Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Reuni
Suka
Favorit
Bagikan
10. #10 REUNI (BAGIAN 71-75)

10.


71. INT. KAMAR ARSAN - MALAM


MITA
Kak Mita emang gak sengaja pernah lihat hal-hal gak wajar di butik itu, makanya selalu terbiasa waspada.


CUT TO FLASH BACK


72. INT. / EXT. BUTIK LISSA - SIANG - (FLASHBACK)


MITA VO (CONT'D)
Setiap ada bu Alani datang, biasanya kak Mita selalu disaranin pulang cepet.
Satu hari kak Mita balik lagi trus gak sengaja ngelihat sesuatu. Ni agak disturb. Sebelumnya, maaf Lissa. Jadi waktu itu kak Mita lihat Lissa yang mukanya berdarah-darah ngomong sendiri di depan butik. Lalu pas Lissa masuk, kakak ikutin. Di dalam tahu gak, apa yang kakak lihat. Ibu Alani sayat tangan kanan Lissa pakai pisau. 

(keterangan: kejadiaannya sama dengan sewaktu Lissa bicara dengan Jaffan di depan butik,saat itu wajah Lissa terluka karena terjatuh dari tangga saat ikut kelas menulis, tapi kali ini sosok Jaffan dihilangkan dan sebagai gantinya ada Mita yang diam-diam memperhatikan Lissa.)


(dengan tambahan visualisasi seperti deskripsi yang Mita sampaikan.)


END FLASHBACK


FLASH BACK CUT TO


73. INT. KAMAR ARSAN - MALAM


MITA
Maaf, waktu itu kak Mita gak ngerti harus gimana, jadi belum bisa berbuat apa-apa. Tapi dari situ kak Mita yakin kalau Lissa emang butuh pertolongan, bahkan lebih dari kak Mita sendiri.


CUT TO FLASH BACK


74. INT. FLASHBACK - BEGIN MONTAGE VARIOUS LOCATIONS


A. Mita merasa ada yang aneh dengan cara bu Ismi memperhatikan Lissa setelah Lissa menyampaikan bahwa gaun tambahan pesanan bu Ismi belum sempat diselesaikan. Bu Ismi tampak seperti ingin diam-diam mengikuti Lissa, jadi Mita juga berinisiatif mengikutinya dengan jasa motor ojek dadakan.

B. Tanpa diduga, saat ada di dekat rumah bu Alani, Mita malah gak sengaja menemukan benda milik Ruki sahabatnya, berupa gantungan kunci bertuliskan nama Mita, yang merupakan hadiah pemberiaannya kepada Ruki tepat pada hari Ruki menghilang.

C. Mita juga bertemu Arsan, yang dikenalnya sebagai teman baik adiknya dari masa sekolah. Sebenarnya Mita melihat keanehan, seperti Arsan yang langsung tahu keberadaan Lissa yang pingsan di antara pepohonan, juga saat Arsan membawa mayat bu Ismi. Walau begitu, Mita berusaha untuk percaya niat baik Arsan. Dan membantunya untuk mengangkut Lissa dan mayat bu Ismi dengan menggunakan mobil Lissa tanpa banyak berdebat. Kunci mobil Lissa dia temukan di kantung depan tas Lissa.


ARSAN
Kenapa kak Mita gak ngajak debat.


MITA
Aku selalu percaya kalau Kun gak pernah salah pilih. Semua temen Kun pastinya baik, apapun yang kelihatan di luarannya.


END MONTAGE


FLASH BACK CUT TO


75. INT. KAMAR ARSAN - MALAM


Kakek Sef memberi semangat kepada Lissa.


KAKEK SEF (CONT'D)
Dari tadi kakek Sef nyimak. Kamu lihat sendiri, Lissa. Masih ada ja orang-orang yang cariin kamu. Semangatlah, untuk keluar dari lingkaran berkabut.


LISSA
Makasih semuanya.


MITA
Nih menurut penilaianku sebagai orang awam, ya. Lissa gak sepenuhnya keliru. Bukannya Lissa gak tahu bahaya di sekitarnya.
Mungkin Lissa gak sengaja hadirin sosok si kucing sebagai persepsi buat nutupin sesuatu, seolah si kucinglah yang kasih bekas luka-luka di tangannya. Ada beberapa hal yang terlalu sakit untuk diingat secara jelas. Kebetulan, kak Mita juga pernah gali sedikit literatur tentang Skizofrenia. Tapi untuk mutusin dengan tepat, sebaiknya Lissa konsultasi ke psikiater.


LISSA
Apa itu berlaku juga buat Jaffan, Aline, Rima sama Zuni. Semua orang yang Lissa lihat di toko buku, pengunjung-pengunjungnya. Para penjahit, tukang potong kain dan staff lain yang kerjain baju?


MITA
Sabar, Lissa.


LISSA (CONT'D)
Kak Mita lihat sendiri, kan, si Nyonya lukain tangan aku pakai pisau?


Mita mengangguk.


MITA
Kenapa?


LISSA (CONT'D)
Lissa pernah ngalamin, dan yakin sama hal ini. Ada luka yang waktu aku belum tidur luka itu gak ada, tapi pas bangun dia muncul. Aku gak bisa inget pasti.


(visualnya Lissa memegang sebuah luka dengan goresan yang sejajar dan rapi.)


ARSAN
Mungkin itu kerjaannya kucing kamu.


LISSA
Kata kamu itu bukan kucing!


ARSAN
Kucing yang itu beda.


Semua menoleh ke arah Arsan tapi Arsan diam saja. Arsan lalu pergi ke kamarnya dan menutup pintu, sedangkan kakek pergi ke depan.


MITA
Bideway, kak Mita gak pernah nyangka kalau Arsan, temennya adikku sendiri, ternyata punya cerita unik. (senyum) Ya sudahlah, aku dah terbiasah. (berbisik, peragakan mulut yang dijahit)
Dah dijahit. 
Lissa, kak Mita mau pamit pulang, dah malem, nanti keluargaku khawatir. Lagian, jujur aku agak ketar-ketir di sini
(berbisik, sambil lihat ke arah mayat bu Ismi). 


Lissa ikut menoleh ke arah mayat bu Ismi.


FLASHES

Lissa melihat visi bahwa seharusnya bu Ismi segera dimakamkan. Makam ibu Ismi ada di bawah pohon yang kelihatan damai, ada berkas-berkas cahaya yang indah dan bunga berwarna putih di atas makam seperti bunga sedap malam, beberapa pelayat termasuk Lissa juga ada di sekitarnya.


MITA
Dah, biarin. Lissa tiduran istirahat, gak usah antar kakak.


(visualnya sambil jalan pergi.)


Lissa melihat lagi ke arah mayat ibu Ismi dengan tatapan agak takut.


LISSA
(pelan dan datar)
Aku gak kerasan.


Lissa diam-diam mau memindahkan mayat bu Ismi, ternyata kamar Arsan terkunci dari dalam.


LISSA 
(mengomel)
Dasar curang.


Akhirnya Lissa memindahkan mayat bu Ismi ke kamar kakek. Setelah selesai, Lissa berpapasan sama kakek.


KAKEK SEF
Lissa, istirahat ya, besok kakek anterin ke klinik.


LISSA
(menggeleng dan tersenyum)
Lissa gak suka jadi berita lagi. Selamat tidur Kek Sef.


Pas kakek masuk ke kamarnya, dia mematikan lampu dan tidur, lalu menyadari ada seperti sesuatu di bawah selimut di sampingnya.


CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar