Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
47. EXT/INT. TROTOAR, BIOSKOP, DAN PASAR MALAM - SORE/MALAM
Dimas dan Laura berjalan di trotoar menuju halte. Laura tampak malu-malu berjalan berdampingan dengan Dimas. Mereka saling diam namun saling tersenyum.
Tak lama, selama perjalanan menuju halte itu, Dimas merengkuh tangan Laura, Laura tak menolak, mereka pun bergandengan tangan.
Laura dan Dimas tersipu malu.
BEGIN MONTAGE
-Dimas dan Laura mengantre beli tiket bioskop dan menonton film horor. Dimas tampak ketakutan, tapi Laura memaksa Dimas melihat film tersebut.
-Dimas dan Laura bermain komedi putar di pasar malam, main bom-bom-car, dan masuk rumah hantu. Dimas ketakutan melihat Laura ketika rambut panjang perempuan itu menutupi wajahnya.
-Dimas dan Laura memakan arum manis di bawah payung pedagang. Suasana gerimis. Mereka saling tersenyum.
-Setelah reda, Laura mengajak Dimas naik bianglala. Dimas tampak tegang setelah bianglala bergerak naik. Laura menenangkannya.
-Mereka duduk berdekatan. Laura menyentuh tangan Dimas. Mereka sama-sama menikmati suasana kota di ketinggian.
-Dimas dan Laura berciuman.
END MONTAGE.
Saat mereka selesai berciuman, Dimas mendengar perut Laura bunyi. Laura lantas duduk berjarak.
Mereka cengengesan kemudian.
ESTABLISH: KAFE
48. INT. KAFE - SELANJUTNYA
Dimas dan Laura memesan makanan dan minuman kepada pelayan kafe. Laura memesan makanan manis, seperti brownies sedang Dimas memesan spagheti carbonara.
Laura memesan minuman lemon tea hangat dan air mineral. Dimas memesan cappucino juga dengan air mineral.
Dimas dan Laura tampak ceria.
Mereka menunggu makanan dengan melihat sekelilingnya yang cukup ramai.
Sambil sama-sama melihat keadaan sekitar, Laura kemudian berceletuk.
Laura tampak serius menatap orang-orang yang duduk di sekitar mereka. Lalu tersenyum kepada Dimas. Dimas selalu memerhatikannya.
48A. INT. KAFE - SELANJUTNYA
Setelah makanan datang, Dimas dan Laura segera menyantapnya. Laura memberi tisu kepada Dimas yang lahap memakan pasta. Mereka terkekeh-kekeh.
Sementara Dimas melihat Laura begitu anggun memakan brownies yang dipesannya.
49. EXT. TROTOAR - SELANJUTNYA
Sambil menunggu bus yang akan dinaiki mereka, Dimas dan Laura masih bergandengan tangan: berjalan di sepanjang trotoar.
Langkah mereka terhenti ketika bus yang ingin mereka naiki berhenti di dekat mereka.
Sebelum mereka naik bus, sebuah mobil berwarna merah mengklakson nyaring. Dimas melihat dan menutup telinganya. Ia memegangi kepalanya sesaat karena rasa nyeri mulai menyerang kepalanya.
Mereka akhirnya menaiki bus.
50. INT. BUS - SELANJUTNYA
Dimas dan Laura tertidur di bus. Mereka duduk di jok paling belakang. Laura menyenderkan kepalanya ke bahu Dimas. Mereka hanyut dalam lantunan lagu "Resah" Payung Teduh.
CUT TO:
51. INT. KAMAR LAURA - SELANJUTNYA
(Masih dalam lagu "Resah" Payung Teduh)-diputar melalui ponsel pintar Dimas.
Dimas dan Laura rebahan di atas ranjang yang sama. Laura memeluk Dimas dari belakang.
Dimas pindah posisi. Kini mereka saling berhadapan. Mereka kembali berciuman mesra.
FADE TO BLACK
FADE IN:
52. INT. KAMAR LAURA - SIANG
Dimas terbangun tanpa Laura. Namun, Dimas terkejut ketika menemukan bayi di sampingnya. Dimas mencari Laura ke toilet, tapi tak menemukan siapapun di sana.
Dimas masih melihat bayi itu di ranjang.
Ketika Dimas hendak menggendongnya, Dimas mendengar seseorang terbatuk-batuk di luar. Dimas tak jadi menggendong bayinya. Ketika ia membuka pintu kamar, ia melihat Laura telah berlumuran darah, ia terperangah melihat keadaan itu. Terlebih melihat langit siang begitu mendung.
Dimas melihat wajah Laura begitu pucat pasi.
Dimas tampak kebingungan di ambang pintu. Sementara Laura masih terdiam di depan pintu kamar menunggu seseorang dengan paras gelisah.
Sebentar ia melihat seorang lelaki berpakaian serba hitam datang mendorong Laura hingga terjatuh di selasar, kemudian menodongkan pistol ke arah Dimas. Lelaki itu menembakkan peluru ke arah Dimas.
Dimas tertembak. Ia terjatuh di depan kamar Laura. Darah berlumuran.
Suara bayi menangis.
CUT TO:
53. INT. KELAS PERKULIAHAN - PAGI
Dimas yang tampak tertidur di dalam kelas perkuliahan itu lantas terbangun setelah seorang mahasiswa mengumumkan dosen mereka tak bisa masuk ke kelas karena urusan keluarga.
Lusi sesekali melihat Dimas dari baris bangku belakang, saat mengobrol bersama teman-temannya.
Mengetahui dosen tak masuk, Dimas lantas merapikan buku-buku di atas mejanya ke dalam tas.
Saat Dimas akan keluar kelas. Lusi pun hendak menyusul Dimas.
54. EXT. SELASAR KELAS DAN LORONG KAMPUS - SELANJUTNYA
Kali ini, Lusi berhasil jalan berdampingan dengannya.
Dimas tak memedulikannya. Lusi terlihat kesal. Tapi, Lusi tetap membuntuti Dimas.
Dimas berhenti jalan sejenak.
Lusi tetap mengikuti Dimas ke tempat yang dituju lelaki itu.