Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sanubari (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
7. Sekuens 3 (Pengumuman Ujian Nasional - Hegemoni Hakim)

INT. RUMAH - DAY

TEXT ON SCREEN: HARI PENGUMUMAN UJIAN NASIONAL

Hakim sedari tadi duduk di kursi untuk menunggu kurir pos yang akan datang ke rumahnya mengantarkan hasil ujian.

Hasan masih mengajar di sekolah, sementara Nurlidya bekerja di rumah Sulastri.

Tidak ada alat komunikasi membuat Hakim cemas. Dirinya takut mengecewakan orang tuanya ketika pulang ke rumah nanti.

FADE IN:

INT. RUMAH IBU SULASTRI - LATER

Gegap gempita hadir di rumah Ibu Sulastri, anak tunggalnya, Ikbal lulus ujian. Ibu dan anak ini sujud syukur dan saling berpelukkan erat.

SULASTRI

Selamat ya nak! Mama bangga!

IKBAL

Iya ma. Sama-sama.

Nurlidya yang tengah menyetrika ikut senang melihat keadaan di rumah Sulastri. 

SULASTRI

Lihat nih Nur! Nilai anak saya.

Sulastri memberikan secarik kertas nilai kepada Nurlidya.

Nurlidya menghentikan kegiatan menyetrikanya lalu melihat nilai milik Ikbal.

NURLIDYA

(tersenyum)

Selamat ya nak Ikbal. Nilainya bagus.

Sulastri memberikan kertas itu kepada Ikbal.

IKBAL

Sama-sama bu. Ikbal harap, Hakim lulus juga dengan nilai yang baik.

Sulastri memandangi Ikbal.

SULASTRI

(kecut)

Hakim kayaknya sulit dapatkan nilai sebaik kamu ini.

Nurlidya bersabar. Dirinya sejatinya tahu nilai Ikbal biasa saja, hanya hegemoni Sulastri yang membuatnya heboh.

Lagipula Nurlidya belum melihat nilai anaknya sendiri.

CUT TO:

INT. RUANG MAKAN - NIGHT

Selepas makan malam. Hakim memberikan kertas nilai ujian nasional kepada ayahnya yang belum melihat.

HASAN

Hebat kamu nak! Ayah bangga sama kamu!

Tak disangka-sangka. Hakim masuk dalam jajaran 5 besar anak dengan nilai UN tertinggi. Nilai Ikbal tidak ada apa-apanya dengan nilai Hakim.

NURLIDYA

Sama! ibu juga bangga nak.

HAKIM

Ini semua tentunya berkat doa ayah dan ibu juga!

Hasan mengelus rambut Hakim yang duduk disebelahnya. Nurlidya memeluk Hakim.

Mereka semua bahagia dengan pencapaian anaknya.

HAKIM

Oh iya, lusa nanti akan ada perpisahan sekolah.

(beat)

Ibu Erwin, guru BK Hakim tadi sempat mampir dan bilang kalau ayah dan ibu di undang datang karena Hakim masuk 5 besar.

HASAN

(tersenyum lebar)

Ayah bangga nak!

Beat.

HAKIM

Jadi bagaimana? Ibu dan ayah datang kan?

Suasana yang tadinya ramai, mendadak hening. Hasan dan Nurlidya saling tatap.

HASAN

Ayah sebenarnya ingin sekali datang. Tapi kan ayah harus mengajar nak.

Hakim murung. Ia lantas bertanya kepada ibunya.

HAKIM

Kalau ibu?

NURLIDYA

Ibu akan usahakan izin ke ibu Sulastri. Bagaimanapun, lusa nanti adalah hari bersejarah bagimu.

(beat)

Ibu ingin ada disampingmu.

Hakim memeluk ibunya erat. Hakim senang ibunya dapat hadir, walaupun sembari mengerti bahwa ayahnya tidak bisa hadir lantaran mengajar.

CUT TO:

EXT. HALAMAN SEKOLAH - DAY

KEPALA SEKOLAH

Peringkat lima nilai tertinggi Ujian Nasional jatuh kepada....

(beat)

Hakim Pratama..

Hakim maju ke atas panggung. Tepuk tangan dan sorak sorai dari para guru dan siswa lain menyambut langkahnya ke atas panggung.

IBU ERWIN

Selamat Hakim. Ini hadiahmu.

Hakim menerima piala dan sebuah bingkisan dari Ibu Erwin.

Kemudian Hakim dan Ibu Erwin berfoto bersama menunjukkan hadiah.

KEPALA SEKOLAH (O.S.)

Baiklah peringkat empat...

Hakim berdiri ke pinggir, menunggu empat orang temannya yang lain ke atas panggung.

HAKIM (V.O.)

Rasanya tidak sia-sia aku belajar keras.

(beat)

Semuanya terbayarkan sudah.

FADE OUT.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar