Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ESTABLISH SEBUAH DANAU SIANG.
21. EXT. SEBUAH DANAU - SIANG
Mahesa duduk sendirian di tepi danau. Tiba-tiba Risya datang menghampiri dengan penuh rasa kegembiraan. Risya berlari menghampiri Mahesa.
RISYA
Risya memeluk Mahesa. tapi Mahesa tidak merespon.
RISYA
Mahesa tetap diam, seolah tak peduli.
RISYA
Risya tersenyum, ia ingin pamer kebahagiaan. Tapi tiba-tiba senyum Risya hilang, melihat Mahesa yang begitu cuek dan tidak suka dengan kedatangan Risya.
RISYA
MAHESA
RISYA
MAHESA
Dengan kesal Mahesa pergi meninggalkan Risya.
RISYA
Risya tampak kesal.
CUT TO:
22. EXT. JALANAN KECIL PERKEBUNAN - SIANG
Regi dan Nisa sedang memantau sayuran-sayuran di perkebunan, tidak sengaja Nisa menyenggol Regi yang sedang menulis sesuatu di buku laporan. Sehingga pena yang Regi pegang jatuh, dan mereka reflexs ngambil pena yang jatuh itu bersamaan, sampai akhirnya kening mereka berbenturan.
NISA
Nisa tersenyum sedikit kesakitan. Pada saat Nisa mengangkat kepalanya dan pandangannya se-arah dengan wajah Regi, gadis itu mendadak mematung.
(INI ADALAH KHAYALAN NISA)
Nisa melihat Regi seperti seorang pangeran yang mengenakan mahkota raja.
NISA (V.O)
BACK TO REAL:
Padahal Regi hanya mengenakan helm yang biasa ia kenakan di perkebunan.
NISA (V.O)
Bantah Nisa sambil geleng-geleng, sesekali mengucek matanya. Nisa berharap ia tidak lagi salah lihat.
(INI MASIH KHAYALAN NISA)
Tapi tetap saja, Regi masih tetap terlihat seperti pangeran tampan di matanya.
REGI
Namun Nisa tidak merespon. Nisa tetap fokus memandang wajah Regi dengan tatapan tak biasa. Regi malah malu sendiri dengan sikap Nisa. Soalnya, suasana di perkebunan saat itu sedang ramai. Dan para pekerja yang kebetulan ada di sana tersenyum melihat kejadian itu. Dimana Regi dan Nisa saling berpandang-pandangan cukup lama.
REGI
Regi semakin salah tingkah. Namun Nisa masih tetap saja melamun.
(INI MASIH KHAYALAN NISA LAGI)
Regi yang begitu tampan dengan kostum pangeran.
NISA (V.O)
BACK TO REAL:
Regi menepuk pelan bahu Nisa.
REGI
NISA
Seketika Nisa tersadar dari halusinasinya. Nisa langsung memastikan, yang saat ini ada di hadapannya adalah Regi, bukan pangeran tampan dari kerajaan. Dan kali ini yang Nisa lihat benar, laki-laki itu benar-benar Regi. Bukan pangeran tampan dari kerajaan seperti yang Nisa lihat sebelumnya.
NISA
Nisa terlihat polos, saat melihat Regi yang bersikap salah tingkah.
REGI
Regi mengajak Nisa beranjak dari posisi mereka yang saat itu berdiri setengah jongkok.
NISA
Nisa memastikan dengan melihat sekelilingnya. Dan benar, sebagian dari pekerja perkebunan yang ada di dekat mereka, masih memandang ke arah mereka sambil tersenyum.
NISA
REGI
Regi meraih tangan Nisa lalu mengajaknya pergi. Nisa malah tersenyum melihat wajah Regi yang sedikit memerah karena malu, ditambah kini tangan laki-laki itu menggenggam erat pergelangan tangannya. Nampaknya Nisa benar-benar bahagia.
NISA (V.O)
CUT TO:
23. INT. KANTOR MAJALAH (RUANGAN RISYA) - SIANG
Tampak Risya memasuki ruangannya dengan muka lesu. Andin yang masih asik ngemil heran melihat ekspresi wajah Risya.
ANDIN
Risya berjalan 2 langkah lalu duduk di mejanya.
RISYA
Andin yang masih ngemil mengangguk sambil nyengir.
RISYA
Andin beranjak dari kursinya dan duduk di meja Risya masih dengan cemilan yang menghiasi tangannya.
ANDIN
RISYA
Rian masuk. Andin langsung memberikan cemilan kepada Risya dan bergegas kembali ke tempat duduknya.
RIAN
RISYA
Risya memandang geram ke Andin, sementara Andin malah tersenyum.
CUT TO:
24. EXT. PINGGIR JALAN PEDESAAN - SIANG
Mahesa berjalan menelesuri jalanan sepi pedesaan. Ia berjalan sambil memikirkan kejadian tadi, pada saat Esa membentak Risya
MAHESA
CUT TO:
ESTABLISH MALAM HARI.
