Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
44. E/I. JALAN RAYA/MOBIL — MOMENTS LATER 44
Jalanan macet. Widuri dan Yudhis terjebak dalam situasi canggung. Widuri berusaha rileks. Sedangkan Yudhis tampak lebih tenang. Suara klakson yang bising terdengar saling bersahutan.
YUDHIS
WIDURI
YUDHIS
Widuri terkesiap. Dia merasakan rasa kecewa dalam nada bicara Yudhis.
WIDURI
YUDHIS
WIDURI
YUDHIS
Widuri berusaha mengalihkan pandangan tapi tak bisa. Dia merasa tubuhnya tidak bisa digerakan.
YUDHIS (CONT’D)
WIDURI
Hening lama.
Yudhis menelan ludahnya. Dia tersenyum kaku.
Widuri merasa serba salah.
YUDHIS
Widuri menoleh. Yudhis berekspresi jenaka.
YUDHIS (CONT’D)
Widuri mengatupkan bibir menahan agar tidak tertawa. Tapi dia tak bisa.
Yudhis tertawa. Akhirnya Widuri pun tertawa.
YUDHIS
WIDURI
Widuri menghirup udara. Perasaannya lega.
YUDHIS
WIDURI
Yudhis tertawa hambar. Dia mendekatkan tubuhnya ke kemudi. Meletakkan kedua tangannya di sana.
YUDHIS
WIDURI
Yudhis menegakkan tubuh. Menatap Widuri.
YUDHIS
Widuri menelan rasa kecewa.
WIDURI
Yudhis tertawa pahit.
YUDHIS
WIDURI
Yudhis tersenyum penuh arti.
Sementara Widuri menunggu tanggapan.
YUDHIS
Alis Widuri bertaut.
Yudhis menganggukkan kepala.
YUDHIS (CONT’D)
Widuri mengatur kata. Dia merasa tidak nyaman dengan ide ini. Tapi dia tidak punya pilihan lain.
WIDURI
YUDHIS
Widuri mengangkat bahu.
WIDURI
Yudhis mengangguk. Senyumannya tipis.
Widuri menatap Yudhis. Memberikannya pandangan gilirannya berbicara.
Yudhis mengatur kata.
YUDHIS
Tatapan Widuri serius. Ketertarikan di wajahnya tidak dia tutup-tutupi.
Yudhis merasa senang sekaligus malu melihat ekspresi Widuri.
YUDHIS (CONT’D)
Widuri mencermati kata-kata Yudhis.
WIDURI
Yudhis tersipu-sipu. Dia mengedarkan pandang ke luar.
Yudhis mengembalikan pandangannya ke Widuri.
YUDHIS
WIDURI
Yudhis menganggukkan kepala.
YUDHIS
WIDURI
YUDHIS
WIDURI
Yudhis dan Widuri tertawa.
Yudhis mengedarkan pandangan lagi ke luar.
Widuri memandangi Yudhis.
Perlahan-lahan tawa Widuri reda. Ekspresi wajahnya berubah menjadi sedih. Sesuai dengan perasaannya yang menjadi tak menentu. Dia gelisah. Dia juga merasa takut.
Widuri menundukkan kepala. Lalu membuang pandangannya ke luar. Ke samping kirinya.
Yudhis menoleh. Tawa di wajahnya telah berubah menjadi senyuman ringan.
Saat Widuri menoleh lagi, pandangannya dengan Yudhis bertemu.
Yudhis menangkap kesedihan di mata Widuri. Dia merasakan kesedihan itu. Tapi dia tak tahu Widuri sedih karena apa.