Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
58. INT. MOBIL ALDO - SELANJUTNYA
Aldo berhenti di lampu merah. Untuk melampiaskan kekesalannya, ia menekan klakson panjang. Aldo menggerutu.
Saat ia menengok ke samping mobil. Aldo melihat seorang perempuan bergaun putih sedang berdiri di depan halte, di antara banyak penumpang. Wajah perempuan itu tampak tertutup payung.
Aldo sedikit curiga dengan perawakannya. Ia melihatnya terus.
Perempuan itu mengangkat sedikit payungnya. Aldo tampak terkejut perempuan itu adalah Laura. Ia tengah menatapnya penuh dendam. Sebelum lampu hijau menyala, Aldo langsung menggas mobilnya.
Klakson pun bertaburan. Aldo hampir saja menabrak sepeda motor.
Aldo terus melajukan mobilnya. Ia melihat ke spion. Perempuan berpayung itu masih ada dan menatapnya dari jauh.
Aldo sangat ketakutan.
CUT TO:
ESTABLISH: INDEKOS ERLINA
59. INT. KAMAR DIMAS - SELANJUTNYA
Dimas dan Laura baru saja selesai memakan mie instan. Mereka tampak ketawa-ketawa menonton acara lawak di ponsel pintar Dimas.
Dimas pergi ke kamar mandi setelah di tendang oleh Laura. Mereka masih terkekeh-kekeh. Sambil menonton acara di kanal You Tube ponsel Dimas, Laura mendengar Dimas menggosok giginya. Perempuan itu tersenyum.
Dimas kembali ke kamar mandi menyiram busanya. Laura bisa mendengar suara kekasihnya itu.
Dimas kemudian kembali lagi ke ranjangnya. Duduk bersama Laura.
Sebentar ponsel Dimas kehabisan baterai. Laura meletakkan ponselnya di meja, lalu kembali duduk bersama Dimas. Laura menyenderkan kepalanya ke bahu Dimas.
Laura menarik kepalanya dari pundak Dimas. Dimas tampak sedikit cemburu.
Dimas menoleh Laura sebentar.
Dimas merasa kepalanya mulai nyeri. Tapi ia berusaha menahannya.
Dimas memilih untuk merebahkan dirinya di kasur. Laura yang melihat perubahan ekspresi pacarnya itu langsung mendekati Dimas.
Laura kemudian memeluk Dimas.
Laura terus menemani Dimas yang kepalanya masih kesakitan. Ia memeluknya, mengusap-usap kepalanya.
Dimas tersenyum sambil sesekali tangannya memegangi kepalanya.
Setelah memberikan Dimas minum, Laura kembali duduk di samping Dimas. Memeluknya dan mencium keningnya sesaat. Lalu Laura mematikan lampu kamar Dimas, dan perempuan itu keluar
dari kamar Dimas. Ia kembali ke kamarnya.
Dimas tidur meringkuk dan menatap jendela dengan cemas.
CUT TO:
60. EXT. HALTE - SIANG
Dimas dan Laura terlihat berada di halte yang biasa Dimas datangi ketika akan naik bus ke rumah orangtuanya.
Mereka tampak berdiri dan selalu berpegangan tangan, membuat beberapa orang di belakang mereka berwajah sinis.
CUT TO:
61. INT. BUS - SELANJUTNYA
Dimas dan Laura duduk di baris jok paling belakang. Ketika kondektur akan menagih ongkos, kondektur itu lantas tersenyum kepada Laura, setelah ia mendekat.
Dimas tak menyadari hal itu. Ia terus melihat pemandangan di luar jendela bus.
Ketika Dimas melihat wajah kondektur itu, Dimas hanya terbengong saja saat sang kondektur tersenyum padanya, sebelum akhirnya kembali ke jajaran depan.
Laura tersenyum.
Dimas pun mengambil ponsel pintarnya, yang langsung diambil oleh Laura. Kemudian Laura mulai berselfie bersama Dimas. Laura tampak bersender di bahu Dimas, dengan gaya bibir yang seolah ingin mencium Dimas.
Dimas tampak kikuk.
Mereka pun kembali berselfie.
ESTABLISH: JALANAN KOTA YANG PANAS, GEDUNG-GEDUNG BERTINGKAT YANG MEMANTULKAN CAHAYA MATAHARI, TEROWONGAN BERLAMPU REDUP.
61A. INT. BUS - SORE
Setelah bus keluar dari terowongan cahaya matahari memendarkan jendela bus. Cahayanya menyinari wajah Dimas dan Laura.
Dimas dan Laura melihat suasana panas di trotoar. Debu dan asap jadi polusi jalanan.
Dimas melihat wajah Laura yang sedang melihat pemandangan di luar bus. Lelaki itu tampak tak mengerti arah pembicaraan Laura.
Dimas memalingkan wajahnya ke jendela bus. Kepala Laura bersender pada bahu Dimas.
FADE TO BLACK
FADE IN: