Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
119. INT. RUMAH WIDURI — RUANG MAKAN - THE NEXT DAY (MORNING) 119
Widuri menyiapkan meja sambil mencuri-curi pandang ke kamar ibunya. Pintu kamar Rahmi membuka. Tampak Rahmi sedang siap-siap.
Dia lalu melihat Oki di kamarnya. Pintu kamar Oki juga membuka. Oki sedang sibuk memberesi kamar.
Rahmi keluar kamar. Ekspresi wajahnya memperlihatkan suasana hatinya sedang baik-baik saja. Dia menatap Widuri. Tadinya segan. Tapi akhirnya tersenyum.
Widuri membalas senyuman ibunya canggung.
Rahmi duduk dan mengambil makanan.
Musik sedih mengalun. Tanpa suara, kita akan melihat Rahmi memanggil Oki.
Oki buru-buru mendekat. Dia duduk.
Rahmi, Widuri, dan Oki makan dalam diam. Suasananya hangat. Tapi Widuri merasa asing.
120. INT. KIOS — DAY 120
Musik sedih masih mengalun. Terdengar semakin menyayat. Widuri berdiri di tengah-tengah ruangan kios. Pandangannya mengeliling ke seluruh ruang dengan tatapan yang nanap.
Alunan musik sedih diganti petikan nada gitar Ale. Nada ini mengiringi Widuri mencopot beberapa piagam penghargaan serta foto-foto dirinya dengan almarhum ayahnya di dinding. Lalu mengosongkan rak. Mengepak buku-buku ke dalam dus-dus kosong.
CUT TO:
121. EXT. JEMBATAN/KALI — SAME TIME 121
Yudhis dan Ale berdiri bersisian.
Yudhis menelpon Widuri. Dia sengaja memperlihatkannya ke Ale.
Yudhis dan Ale gusar menunggu. Tapi Widuri tidak mengangkat panggilan itu.
Yudhis dan Ale bertukar pandang.
Ale merasakan perasaan Yudhis yang nelangsa.
122. INT. RUMAH WIDURI — RUANG TENGAH/KAMAR RAHMI - NIGHT 122
Widuri berdiri di depan kamar Rahmi. Dia memegang kertas pengumuman milik Oki. Dia merasa ragu hendak mengetuk pintu. Tapi akhirnya memaksa diri.
Widuri mengetuk pintu dan masuk. Rahmi kaget. Dia menoleh sambil buru-buru menyembunyikan map ke bawah selimut.
Widuri sempat melihat map itu dan ia penasaran. Tapi dia tidak memikirkannya. Tujuannya menemui Rahmi untuk membicarakan Oki.
Rahmi tersenyum canggung.
Widuri mendekat. Dia duduk di samping ibunya. Di pinggir tempat tidur.
WIDURI
Rahmi menatap Widuri. Dia berat menjawab. Sebelum sanggup menjawab, Widuri menyodorkan kertas di tangannya.
Rahmi mengambil kertas itu dan melihatnya.
Widuri memperhatikan Rahmi. Rahmi menatap Widuri lalu menganggukkan kepala lemah. Sembari tersenyum tipis.
Di dalam hatinya, Rahmi merasakan rasa marahnya ke Widuri telah hilang.
WIDURI (CONT’D)
Rahmi mengatur kata. Dia tahu percakapan ini akan terjadi.
RAHMI
Widuri menelan ludahnya. Dia menahan isak yang membuat dadanya sakit.
WIDURI
(Nyaris tak terdengar)
Rahmi menahan napas. Di dadanya timbul rasa sesal.
WIDURI (CONT’D)
Hening.
Widuri menyusut hidung. Sedangkan Rahmi berusaha sekuat tenaga menahan diri agar tidak menangis.
RAHMI
(Nyaris tak terdengar)
Widuri menangkap pandangan Rahmi.
WIDURI
RAHMI
Rahmi merasa matanya sudah panas. Dia lalu mengalihkan pandangan.
RAHMI (CONT’D)
Beat.
Rahmi mengatur emosinya. Air matanya mulai menetes. Membuat Widuri mulai merasa bersalah.
RAHMI (CONT’D)
Rahmi menghela napas panjang. Berusaha menghentikan tangisnya.
RAHMI (CONT’D)
Widuri mengambil tangan ibunya. Mereka saling menggenggam tangan saling menguatkan.
And we close to Widuri’s face.
RAHMI (O.S.) (CONT’D)
Widuri terus menatap ibunya. Dadanya terasa hangat. Tangisannya meluapkan perasaan bahagianya.