Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
28. INT. KORIDOR. SIANG
CASTS : CARAKA GIANDRA DAN ARISHA GIANDRA
Caraka dan Arisha bertengkar di koridor sekolah.
ARISHA
Kenapa kakak bilang kalau barangnya sudah tidak ada?
CARAKA
Kalau aku tidak bilang seperti itu, kau akan terus menerorku.
ARISHA
Kalau tidak mau aku teror, cepat kembalikan!
CARAKA
(Menghela napas)
Kalau begitu jawab pertanyaanku dulu. Apa yang sebenarnya mau kau lakukan?
ARISHA
ya aku akan mengembalikannya pada pemiliknya.
CARAKA
Aku yakin tidak hanya itu. Ada lagi kan? Tujuan terselubungmu?
ARISHA
Tujuan terselubung apa?
CARAKA
Jangan pura-pura polos Arisha.
ARISHA
(menunduk)
SOUND EFFECT : BEL JAM ISTIRAHAT BERAKHIR
CARAKA
(menghela napas)
Aku hanya mau mencegahnya Arisha. Seharusnya kau berterima kasih karena aku tidak memberitahu Ayah dan Ibu.
(berlalu pergi)
Sudah bel, kembalilah ke kelasmu.
ARISHA
Tapi yang ku lakukan normal, kan? Semua temanku juga melakukan itu? Dan apa yang Kakak lakukan tadi? Aku yakin kakak tidak hanya sekedar penasaran dengan suara biola.
CARAKA
(berbalik, melihatĀ Arisha)
Kau melakukan itu hanya karena mengikuti temanmu? Sekarang coba pikirkan, apa yang akan kau dapatkan setelah melakukan itu? Bahagia? Kau yakin akan berakhir bahagia? Dan aku jujur saat aku bilang penasaran dengan suara biola. Aku penasaran apa yang terjadi di dalam ruang musik, aku penasaran siapa yang memainkan biola itu, dan aku penasaran bagaimana bisa ada yang mau menghabiskan jam makan siangnya hanya dengan bermain biola seperti tadi.
ARISAH
(menunduk)
CARAKA
Sudah, kembali ke kelasmu dan aku janji akan mengembalikan barangmu setelah kau memikirkan kembali semuanya. Aku juga janji untuk mendukung apapun keputusanmu.
(berlalu)
ARISHA
(menunduk)
Iya.
FADE OUT
CUT TO
29. INT. KORIDOR. SORE
CASTS : CARAKA GIANDRA, DEAN MURPHY, SISWA 1-3 (EXTRAS)
SOUND EFFECT : BEL JAM PELAJARAN BERAKHIR
Caraka dan Dean keluar dari kelas setelah bel jam pelajaran berakhir. Mereka berjalan di sepanjang koridor yang dipenuhi siswa yang membicarakan Caraka.
DEAN
Perasaanku saja atau memang semua orang memandangku? Sepertinya aku semakin populer.
CARAKA
(Mendengus)
Nampak salah satu siswa dari suatu gerombolan yang ada di koridor memanggil Dean.
SISWA 1 (EXTRAS)
Hey Dean!
DEAN
What's up?
SISWA 1 (EXTRAS)
Looks like this kid got infected by you to make a noise.
(menepuk pundak Caraka)
DEAN
(melihat Caraka)
Huh?! What do you mean?
SISWA 2 (EXTRAS)
Hey, Caraka. Didn't you tell Dean what you do at lunchtime?
CARAKA
What are you talking about?
DEAN
What happened?
SISWA 3 (EXTRAS)
He made a noise in front of the music room.
(tertawa)
DEAN
Did you go to the music room at lunchtime?
CARAKA
(mendengus)
Hey, Stop it.
SISWA 2 (EXTRAS)
Ridiculously half of his body fell into the music room.
(tertawa)
CARAKA
It was an accident. My sister pushed me.
SISWA 1 (EXTRAS)
But what are you doing in front of the music room? Your sister loudly said that you peeked at the music room.
(tertawa)
DEAN
(tertawa)
I know you want to be popular like me. But that's not the way.
SISWA 3 (EXTRAS)
Looks like you have to teach him, Dean.
DEAN
Of course. I will teach him later.
CARAKA
Whatever.
(berlalu pergi)
DEAN
Thanks for the information, guys.
(berlalu seraya melambaikan tangan)
SISWA 2 (EXTRAS)
Yeah. No problem.
DEAN
Sejak kapan kau jadi bertindak nekat begitu?
CARAKA
(Mengedikkan bahu)
DEAN
Akhir-akhir ini kau selalu menatap ruang musik ya? Sekarang aku yakin ini semua soal gadis itu, termasuk soal pertanyaanku di kantin tadi. Oh ya, aku akan menunggu ceritamu.
CARAKA
Sudah lah, pulang sana. Aku harus mengambil sepedaku.
(berlalu dengan arah yang berbeda dengan Dean)
DEAN
Hey, Caraka. Good luck.
(mengacungkan jempol seraya menyeringai)
CARAKA
(melirik sekilas lalu menggelengkan kepala)
CUT TO