Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
37. INT. RUMAH WIDURI — KAMAR WIDURI - NIGHT 37
Widuri duduk di lantai. Dia memangku laptop. Memeriksa hasil lomba.
Di google chrome, ada nama-nama pemenang dari lomba yang dia ikuti. Nama WIDURI ANINDITA ada di posisi tiga.
Tiba-tiba ...
RAHMI (O.S.)
Beat.
Widuri menajamkan pendengaran.
RAHMI (O.S.) (CONT’D)
Widuri menenangkan diri. Dia yakin kemarahan ibunya ditujukan padanya.
38. EXT. KOMPLEK KIOS — THE NEXT DAY (MORNING) 38
Widuri mendekat. Tampak kios di sebelah buka. Pemiliknya, MANG IKHSAN, 61 tahun, keluar. Senyumannya lebar. Dia membawa bungkusan di tangannya.
Widuri memarkir sepeda. Lalu mengambil tangan Mang Ikhsan dan salim.
MANG IKHSAN
Widuri menganggukkan kepala. Senyumannya lebar.
MANG IKHSAN (CONT’D)
Widuri tertawa kecil.
MANG IKHSAN (CONT’D)
Widuri tersipu-sipu.
WIDURI
MANG IKHSAN
WIDURI
MANG IKHSAN
Widuri mencari alasan untuk mengalihkan percakapan.
WIDURI
Mang Ikhsan tertawa. Dia memberikan bungkusan di tangannya ke Widuri.
MANG IKHSAN
Widuri mengambil bungkusan di tangan Mang Ikhsan.
WIDURI
MANG IKHSAN
WIDURI
Widuri ingin bertanya mengenai ibunya. Tapi dia menimbang-nimbang. Hingga Mang Ikhsan memutuskan kembali ke kiosnya.
MANG IKHSAN
Mang Ikhsan tertawa. Sembari masuk ke dalam kiosnya. Widuri terpaksa tertawa. Mendadak dia merasa asing.
39. INT. KIOS — DAY 39
Kios sepi. Widuri membuka handphone. Melihat grup chat. Ada puluhan chat dari Ale dan Yudhis.
Widuri mengetik di grup. Tapi dia hapus. Dia lalu menimbang-nimbang mengetik untuk Yudhis. Tapi dia urungkan. Kemudian dia mematikan handphone dan beranjak menuju rak samping.
Widuri mengambil buku tipis yang sampulnya sudah lecek. Buku itu adalah novel klasik karangan pengarang populer Jepang.
Widuri duduk menyandar pada rak. Dia mulai membaca.
CUT TO:
40. EXT. DEPAN RUMAH ALE — TERAS - SAME TIME (DAY) 40
Berbeda dengan rumah Widuri, rumah Ale yang berbangunan lama terlihat terawat dan asri. Banyak tanaman yang semuanya tertata rapi. Halamannya pun bersih.
Ale duduk sembari memainkan gitar. Kakinya dinaikkan ke meja. Dia memakai pakaian rapi. Baru saja pulang dari wawancara kerja.
Yudhis duduk di kursi yang lain. Raut mukanya gelisah.
Ale melirik Yudhis. Menebak-nebak isi kepalanya. Dia berhenti memainkan nada.
ALE
Yudhis mengangkat wajah. Terpaksa tersenyum.
Ale meneliti muka Yudhis.
Yudhis menghindar. Dia menatap Ale persis di matanya. Memahami tingkah Ale yang sedang “membacanya”.
Ale tertawa.
YUDHIS
ALE
Yudhis menggelengkan kepala. Dia menatap Ale lama.
YUDHIS
Ale mencerna kata-kata Yudhis. Dia paham arahnya ke mana.
ALE
Yudhis tersenyum kecut.
Ale meletakkan gitar. Menyandarkannya ke dinding. Air mukanya menjadi serius.
ALE (CONT’D)
YUDHIS
Ale mencoba meraih pandangan Yudhis. Tapi Yudhis mengalihkan pandangan ke lain tempat.
ALE
Yudhis menoleh Ale. Wajahnya nelangsa.
Ale menatap Yudhis kasihan.
41. INT. KIOS — AFTERNOON 41
Widuri sedang siap-siap tutup.
Mang Ikhsan datang.
MANG IKHSAN
Widuri menoleh.
MANG IKHSAN (CONT’D)
WIDURI
Mang Ikhsan menganggukkan kepala. Mulutnya membentuk huruf O.
Widuri kembali ingin bicara mengenai ibunya. Tapi Mang Ikhsan keburu melambaikan tangan dan pergi.
Widuri melanjutkan aktivitasnya menutup kios.
SMASH CUT TO:
42. E/I. JALAN RAYA — MOBIL - SAME TIME 42
Yudhis menatap Widuri. Perasaannya galau. Dia merasa ragu antara mau mendekat atau tidak.
Yudhis mengambil handphone. Lalu mengetik untuk Widuri.
CUT BACK TO:
43. INT. KIOS — SAME TIME 43
Handphone berbunyi.
Widuri mengambil handphone. Ada pesan dari Yudhis.
YUDHIS: Sibuk?
WIDURI: Lumayan enggak.
Di layar handphone ada tanda Yudhis sedang mengetik.
Tanpa sengaja Widuri menoleh ke seberang jalan. Ke sebuah mobil tua yang terparkir di sana. Jendelanya terbuka. Memperlihatkan Yudhis yang tengah memandanginya.
Handphone berbunyi.
Widuri melihat handphone.
Yudhis: Jalan?
Widuri menoleh Yudhis. Lalu mengangkat wajahnya ke langit. Mengingatkan Yudhis sebentar lagi gelap.
Yudhis memandangi Widuri.
Widuri menghela napas. Dia memasukkan sepeda ke dalam kios.