Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Candala dan Loker Oak Tua
Suka
Favorit
Bagikan
20. Part 20

42. EXT. HALAMAN PARKIR SEKOLAH. SORE

CAST : CARAKA GIANDRA

Caraka berlari menuju sepedanya yang terparkir. Dengan tergesa dia mengambil sepedanya dan menaikinya. Caraka mengayuh sepeda secepat yang dia bisa, menyusuri jalanan, menuju rumahnya.

CUT TO

43. INT. RUMAH CARAKA. SORE

CASTS : CARAKA GIANDRA DAN ARISHA GIANDRA

Dengan terengah Caraka berjalan cepat memasuki rumahnya dan Arisha yang melihat kakaknya pulang, segera menghampirinya.

ARISHA

(berteriak)

Kak! Aku mau bicara.

CARAKA

(terus melangkah)

Kalau yang ingin kau bicarakan soal novel itu lagi, nanti saja Arisha.

ARISHA

Tidak! Ini bukan soal novel, walaupun ujungnya akan kesana. Tapi bukan itu intinya.

CARAKA

Bukankah kau sudah sepakat dengan perkataanku kemarin?

ARISHA

Iya, Tapi sekarang…

(terpotong)

CARAKA

Sekarang apa? Sudahlah nanti saja…

(membuka pintu kamar)

ARISHA

Tapi nanti kapan?

CARAKA

(masuk ke kamarnya dan mengunci kamar)

ARISHA

Kak! (berteriak seraya menggedor-gedor pintu kamar Caraka)

Kak… Kak Caraka…

CARAKA

(mencari sesuatu di meja belajarnya)

Sudahlah nanti saja.

ARISHA

ARHHHH!

(pergi)

Caraka membuka-buka tumpukan buku yang ada di meja belajarnya. Kemudian matanya menangkap novel ‘Hasrat Sepotong Abu’ dan segera membuka-buka halamannya.

CARAKA

(bergumam seraya membuka halaman)

Halaman 87… 87… 87… 

Surat yang terselip di dalam novel itu terjatuh di atas meja belajarnya, tapi Caraka tidak mempedulikannya.

CARAKA

Ini dia!

Satu tangan Caraka menahan halaman novel dan satu tangannya yang lain mengambil gawai di sakunya. Melihat isi surat yang tadi di fotonya. Caraka mencocokkan penggalan isi novel di foto itu dan di halaman novel ‘Hasrat Sepotong Kabut’.

CARAKA (VO)

Isinya sama persis.

(mengusap wajahnya)

Tidak mungkinkan yang dia cari itu Dean?

Caraka menaruh novel yang dipegangnya ke meja belajar. Matanya menangkap surat yang tadi terjatuh dari halaman novel. Tangannya mengambil surat tersebut dan menatapnya.

FADE OUT

CUT TO

44. EXT. HALAMAN PARKIR SEPEDA. PAGI

CASTS : CARAKA GIANDRA DAN ARISHA GIANDRA

Caraka berjalan menuju gedung sekolah setelah memarkirkan sepedanya. Namun tiba-tiba, Arisha datang mencegatnya.

CARAKA

(terkejut)

Arisha, apa yang kau lakukan di sini?

ARISHA

Aku menunggu Kakak datang.

CARAKA

untuk apa?

ARISHA

(menghela napas)

Aku sudah bilang kemarin, kan? aku ingin membicarakan sesuatu.

CARAKA

Ayolah Arisha. Jangan membicarakan soal novel itu.

(berusaha melewati Arisha)

ARISHA

Inti yang ingin aku bicarakan bukan soal itu.

CARAKA

Ya sudah, cepat katakan!

ARISHA

Sebenarnya apa yang sedang kakak lakukan? Berusaha menceramahiku dengan menyuruhku memikirkan keputusanku kembali. Tapi, apa yang Kakak sendiri lakukan kemarin? makan berdua dengan seorang gadis. Gadis di ruang musik. Wow! Itu artinya waktu itu Kakakku benar-benar mengintip gadis itu, Kan?

CARAKA

Aku sudah bilang, bukan seperti itu Arisha!

ARISHA

 Ya… ya… hanya penasaran tapi mengamatinya dengan begitu serius. Lalu sekarang… Kalau sesuai dengan ceramahmu kemarin, aku juga bisa bilang bahwa ‘beruntunglah bahwa aku yang tidak bilang hal terselubung soal kakak yang menanyakan penggalan novel atau entah apa itu untuk tugas kritik sastra pada ayah dan ibu’. Itu bukan dari novel atau apalah itu kan? itu soal gadis itu, kan?

CARAKA

Kau salah paham Arisha.

(mengusap wajah)

Ya Tuhan. Aku hanya ingin membantunya. Bukan mendekatinya seperti yang kau maksud.

ARISHA

Membantunya? Membantu apa? Mengintipnya di ruang musik kemarin apa juga termasuk “membantunya”?

(membuat isyarat tanda petik dengan tangan pada kata ‘membantunya’)

CARAKA

Jangan samakan aku denganmu, Arisha!

ARISHA

Oh, benarkah? Kalau begitu akan aku tegaskan bahwa walau aku memikirkannya kembali, aku akan tetap pada keputusanku. So… give it to me

(menjulurkan tangan)

CARAKA

(menghela napas)

Baiklah.

(berjalan meninggalkan Arisha)

Aku akan mengembalikannya di rumah.

ARISHA

Janji?

CARAKA

Ya, aku janji.

ARISHA

Benarkah?

CARAKA

Iya… Akan aku berikan padamu saat pulang sekolah.

Caraka berjalan memasuki gedung sekolah.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar