Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
48. INT. RUMAH WIDURI — RUANG TAMU - NIGHT 48
Widuri duduk di lantai. Dia sedang lancar mengetik. Tiba-tiba konsentrasinya macet.
Widuri menengadahkan kepala. Pandangannya menatap langit-langit yang plafonnya sudah mengelupas, kusam, dan ada bekas rembesan air hujan.
Tampak seekor ngengat berputar-putar di bawah lampu.
Widuri menghela napas. Dia berusaha mengatur ulang konsentrasinya. Tapi yang muncul di dalam kepalanya malah ingatan ibunya mengomeli Oki.
Widuri melongok ke ruang tengah. Menoleh pintu kamar Oki.
Pintu kamar Oki ditutup rapat. Widuri terdorong menemui Oki. Tapi hatinya diseliputi rasa ragu.
Ada notifikasi dari grup chat. Widuri melihat ponselnya. Tapi dia malas membukanya.
49. EXT. JALAN GANG SEMPIT — THE NEXT DAY (MORNING) 49
Widuri jalan buru-buru. Sesekali menyapa orang yang dia lewati. Yang dia bawa ialah bekal makan siang dan laptop di tas ransel.
50. EXT. JALAN RAYA/TROTOAR — CONTINUOUS 50
Sembari jalan Widuri sembari menoleh ke jalan. Memeriksa bajaj atau angkutan umum yang lewat.
SMASH CUT TO:
51. EXT. MULUT GANG SEMPIT/JALAN RAYA — SAME TIME (MORNING) 51
Ale keluar dari mulut gang. Terlihat buru-buru. Dia hendak pergi wawancara kerja.
Ale menoleh ke kanan dan kiri sebelum menyeberang. Dia lalu melihat Widuri berjalan di trotoar.
Ale menimbang-nimbang sebentar. Tapi akhirnya memutuskan mendekat.
CUT BACK TO:
52. EXT. TROTOAR — CONTINUOUS 52
Terdengar suara klakson. Widuri menoleh.
Ale mendekat ke tepi. Dia menelengkan kepalanya ke jok belakang motornya memerintah Widuri naik.
Widuri merasa bimbang. Tapi dia cepat memutuskan.
Widuri turun dari trotoar dan mendekati Ale. Lalu naik ke motornya.
53. EXT. KIOS — MOMENTS LATER 53
Ale berhenti tepat di depan kios Widuri.
Kios Mang Ikhsan sudah buka. Mang Ikhsan duduk di depan kios bersama seorang laki-laki seumuran dengannya. BAHRI, 58 tahun.
Widuri turun. Ale menyapa Mang Ikhsan.
ALE
(ke Mang Ikhsan)
MANG IKHSAN
Ale tertawa.
MANG IKHSAN (CONT’D)
Widuri menatap Ale.
Ale meringis.
ALE
(ke Mang Ikhsan)
MANG IKHSAN
Mang Ikhsan, Ale, dan Widuri tertawa. Ale sembari menangkupkan kedua tangan dan dinaikkan ke atas kepala.
ALE
Ale menganggukkan kepala ke Mang Ikhsan dan ke Bahri lalu pergi.
Widuri naik ke trotoar dan mendekat ke kiosnya. Sembari tersenyum ramah menyapa Mang Ikhsan dengan tamunya.
Mang Ikhsan berdiri. Dia menganggukkan kepala ke Widuri. Memberi tanda agar Widuri mendekat.
Widuri mendekat. Perasaannya tak enak.
MANG IKHSAN
Bahri mengulurkan tangan menyalami Widuri.
Widuri gugup menerima salaman dari Bahri.
MANG IKHSAN (CONT’D)
BAHRI
Mang Ikhsan dan Bahri tertawa.
Widuri menarik senyum. Berusaha mencari tahu titik lucunya di mana.
MANG IKHSAN
BAHRI
Widuri merasa bingung.
MANG IKHSAN
(ke Widuri)
Widuri menelan ludah. Menatap Mang Ikhsan bergantian ke Bahri. Tatapannya dipenuhi keterpaksaan.
54. INT. KIOS — LATER 54
Tanpa suara kita akan melihat Bahri ditemani Mang Ikhsan melihat-lihat seluruh kios. Bahri berbicara sembari mengetuk-ketuk dinding kios. Kakinya menjejak-jejak lantai. Lalu menengadah ke langit-langit. Bahri melakukan hal yang sama di tiap titik kios.
Bahri lalu meminta izin ke Widuri mengambil gambar.
Widuri menganggukkan kepala mempersilakan. Senyuman di wajahnya getas.
Bahri mulai merekam video dan mengambil foto.