Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Reuni
Suka
Favorit
Bagikan
17. #17 REUNI (BAGIAN 126-130)

17.


126. INT. KELAS MENULIS - SORE 


Ada Hara, Quna, dan Debri, lalu menyusul karyawan katering membawa sejumlah box nasi yang disambut senang semua siswa dari berbagai sekolah.

Hara tampak minta izin bicara.


HARA
Teman-teman, silakan ambil nasinya. Isinya sama, tapi bonusnya beda karena diletakkan secara acak. 


Semua siswa dari berbagai sekolah mengambil satu persatu dan duduk berkelompok-kelompok di ruangan luas itu.

Ada empat siswa dari sekolah berbeda duduk bersama, yaitu Sani (berhijab), Nanda, Geri, dan Rika.


SISWA 1/SANI
Alhamdulillah, Sani dapat tambahan sambel dua. Sani memang suka pedes, ada yang mau satunya? Nanda mau?


SISWA 2/NANDA
Kalau aku lalapannya yang jadi banyak. Kita tukeran ja, Sani. 


SISWA 3/ GERI
Eh, Rika. Kamu anteng banget dari tadi, emang dapet apa?


SISWA 4/ RIKA
Aku dapet tulisan doang. Masa isi tulisannya: maaf, kamu belum beruntung. Kayak lagi makan camilan chiki berhadiah jaman SD ja. 


GERI
Anggeplah, lagi nostalgia, Rika.


Banyak siswa pada cekikikan.


RIKA
Memang kamu dapat apaan, Ger?


GERI
Dapat tambahan ayam, jadi empat, lho. Mantap gak tuh?


RIKA
Terus mau dimakan ndiri, gituh?


GERI
Mau dibagi sama Rika boleh ja. Aku lempar, ntar tangkap.


RIKA
Emang aku meong kamu!


Banyak siswa pada cekikikan.


HARA
Teman-teman, ni semua sengaja dibikin supaya cara makan kita jadi agak asik.


Akhirnya diletakkanlah nampan-nampan oleh para karyawan katering, lalu nasi dan lauk pauk dijadikan satu. Hanya ada dua grup, para cewek sama para cowok.


GERI
Dari tadi gitu, Kak.


HARA
Kakak cantik di sana punya kafe kue sendiri, kalau masak, beuh, lebih enak dari yang ini.


RIKA
Wah, pingin mampir ke sana.


GERI
Besok-besok masakin, ya. Enak juga, Kak, makan lesehan gini. Kakaknya pakai kostum lagi, temenin kita, biar adem lihatnya.


QUNA
Kalau sampai ada kesempatan lagi
besok-besok kubuatin nasi bunga kecombrang.

(jeda)

Tapi syaratnya, kirim beras sekarung ama bunga kecombrang ke rumah kakak, pakai troli besar, roda trolinya tinggal tiga, ngirimnya dini hari pula. Nah, ntar kalau dah nyusruk di depan, kakak nunggu sambil bawa tongkat kasti.


GERI

(sambil peragaain ekspresi takut)

Creepy amat, Kak.


Tiba-tiba datang kejutan hadiah kerupuk seplastik besar, dikemas spesial lengkap dengan pita kain sehingga terkesan mewah yang dibawa Debri.


Setelah pita kain dibuka Quna, para siswa pada berebut ambil kerupuk.


QUNA
Jadi itu pengganti buket bunga serem yang gagal kamu bawain buat aku?


HARA
(sambil melengos dan senyum)
Bukan.


CUT TO


127. INT. EXT. MOBIL - PINGGIR JALAN - SORE


Hara minta berhenti di sebuah tempat, dia pergi ke dalam bangunan, lalu keluar sambil bawa permen kapas bentuk bunga.


HARA
Eits, jangan heran, jangan angkat alis. Ngapain konsep thriller semanis ni? Gue bakal ngasih bunga gula-gulanya ke orang yang lagi sakit gula manis.


(Visualisasinya diberikan ke Quna, lalu Hara dan Quna makan satu permen kapasnya di mobil bareng-bareng)


DEBRI
(melihat dua temannya di kursi belakang)
Bete bet, gue.


CUT TO


128. INT. /EXT. MOBIL- DEPAN RESTO - SORE


Mobil taksi berhenti lagi di sebuah resto. Hara masuk, lalu keluar membawa selembar kertas.


HARA 
(kepada Quna)
Kukis, ada pesan dari pak pos persahabatan, tolong bacain dalam hati.


HARA 
(kepada supir)
Tenang Pak Bos, makin banyak mampir-mampir, makin besar tipnya.


QUNA VO
Kalau tebakanku bener, Kukis belum cicipin desert. Sebagai ganti kita gak minum es cendol santai di atas troli, gue pesenin menu istimewa. 


Empat orang makan pisang goreng es krim di dalam mobil.


CUT TO


129. INT. / EXT. MOBIL - PINGGIR JALAN RAYA - SORE


Hara memberi isyarat supir buat berhenti di sebuah pinggiran jalan yang agak lebar.


HARA
Gue bantu nyeberang, ya.


Hara dan Quna di depan jalan. Saat mau menyeberang, Quna membuka hadiah atas permintaan Hara. 


Hara si cowok catnip, nama yang tertulis di kartu, hadiahnya adalah sebuah lingkaran bunga, diambil dari kotak, kotaknya ditransfer Hara ke Debri.


HARA
Gue akan tetep jadi pengagum Kukis yang solid. Bagi hara, Kukis selalu jadi bidadari.


(visualnya Hara sambil taruh lingkaran bunga di kepala Quna yang sedang menutup mata, saat membuka mata, ada perubahan karena matanya sekarang tampak basah seperti ingin menangis)


HARA
Kita jalan pelan-pelan, kenapa semangat banget buat ngelawan? (kalimatnya pelan)


QUNA VO
Kamu pengin aku berenti, Hara, mungkin kematian adalah satu-satunya cara biar aku berenti.


(visualnya Hara dan Quna menyeberang jalan sambil saling menatap)


CUT TO


130. INT. / EXT. RUMAH LISSA - SORE


Mita tampak selesai menggeser mayat cewek bersayap yang mati terjatuh, sehingga posisinya agak di pinggir gedung, Mita melihat ke arah tangannya sendiri yang sedikit diangkat.


MITA
Berani.


Mita berjalan di sekitar area gedung.


INSERT

Dari balkon kamar Lissa, Kun lihat Mita jalan-jalan di sekitar area gedung.


CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar