Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH - DAY
TEXT ON SCREEN: HARI PENGUMUMAN UJIAN NASIONAL
Hakim sedari tadi duduk di kursi untuk menunggu kurir pos yang akan datang ke rumahnya mengantarkan hasil ujian.
Hasan masih mengajar di sekolah, sementara Nurlidya bekerja di rumah Sulastri.
Tidak ada alat komunikasi membuat Hakim cemas. Dirinya takut mengecewakan orang tuanya ketika pulang ke rumah nanti.
FADE IN:
INT. RUMAH IBU SULASTRI - LATER
Gegap gempita hadir di rumah Ibu Sulastri, anak tunggalnya, Ikbal lulus ujian. Ibu dan anak ini sujud syukur dan saling berpelukkan erat.
SULASTRI
Selamat ya nak! Mama bangga!
IKBAL
Iya ma. Sama-sama.
Nurlidya yang tengah menyetrika ikut senang melihat keadaan di rumah Sulastri.
SULASTRI
Lihat nih Nur! Nilai anak saya.
Sulastri memberikan secarik kertas nilai kepada Nurlidya.
Nurlidya menghentikan kegiatan menyetrikanya lalu melihat nilai milik Ikbal.
NURLIDYA
(tersenyum)
Selamat ya nak Ikbal. Nilainya bagus.
Sulastri memberikan kertas itu kepada Ikbal.
IKBAL
Sama-sama bu. Ikbal harap, Hakim lulus juga dengan nilai yang baik.
Sulastri memandangi Ikbal.
SULASTRI
(kecut)
Hakim kayaknya sulit dapatkan nilai sebaik kamu ini.
Nurlidya bersabar. Dirinya sejatinya tahu nilai Ikbal biasa saja, hanya hegemoni Sulastri yang membuatnya heboh.
Lagipula Nurlidya belum melihat nilai anaknya sendiri.
CUT TO:
INT. RUANG MAKAN - NIGHT
Selepas makan malam. Hakim memberikan kertas nilai ujian nasional kepada ayahnya yang belum melihat.
HASAN
Hebat kamu nak! Ayah bangga sama kamu!
Tak disangka-sangka. Hakim masuk dalam jajaran 5 besar anak dengan nilai UN tertinggi. Nilai Ikbal tidak ada apa-apanya dengan nilai Hakim.
NURLIDYA
Sama! ibu juga bangga nak.
HAKIM
Ini semua tentunya berkat doa ayah dan ibu juga!
Hasan mengelus rambut Hakim yang duduk disebelahnya. Nurlidya memeluk Hakim.
Mereka semua bahagia dengan pencapaian anaknya.
HAKIM
Oh iya, lusa nanti akan ada perpisahan sekolah.
(beat)
Ibu Erwin, guru BK Hakim tadi sempat mampir dan bilang kalau ayah dan ibu di undang datang karena Hakim masuk 5 besar.
HASAN
(tersenyum lebar)
Ayah bangga nak!
Beat.
HAKIM
Jadi bagaimana? Ibu dan ayah datang kan?
Suasana yang tadinya ramai, mendadak hening. Hasan dan Nurlidya saling tatap.
HASAN
Ayah sebenarnya ingin sekali datang. Tapi kan ayah harus mengajar nak.
Hakim murung. Ia lantas bertanya kepada ibunya.
HAKIM
Kalau ibu?
NURLIDYA
Ibu akan usahakan izin ke ibu Sulastri. Bagaimanapun, lusa nanti adalah hari bersejarah bagimu.
(beat)
Ibu ingin ada disampingmu.
Hakim memeluk ibunya erat. Hakim senang ibunya dapat hadir, walaupun sembari mengerti bahwa ayahnya tidak bisa hadir lantaran mengajar.
CUT TO:
EXT. HALAMAN SEKOLAH - DAY
KEPALA SEKOLAH
Peringkat lima nilai tertinggi Ujian Nasional jatuh kepada....
(beat)
Hakim Pratama..
Hakim maju ke atas panggung. Tepuk tangan dan sorak sorai dari para guru dan siswa lain menyambut langkahnya ke atas panggung.
IBU ERWIN
Selamat Hakim. Ini hadiahmu.
Hakim menerima piala dan sebuah bingkisan dari Ibu Erwin.
Kemudian Hakim dan Ibu Erwin berfoto bersama menunjukkan hadiah.
KEPALA SEKOLAH (O.S.)
Baiklah peringkat empat...
Hakim berdiri ke pinggir, menunggu empat orang temannya yang lain ke atas panggung.
HAKIM (V.O.)
Rasanya tidak sia-sia aku belajar keras.
(beat)
Semuanya terbayarkan sudah.
FADE OUT.