Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
73 INT. RUANG KERJA - RUMAH JALAINI - MALAM
Lampu teplok menyala.
SUPERIMPOSE: MINGGU, 28 SEPTEMBER 1986
Jalaini menyentuh berkas dengan bagian atas tertulis PENABUH GONG. Dia MELINGKARI TULISAN ITU DENGAN BOLPEN MERAH. Di bawahnya dia tulis 19/9/86. Dia meminum kopi dari cangkirnya. Dia menghirup napas lalu meniup lampu teplok.
MATI. GELAP. Dia berdiri lalu keluar dan menutup pintu.
CUT TO:
74 EXT. PANGGUNG HAJATAN - MALAM
BIDUAN (17) berbaju merah kerlip berdiri di tengah panggung.
BIDUAN
(Bernyanyi dangdut)
CUT TO:
75 INT. RUANG TENGAH - MALAM
Jalaini kemudian membuka pintu KAMAR dan masuk. Dia menutup pintu kembali.
BIDUAN (V.O.)
(Bernyanyi dangdut)
CUT TO BLACK.
76 EXT. PANGGUNG HAJATAN - MALAM
BIDUAN
PEMBAWA ACARA
SFX: TEPUK TANGAN GEMURUH
BIDUAN turun dari panggung. Kemudian dia ke belakang panggung. Dia menoleh ke arah KITA. Dia menoleh kanan kiri, namun tidak ada orang di sekitarnya. Dia mendekati kita.
FLASH TO:
77 EXT. SAWAH DEKAT REL KERETA API - MALAM
BIDUAN lari dan sesekali menengok ke belakang - ke arah KITA. Dia terengah-engah.
BIDUAN
CUT TO BLACK.
FLASH
BIDUAN terengah-engah dan berhenti. Kita semakin dekat. BIDUAN menengok ke kita. BIDUAN lari lagi.
CUT TO BLACK.
SFX: KLAKSON KERETA API
FLASH
Wajah Biduan memandang kita dan dipenuhi cahaya. Dia berbalik dan lari lagi.
SFX: KERETA API sedikit cepat
Biduan melambaikan tangan ke samping (kereta api) sambil berlari. Cahaya dari samping berkedip-kedip.
BIDUAN (cont’d)
KITA SEMAKIN DEKAT. SEMAKIN DEKAT. BIDUAN MENOLEH TEPAT DI DEPAN KITA. Biduan membuka mulut. Dia kesulitan mengucapkan kata. Matanya melotot. Dia bersama kita bergerak ke tanah berlumpur.
KEPALANYA TERBENTUR LUMPUR. Lumpur memuncrat ke wajahnya.
DARAH MEMUNCRAT KE WAJAHNYA.
CUT TO BLACK.
SFX: KERETA API MENJAUH.
78 INT. LORONG POLRES - PAGI
SUPERIMPOSE: SENIN, 29 SEPTEMBER 1986
JALAINI berjalan bersama Anggoro.
ANGGORO
JALAINI
ANGGORO
(Menggigit kedua bibir ke dalam)
JALAINI
ANGGORO
JALAINI
ANGGORO
JALAINI
ANGGORO
POLISI 2
CUT TO:
79 INT. RUANG INTEROGASI POLRES - PAGI
JALAINI memandang kita sambil menyentuh MESIN TIK.
JALAINI
SAPRI (O.S.)
Jalaini mengetik.
JALAINI
SAPRI
SFX: MESIN TIK
SAPRI (cont’d)
JALAINI menghentikan ketikannya. Dia memandang kita.
JALAINI
Sapri menggeleng.
CUT TO:
80 EXT. SAWAH DEKAT REL KERETA API - PAGI
Meteran ditarik pada sebuah jejak. Mata Jalaini melihat dengan saksama.
JALAINI
BUDIMAN
JALAINI
ANGGORO
(Jejak telapak kaki di depan jejak yang diselidiki Jalaini)
Budiman berjalan ke depan.
BUDIMAN
Bekas badan dan kepala serta cipratan DARAH.
JALAINI mengambil manik-manik MERAH di dekat cipratan darah.
POLISI 1
(Berlari)
Kereta api lewat.
CUT TO:
81 EXT. PEKARANGAN BELAKANG RUMAH 21 - SORE
Perut hingga kemaluan wanita diangkat dari sumur yang di permukaannya terdapat bunga-bunga melati gambir. Jalaini membawanya ke plastik di tanah.
JALAINI
(Mengambil salah satu bunga melati gambir yang menempel)
ANGGORO
JALAINI mengangguk. Dia memperhatikan area pusar korban.
JALAINI
ANGGORO
Jalaini berdiri lalu ke bibir sumur.
JALAINI
(Menunjuk bibir sumur)
Di bibir sumur terdapat abu dalam jumlah sedikit. Jalaini memberikan lup pada Budiman. Budiman menunduk dan menggunakan lup itu untuk mengecek. Budiman menutul abu itu dengan tangan yang bersarung karet. Dia menciumnya.
BUDIMAN
JALAINI
BUDIMAN
CUT TO: