Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
55. EXT. TAMAN — AFTERNOON 55
Situasi taman ramai. Ale dan Widuri jalan bersisian. Ale naik sepeda motor, sementara Widuri naik sepeda.
Tanpa suara kita akan melihat Ale dan Widuri berbicara sembari tertawa-tawa.
Ale mengulurkan tangannya yang bebas ke Widuri.
Widuri balas mengulurkan tangannya. Tapi karena susah menjaga keseimbangan, tangan mereka tidak saling menggapai.
Ale dan Widuri memarkir kendaraan masing-masing. Lalu duduk di bangku yang menghadap ke jalanan.
Ale menatap Widuri.
Widuri menghindar.
ALE
Widuri mengangguk lesu.
ALE
WIDURI
Widuri menghela napas. Dia mengalihkan pandang ke sunset.
Ale mengikuti arah pandangan Widuri. Menyipitkan mata.
ALE
Hening.
Widuri memberikan pandangan menuntut. Bahunya kaku.
ALE (CONT’D)
Widuri menggigit bibir.
Ale merasa menyesal telah berbicara seperti ini pada Widuri.
ALE (CONT’D)
Widuri mulai tertarik dengan omongan Ale.
Ale merasa Widuri sudah tidak sekaku seperti beberapa saat sebelumnya. Dia memiringkan posisi duduk.
WIDURI
Ale menggelengkan kepala.
ALE
Widuri menelan ludah.
ALE (CONT’D)
Widuri terkejut. Raut mukanya terlihat marah.
ALE (CONT’D)
WIDURI
Ale tertawa pahit. Sembari menggeleng-gelengkan kepala.
Widuri memukul bahunya.
WIDURI (cont’d)
ALE
Widuri menatap Ale tajam.
ALE (CONT’D)
WIDURI
Ale menatap Widuri.
Widuri tampak putus asa tapi belum mau menyerah.
WIDURI (cont’d)
Ale mengatur kata.
ALE
Widuri menatap Ale. Dia merasa tertohok. Matanya terasa panas. Tapi dia menahan diri agar tidak menangis.
ALE (CONT’D)
Widuri menundukkan kepala. Dia tak mau mengakui kebenaran kata-kata Ale.
56. EXT. JALANAN — MOMENTS LATER 56
Hari mulai gelap. Widuri mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi. Tanpa sengaja, dia melihat ibunya keluar dari tempat laundry kiloan membawa bungkusan plastik besar dalam pelukannya. Ibunya terlihat kepayahan. Jalannya sempoyongan.
Widuri berhenti. Pandangannya nanar menatap ibunya.
Rahmi menaruh bungkusan di boncengan sepeda.
Seorang perempuan muda keluar membawa bungkusan yang lebih kecil. Dia tergopoh-gopoh mendekat ke Rahmi.
Perempuan muda itu meletakkan bungkusan kecil di keranjang sepeda. Lalu memberikan sesuatu yang tampaknya secarik kertas ke Rahmi.
Rahmi terburu-buru pergi. Widuri ingin mengikuti. Tapi situasi jalan membuatnya terhalangi.
57. EXT. MULUT GANG KECIL — CONTINUOUS 57
Widuri melihat mobil Yudhis di pinggir jalan. Dia ragu mendekat. Tapi dia tak punya pilihan.
Mobil itu kosong. Widuri pun terus jalan ke rumah.
58. EXT. DEPAN RUMAH WIDURI — LATER 58
Widuri memasuki halaman. Di teras, ada Yudhis dan Oki sedang mengobrol akrab.
Yudhis dan Oki melihat Widuri. Mereka berhenti bicara.
Oki bangkit. Lewat POV Widuri kita akan melihat Oki berbicara sesuatu pada Yudhis. Yudhis mengangguk, lalu Oki masuk ke dalam rumah.
Widuri menyandarkan sepeda dan mendekat. Yudhis berdiri. Widuri tak mau menebak-nebak makna raut wajah Yudhis.
WIDURI
YUDHIS
Yudhis tersenyum kaku. Widuri merasa ada yang kurang beres.
YUDHIS (cont’d)
Widuri tersenyum tipis. Pandangannya menghindari Yudhis.
YUDHIS (cont’d)
Widuri menggelengkan kepala. Dia merasa diinterogasi.
WIDURI
Tatapan Yudhis ke Widuri penuh selidik.
YUDHIS
Widuri merasa Yudhis bersikap impulsif. Tapi dia bersikeras mengabaikan perasaan itu.
WIDURI
Yudhis meringis malu-malu.
YUDHIS
Widuri menghela napas. Dia tertawa sebal ke Yudhis.