Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JALAINI (Original Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
2. KABAR PEMBUNUHAN

2 EXT. DEPAN RUMAH JALAINI — PAGI

SFX: INTRO LAGU BEGADANG

RADIO (V.O.)

Begadang jangan begadang


FADE IN

PAPAN NAMA PLAT: JALAINI

Papan nama itu berada di atas pintu di bawah ventilasi. Lalu kita turun. Pintu dibuka. Seorang PRIA (31) berambut klimis dan berkaus putih yang dimasukkan ke dalam celana katun hitam keluar dari pintu. Dialah JALAINI.

JALAINI keluar rumah sambil menyapu dan memasukkan kotoran ke serokan. Lalu membuang ke tong sampah.


PONIAH (O.S.)

Pagi, Pak Jalaini


JALAINI menoleh ke KANAN lalu tersenyum dan mengangguk. Kemudian dia masuk ke --


3 INT. RUMAH JALAINI — PAGI

JALAINI berjalan terus. Kemudian dia MASUK ke KAMAR. Semua yang dilakukannya TANPA JEDA. Isi kamarnya tertata SANGAT RAPI. Di meja terdapat RADIO, buku-buku, minyak rambut, lampu teplok, parfum, dan sebagainya. Dia mengambil PARFUM dan meletakkannya kembali SAMA PERSIS POSISINYA dengan sebelumnya. DIBUKANYA lemari dua pintu yang memiliki CERMIN di daun pintu sebelah kiri. Dia menatap isi lemari sedikit lama, lalu mengambil KEMEJA PUTIH. DITUTUPNYA lemari kemudian DIPAKAINYA kemeja itu. Usai memakai kemeja, dia menatap ujung kanan atas pada CERMIN.

Ada FOTO WANITA MUDA BERAMBUT PANJANG.

Jalaini memberikan senyum tanpa memamerkan giginya. Dia mengambil posisi hendak berdansa. Namun dia menghentikannya dan mengembalikan lagi kemejanya ke dalam lemari.

Dia KELUAR dan MASUK ke RUANG KERJA. Meja kerjanya sangat TERTATA RAPI: meja bertumpuk buku-buku, folder-folder, kertas-kertas, serta lampu teplok; lemari di ujung yang di atasnya terdapat jam dinding.

Beberapa artikel koran tertempel di dinding depan meja. Di situ terdapat foto yang sama dengan foto di cermin lemari.

JALAINI menggunakan sarung tangan karet lalu membuka plastik sampah hitam besar. Dimasukkannya berkas-berkas kertas di mejanya. Dia membawa plastik berisi sampah itu ke--


4 EXT. PEKARANGAN RUMAH JALAINI — PAGI

ASAP MENGEPUL perlahan muncul lalu turun pada JILATAN API MENYALA.

Plastik sampah hitam yang besar dilahap api. Jilatan api semakin membesar.


PONIAH (O.S.)

Bersih-bersih, Pak Jala?


JALAINI

Biasalah, Bu Poniah, melenyapkan sampah. Enggak baik kan sampah ditinggal di dalam rumah?


Seorang wanita 40-an tersenyum sambil MENJEMUR PAKAIAN -- PONIAH.


PONIAH
Liburan begini ke mana, Pak?


JALAINI

Di rumah saja, Bu.


PONIAH

Ndak4.1 jalan-jalan?


JALAINI

(Canggung)
Ha. Ha. Enggak, Bu.


Jalaini menggeser plastik sampah menggunakan tongkat kayu agar bagian yang belum terbakar bisa dilahap api.


PONIAH

Saya masak sayur gori dan tempe bacem.


JALAINI

Gori?


PONIAH

Nangka muda. Yang muda-muda kan lebih enak. Sini sarapan dulu.


JALAINI

Su-sudah, Bu. Tadi sudah sarapan. Hahaha. Lain kali saja ya, Bu.


PONIAH

Dari awal Pak Jala pindah ke sini bilangnya lain kali melulu. Pokokmen4.2 kapan-kapan kudu makan di sini.


JALAINI

Iya, Bu. Em... Saya pamit dulu.


Jalaini masuk menuju rumah. Lalu dia mengambil batu kerikil di tanah. Berbalik badan dan melemparkannya ke plastik sampah yang sedang terbakar. Dia langsung merangkam kedua tangannya ke belakang.

Poniah menoleh-noleh.


PONIAH

Ada apa, Pak Jala?


JALAINI

Enggak ada.


Jalaini langsung balik badan dan buka pintu belakang. Lalu masuk ke --


5 INT. RUMAH JALAINI — PAGI

JALAINI mengambil air dari bak mandi kamar mandi dalam. Diguyurnya air itu pada sarung tangan. Lalu dia melepaskan sarung tangan itu dan meletakkannya di atas papan semen. Setelah itu dia mencuci tangannya.

SFX: Pintu diketuk

Jalaini menoleh. Lalu MASUK KAMAR untuk MEMATIKAN RADIO.

SFX: Pintu diketuk

JALAINI

(Teriak)

Iya, sebentar!


Jalaini bergegas menuju ke pintu depan.

SFX: Pintu diketuk

Jalaini berhenti di pintu.


6 INT/ EXT. RUMAH JALAINI — PAGI


PEMUDA 1

(Tersengal-sengal)

Pak--


JALAINI

Mas... Silakan masuk dulu


PEMUDA 1

Ndak usah, Pak.


JALAINI

Baik. Baik. Tenang dulu, ambil napas.


PEMUDA 1

(Buang napas pelan)

Pak... Di RW 4 ada mayat.

Jalaini terkejut.

JALAINI

O-oh-ya?


PEMUDA 1

Mutilasi, Pak


JALAINI

Mutilasi. Sudah hubungi Polsek?


PEMUDA 1

Pak Kades yang berangkat ke sana. Dan saya disuruh beliau untuk menjemput Pak Jalaini.


JALAINI

Tunggu sebentar ya

Jalaini masuk kembali ke --


7 INT. RUMAH JALAINI — PAGI

Jalaini berjalan dan MASUK ke RUANG KERJA mengambil buku catatan, bolpen dan pensil, dan sarung tangan karet kering. Lalu dia memasukkan semuanya ke dalam tas kecil dan mencangklongnya. Dia keluar dan menutup pintunya.

PEMUDA 1 menolah-noleh dan tangannya tidak bisa diam. Lalu dia menjadi tenang saat menatap kita. Senyum mulai tergambar di bibirnya.


JALAINI (O.S.)

Mari


PEMUDA 1 mengangguk lalu berjalan dan menyelah motornya.

Jalaini menutup pintu.


PEMUDA 1

Mbonceng7.1 saya saja. Biar cepet.


Jalaini tersenyum dan mengangguk. Lalu menuju ke PEMUDA 1.

SFX: Motor digas lalu pergi dan semakin mengecil suaranya.

Kita melihat rumah semakin menjauh. Seperti ada kain menutupi dengan CEPAT dan GELAP.


CUT TO BLACK


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Sudah kuduga 😂😂 @ikhsannu
3 tahun 8 bulan lalu
@nonakwon : Iya dong... Hahaha
3 tahun 8 bulan lalu
Ini pak Jala rambutnya klimis nggak mas? 😂 saya sedang membayangkan
3 tahun 8 bulan lalu