.
CUT BACK TO:
68 INT. SEBUAH RUANG MAKAN - PAGI (FLASHBACK)
Ria sudah berganti pakaian. Wajahnya berseri.
RIA
Ria menunjukkan TEST PACK dengan hasil POSITIF.
Dunia berputar.
CUT BACK TO:
69 INT. RUANG MAKAN JALAINI - PAGI
SFX: HUJAN
Jalaini tersenyum lepas. Kemudian secara perlahan berubah menjadi kosong.
JALAINI
Dunia berputar.
Kursi kosong dan piring yang isinya masih utuh.
ANGGORO (O.S.)
JALAINI menoleh ke belakang dan terkejut.
ANGGORO
JALAINI
Jalaini berdiri.
ANGGORO
JALAINI
ANGGORO
JALAINI
JALAINI masuk ke ruang kerja. ANGGORO menggelengkan kepala sambil melihat sepiring nasi di depannya. Dia menegok ke pintu kamar yang terbuka. JALAINI keluar dari ruang kerja dan menutup pintu, lalu ditutupnya pintu kamarnya.
JALAINI (cont’d)
CUT TO: