03. INT. RUANG MUSIK. SIANG
CAST : AMY SCOTT
LONG SHOT
Amy (16) bermain biola sendirian di ruang musik dengan serius. Dirinya berlatih memainkan lagu greensleeves. Tapi karena mendengar suara bel istirahat yang berakhir, dia menghentikan permainan biolanya.
SOUND EFFECT : BEL JAM ISTIRAHAT BERAKHIR
AMY (CU)
(menurunkan biola yang dipegangnya dan menghela napas dengan pandangan nanar ke arah metronom yang bergerak)
CUT TO
04. INT. RUANG KELAS. SIANG
CAST : CARAKA GIANDRA, DEAN MURPHY, DAN MR. OTTINGER (EXTRAS)
MONTAGE
- Selama jam pelajaran biologi, Caraka mengetuk-ngetukkan pulpennya ke meja seraya berpikir.
- Dean duduk di samping Caraka.
- Mr. Ottinger (40) menjelaskan materi biologi di depan kelas.
END MONTAGE
CARAKA
(berpikir dengan pandangan nanar ke papan tulis dengan tangan mengetuk-ngetukkan pulpen ke meja)
CUT TO
FLASHBACK : 02. INT. KORIDOR SEKOLAH. SIANG
Caraka bergumam seraya berjalan di koridor sekolah menuju ruang kelas jam pelajaran berikutnya.
CARAKA
Dia pasti cukup menyendiri di sekolah…
CUT TO
FLASHBACK : 02. INT. DEPAN PINTU RUANG MUSIK. SIANG
Caraka diam-diam memperhatikan seorang gadis (Amy Scott) yang sedang bermain biola sendirian di ruang musik dengan Dean yang ikut memperhatikannya.
END FLASHBACK
CUT TO
CARAKA (VO)(CU)
(Pandangan nanar ke depan dengan masih mengetuk-ngetukkan pulpen ke meja)
Kenapa lagi-lagi aku kepikiran soal surat itu? Apa boleh aku memikirkan soal itu? Ini sudah bisa dibilang ikut campur kan? Tapi arti kata Candala itu terus membuatku kepikiran. Siapa orang yang mau menyebut dirinya sendiri sebagai seorang yang hina? Ini aneh.
(menghela napas, seraya menjatuhkan kepala ke meja)
Bagaimana ini? Aku sudah terlanjur punya dugaan. Dari yang tertulis di surat bahwa dia tidak bisa bergaul dengan laki-laki, sudah pasti dia itu perempuan yang pemalu. Lagi pula laki-laki tidak akan melakukan hal memalukan seperti itu jika dia memang sama sekali tidak punya teman sejenisnya. Tapi apa benar itu memang dia? Tapi bisa saja surat itu hanya dari orang iseng. Ini benar-benar membingungkan.
(menggarukan kepala)
Gawai Caraka yang ada di kolong meja bergetar dan Caraka diam-diam membukanya. Ada pesan dari adiknya, Arisha Giandra.
TEXT :
Kak!!! Mana barangku yang kau sembunyikan? Awas kau!! Aku akan kembali menjadikanmu sebagai eksperimen make up - make up ku jika kau menghilangkannya!!! Kembalikan hari ini juga padaku!!!!!!
CARAKA (CU)
(Menghela napas dan membalas pesan)
TEXT :
Terlalu banyak tanda seru di sana.
CARAKA (VO)(CU)
(termenung sebentar)
Ah…! Aku lupa memeriksa barang Arisha di loker itu. saat pulang sekolah harus aku periksa dan sekalian memastikan surat itu masih di sana atau tidak.
DEAN
Hei, apa itu Arisha?
CARAKA
(melirik sinis Dean sekilas dan memasukan gawai kembali ke kolong meja)
Ya. Mau apa kau?
DEAN
Nothing. Hanya ingin menyapanya. Protektif sekali ya kakak yang satu ini.
CARAKA
Kau ingin menyapanya? Kalau begitu bisakah kau ke kelasnya ketika pulang sekolah dan katakan tolong tunggu aku di halte? Aku punya urusan sebentar.
DEAN
Hei, ada apa ini? Tadi kau bertingkah seperti kakak yang protektif tapi kemudian malah membiarkan aku menghampirinya.
CARAKA
(melamun dan mengabaikan perkataan Dean)
DEAN
(memukul pundak Caraka dengan keras)
Ah! aku punya sesuatu yang harus dikatakan padamu.
CARAKA
(mengusap-usap pundaknya dan menatap Dean dengan malas)
Apa?
DEAN
(Berpikir)
Hmmm…………
CARAKA
Apa?
DEAN
(Mengedikkan bahu)
Aku lupa. Maaf.
CARAKA
(memukul pundak Dean)
Ah! Kau ini.
MR. OTTINGER
(berteriak)
Hey you two! stop speaking, or both of you out!
CARAKA
Sorry, Mr. Ottinger.
DEAN
(Cekikikan)
CARAKA
(melirik Dean sinis)
FADE OUT
CUT TO
05. EXT. SAMPING GUDANG SEKOLAH. SORE
CAST : CARAKA GIANDRA
SOUND EFFECT : BEL SEKOLAH BERAKHIR
Setelah terdengar bel sekolah berakhir, Caraka berlari ke gudang samping sekolah.
CARAKA (VO)
(berlari)
Aku harus cepat sebelum Arisha marah-marah karena terlalu lama menunggu dan nantinya menanyaiku hal yang aneh-aneh. Pertama cek barang Arisha, baru kemudian cek surat itu.
Setelah sampai di samping gudang sekolah, Caraka membuka loker secara acak dengan tergesa dan berhenti ketika menemukan barang Arisha.
CARAKA
Masih ada.
(mengelusnya sekilas)
Hanya berdebu sedikit.
(menutup loker)
Oke, sekarang surat itu. Ada di loker deret atas, urutan kedua dari kanan.
(Tangannya bergerak membuka loker)
LONG SHOT
Caraka terdiam sesaat melihat isi loker dengan tangan masih memegang pintu loker tersebut.
CARAKA (VO)(CO)
Masih ada!
(mengambil surat itu dan memastikan isi suratnya)
Masih sama seperti tadi siang.
(menaruh surat itu kembali)
Baiklah, mari cari tahu mulai besok. Aku sudah tidak peduli lagi, walau aku ikut campur. Candala ini juga pasti tidak akan menyadarinya kalau ada seseorang yang membaca suratnya.
(menutup pintu loker)
FADE OUT
CUT TO