Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
30. EXT. SAMPING GUDANG SEKOLAH. SORE
CAST : CARAKA GIANDRA.
Caraka berjalan santai menuju loker tua terbengkalai. Ketika sampai di depan loker, dia menyapanya.
CARAKA
Hai loker oak tua. Apa kabarmu? Kurasa baik-baik saja.
(tersenyum)
Tapi untuk sore ini akan ku awali dengan membuka loker berisi barang adikku dulu.
(membuka loker yang berisi barang adiknya)
Karena dia sudah mau mendengarkanku, akan lebih baik kalau aku memindahkannya ke kamarku.
Caraka mengambil barang adiknya yang berupa novel. Nampak judul novel itu adalah ‘Hasrat Sepotong Abu’. Dia membuka novel itu hingga terhenti pada surat yang diselipkan di tengah halamannya. Dia mengambilnya dan tertulis ‘To : Kak Dean’ di bagian amplopnya.
CARAKA
(menghela napas)
Dasar anak itu, bisa-bisanya…
Caraka mengembalikan surat itu ke tengah halaman novel dan memasukan novel itu ke dalam tasnya.
CARAKA
Nah sekarang surat itu
(membuka loker yang berisi surat)
semoga saja suratnya kali ini tidak hanya satu kalimat seperti waktu istirahat.
(membuka loker)
Hai surat Candala. Sudikah engkau kalau kubaca isinya?
(terkekeh dan membuka surat)
Wow, beruntungnya tak hanya satu kalimat.
(membaca surat)
TEXT :
I messed up everything and always have.
CARAKA
Dia menulis kalimat itu lagi.
(kembali membaca surat)
TEXT :
Do you know lockers? Maybe this is why I don't have friends. They said I was weird and I asked, "can you tell what's weird about me?" They just grinned, then walked away with a look of disgust and made me feel disgusted for myself.
CARAKA
Saat pertama kali aku membaca suratmu, aku juga menganggapmu aneh dan sekarang aku sadar, tidak seharusnya aku menilai orang secepat itu. Sekarang ku tarik kata-kataku waktu itu.
(kembali membaca surat)
TEXT :
Mother always blames me too. Maybe that's why I was exiled in the past and when I came back I found my body colder than before.
CARAKA
Diasingkan?
(kembali membaca surat)
TEXT :
Now when I scavenge for what I want, I mess up everything, making holes everywhere.
CARAKA
Apakah ini ada kaitannya dengan dia yang menangis tadi pagi?
(kembali membaca surat)
TEXT :
My body is completely damaged, making Candala's role as a suitable role for me to play in the biggest theatrical.
CARAKA
Aku...
(menggaruk kepala)
tidak mengerti maksud dari apa yang ditulisnya.
(kembali membaca surat)
TEXT :
However, something managed to make me happy with the confusion mixed in. I heard the language that used to tickle my ears. The noise in the music room during lunchtime was the cause.
CARAKA
(terkejut)
Ya Tuhan! Dia menulisnya.
(kembali membaca surat)
TEXT :
It made me remember someone. He was my only friend during my exile who was the one who introduced me to the word 'Candala'. And you know the lockers?
He is the person I've been looking for.
Strangely, I wished that my parents would exile me again.
CARAKA
(terkejut)
Apa yang… Siapa yang dia cari?
(kembali membaca surat)
TEXT :
See you tomorrow,
Candala
P.s if you're curious, I promise I'll tell you about him later.
CARAKA
Dia tidak menjelaskan soal pengasingannya lebih detail.
(dengan tergesa mengambil gawainya di saku, dan memotret isi surat tersebut)
Akan lebih baik jika aku terus memotret surat-suratnya. Jika kata-katanya sulit dimengerti begini, aku tidak bisa menemukan petunjuknya hanya dengan satu kali membacanya.
(mengembalikan suratnya ke tempat semula dan menatapnya)
Dan siapa orang yang dimaksudnya?
(menutup loker)
FADE OUT
CUT TO