25. INT. RUMAH NISA (KAMAR NISA) - MALAM
Nisa sedang membayangkan kejadian di perkebunan tadi(Scene 22). Nisa jadi malu sendiri.
NISA
Nisa tersenyum sambil geleng-geleng kepala.
CUT TO:
ESTABLISH PERGANTIAN HARI.
26. EXT. RUMAH RISYA - PAGI
Mahesa tiba di depan rumah Risya. Saat Mahesa berjalan menuju pintu, tiba-tiba Mahesa menemukan sebuah lipatan kertas yang tergeletak di teras depan rumah Risya. Mahesa mengambil dan membacanya.
TEKS:
Di dalam hembusan nafasku,
Dan di setiap detak jantungku,
Gejolak rindu terus membara
Semakin jelas terasa
Semakin jelas rinduku bergelora
Inginku berlari menggapaimu
Agar ku dapat bersama di sampingmu
Detik-detik terus berlalu, sedang aku diam terpaku
Dan dirimu hanyalah sebuah lilin kecil
Di saat terbangun, yang kusangka mentari pagi
Dan dirimu hanyalah api kecil
Risya keluar, dan cukup terkejut dengan kedatangan Mahesa.
RISYA
Namun pandangan Risya sedikit teralih, ia malah fokus pada kertas di tangan Mahesa.
MAHESA
Risya mengangguk, dengan ekspresi yang sebenarnya Risya juga tidak suka dengan ulah orang misterius itu.
MAHESA
Mahesa meremas kertas yang ia pegang. Lalu menghempaskannya ke lantai dan menginjaknya dengan penuh amarah.
RISYA
Risya mencoba menenangkan Mahesa.
MAHESA
RISYA
Risya menatap Mahesa penuh perasaan, dengan lembut Risya memegang tangan Mahesa.
RISYA
MAHESA
RISYA
Seketika Mahesa terdiam. Mahesa terlihat luluh.
MAHESA
RISYA
MAHESA
RISYA
Tapi Mahesa malah diam.
CUT TO:
27. EXT. SEBUAH BUKIT - PAGI
Terlihat Mahesa merebahkan tubuhnya di pangkuan Risya, sedangkan Risya memainkan rambut Mahesa.
MAHESA
INSERT: Scene 15, saat Mahesa dimarahi Mama dan Papa tirinya karena tauran.
MAHESA
Seketika suasana hening. Hanya suara angin yang terdengar, lewat ranting dan daun-daun yang bergoyang.
RISYA
MAHESA
RISYA
Mahesa membisu, kali ini dia benar-benar tidak bisa membantah apa yang dikatakan Risya tentang kakaknya.
CUT TO:
28. EXT. AREA PERKEBUNAN - SIANG
Mahesa datang ke perkebunan dan langsung menghampiri Regi yang sedang fokus mengawasi petani-petani Teh.
PETANI
Petani memberi isarat, menyuruh Regi untuk menoleh ke arah belakang. Regi pun membalikkan badannya.
REGI
Regi tersenyum bahagia, sementara Mahesa terlihat sendu.
MAHESA
REGI
MAHESA
Regi tersenyum sambil ngangguk-ngangguk.
CUT TO:
29. MONTAGE
A. Mahesa pun memulai hari-harinya dengan kuliah yang sungguh- sungguh. Mahesa tidak pernah berantem lagi, apalagi sampe bolos kuliah. Mahesa benar-benar ingin menunjukkan sesuatu yang bisa membuat Regi bahagia.
B. Diam-diam Regi mengikuti Mahesa beberapa hari terakhir. Dan Regi merasa bahagia dengan perubahan Mahesa saat ini.
C. Begitu juga Mahesa yang sering memperhatikan Regi dari kejauhan saat Regi sedang bekerja di perkebunan.
D. Di rumah pun Mahesa memperhatikan Regi yang sedang mengerjakan sesuatu. saking seriusnya Regi bahkan sampe ketiduran di atas meja kerjanya.
E. Di kampus Mahesa bertemu dosennya. Mereka sedang membicarakan sesuatu yang cukup serius.
CUT TO:
ESTABLISH MALAM HARI.
30. INT. RUMAH REGI (KAMAR REGI) - MALAM
Terlihat pintu kamar Regi terbuka. Mahesa berjalan menghampiri Regi yang sedang fokus dengan laptopnya.
MAHESA
Dengan pandangan yang tetep lurus ke dapan layar laptop, Regi menjawab sapaan Mahesa.
REGI
Mahesa malah diam.
REGI
MAHESA
Jari Regi berhenti mengetik di keyboard. Regi kaget, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Mahesa.
REGI
MAHESA
REGI
Mahesa diam.
REGI
Mahesa menganguk sambil menahan haru, Regi tersenyum.
CUT TO: