Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
7. INT. KIOS — THE NEXT DAY (DAY) 7
Widuri dibantu Ale beres-beres kios.
ALE
Widuri menggelengkan kepala.
ALE (CONT’D)
WIDURI
Ale tertawa pahit.
Widuri berhenti beraktivitas. Lalu duduk lesehan menyandar pada rak.
Ale menyusul Widuri. Mereka duduk berseberangan.
Ale memandang Widuri. Sementara Widuri mengalihkan pandangan ke luar.
Ale berusaha memanggil-manggil. Tapi Widuri tak mau menoleh. Ale kemudian mencari-cari sesuatu di sekitar jangkauannya dan dia menemukan bolpoin. Ale memungut bolpoin dan melempar Widuri. Bolpoin itu mengenai kaki Widuri.
Widuri terpaksa menoleh.
ALE
Widuri menghela napas. Dia memungut handphone di kantong. Membuka galeri dan memperlihatkan sebuah foto pada Ale.
Ale menatap layar handphone Widuri. Wajahnya serius.
CLOSE TO CELLPHONE: Tampak sebuah foto surat wasiat dari almarhum Ayah Widuri yang ditulis tangan. Gaya tulisannya miring.
WIDURI
Ale menahan geli.
ALE
Widuri menatap Ale tak sependapat.
ALE (CONT’D)
Widuri tertawa. Dia memungut bolpoin yang tadi dilempar Ale dan melemparkan balik.
Ale tertawa sembari menghindar. Bolpoin itu mengenai bahunya.
ALE (CONT’D)
SUARA LAKI-LAKI
Ale dan Widuri menoleh.
YUDHIS, 23 tahun, tinggi dan sangat tampan, teman Ale masuk. Ale dan Widuri bangkit berdiri.
Yudhis menyalami Widuri.
YUDHIS
Widuri tersenyum. Dia menyebut namanya sendiri.
YUDHIS (cont’d)
Widuri menganggukkan kepala. Raut wajahnya seakan memberi tahu Yudhis jika dia sudah mengetahui siapa dirinya melalui Ale.
ALE
(ke Widuri)
Widuri tertawa. Dia tidak melepas pandangannya dari Yudhis. Sementara Yudhis menatap Ale curiga.
YUDHIS
(Ke Widuri)
Widuri menggeleng.
WIDURI
YUDHIS
Widuri mengangguk paham.
ALE
(ke Yudhis)
YUDHIS
(ke Ale)
ALE
YUDHIS
Ketiga-tiganya tertawa.
Widuri mempersilakan Yudhis duduk.
Yudhis dan Widuri cepat akrab.
8. INT. WARUNG BAKSO — MOMENTS LATER 8
Terlihat warung yang lumayan sepi. Di gerobak tampak gunungan bola-bola bakso bermacam ukuran. Mi serta sayur juga masih menumpuk. Widuri dan Yudhis makan siang berdua. Mereka duduk satu meja tapi berseberangan.
YUDHIS
WIDURI
YUDHIS
WIDURI
YUDHIS
Widuri mengatur kata.
WIDURI
Yudhis mengangkat alis.
WIDURI (CONT’D)
YUDHIS
Widuri menghela napas. Raut mukanya meminta maaf.
YUDHIS (cont’d)
Widuri memaksa senyum.
WIDURI
YUDHIS
WIDURI
Yudhis tertawa.
YUDHIS
WIDURI
YUDHIS
WIDURI
Yudhis menyimak. Dia menyukai cara Widuri bercerita.
WIDURI (CONT’D)
YUDHIS
WIDURI
Yudhis mengangguk paham.
YUDHIS
WIDURI
YUDHIS
WIDURI
YUDHIS
Widuri tersenyum. Wajahnya semringah.
Yudhis menatapnya. Senyumannya penuh arti.
9. INT. RUMAH WIDURI — KAMAR WIDURI - NIGHT 9
Widuri tiduran di tempat tidur. Sembari mengetik di laptop. Suasana kamarnya temaram. Dia tidak menyalakan lampu.
Terdengar bunyi handphone. Widuri berhenti. Lalu memungut handphone.
Ada pemberitahuan Yudhis membuat grup di aplikasi chat. Yudhis memasukkan Ale dan Widuri ke dalam grup.
YUDHIS: Tes ...
ALE: Cek-cek-cek ...
YUDHIS: Ngetes apaan sih!
ALE: Apaan sih yang dicek!
Widuri mengetik. Tapi sebuah notifikasi dari aplikasi medsos masuk. Widuri membuka notifikasi itu. Bunyinya: Yudhis mulai mengikuti Widuri.
Widuri tersenyum-senyum. Dia mengeklik tombol ikuti balik Yudhis.
SMASH CUT TO:
10. RUMAH YUDHIS — KAMAR YUDHIS - SAME TIME (NIGHT) 10
Berbeda dengan Widuri, kamar Yudhis jauh lebih luas dan rapi. Furnitur yang ada di sana terlihat bagus dan kokoh.
Yudhis tiduran di atas tempat tidur.
Sebuah notifikasi muncul. Yudhis membuka notifikasi tersebut. Bunyinya: Widuri mengikuti balik Yudhis.
Yudhis mengirim pesan simbol suka ke Widuri.
Widuri membalas dengan simbol yang sama.
CUT BACK TO:
11. INT. RUMAH WIDURI — KAMAR WIDURI - NIGHT 11
Widuri melihat-lihat foto di akun medsos Yudhis. Dia tersenyum-senyum.
Dari luar kamar, lewat celah pintu yang sedikit membuka tampak Rahmi memperhatikannya. Raut muka Rahmi penasaran.
12. INT. RUMAH YUDHIS — KAMAR YUDHIS - CONTINUOUS 12
Yudhis duduk di tempat tidur. Di layar laptopnya ada situs platform novel. Ada sebuah sampul novel yang didominasi warna jingga yang merupakan novel Widuri. Judulnya “ISYARAT By. WIDURI ANINDITA”.
Yudhis mulai membaca novel itu.
13. INT. RUMAH WIDURI — DAPUR - THE NEXT DAY (MORNING) 13
Widuri membantu ibunya memasak sarapan. Sekali-sekali dia membuka ponsel. Raut mukanya ceria.
Widuri tak sadar Rahmi memperhatikannya. Raut mukanya tak suka.
Di wajan, nasi goreng sudah siap.
RAHMI
Widuri mengambil tiga piring di rak.
Rahmi mengisi masing-masing piring dengan nasi goreng sambil terus bicara. Nadanya ketus.
RAHMI (CONT’D)
Widuri menoleh. Raut cerianya musnah.
RAHMI (CONT’D)
Rahmi menoleh ke ruang tengah. Menunjuk setelan putih – hitam yang menggantung di gagang pintu lemari baju.
Widuri melirik sekilas. Dadanya terasa sesak.
14. INT. RUMAH WIDURI — RUANG MAKAN - CONTINUOUS 14
Rahmi duduk. Sementara Widuri menuang teh panas ke dalam tiga gelas.
Oki duduk di kursi yang berhadap-hadapan dengan Widuri. Wajahnya terlihat suntuk. Dia masih memakai sarung dan peci setelah shalat subuh.
Rahmi makan terlebih dahulu.
RAHMI
(ke Widuri)
Widuri menatap Rahmi enggan.
Oki melirik Widuri lalu ke Rahmi.
RAHMI (CONT’D)
(ke Oki)
Oki menundukkan kepala. Selera makannya buyar.
Widuri ingin mengatakan sesuatu. Tapi dia menahannya. Dia tak mau bertengkar dengan ibunya.