Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
01
01. EXT. SEKOLAH - LAPANGAN RUMPUT - PAGI
Terlihat kesibukan siswa dan guru mempersiapkan acara kelulusan yang akan digelar outdoor. Beberapa kru sedang memastikan tenda untuk panggung terpasang dengan baik. Kursi-kursi kayu tertata rapi di depan panggung. LISSA (14) tampak duduk menyendiri pada salah satu kursi kayu di sudut depan. IBU GURU MIA (35) datang dan menyapanya.
Lissa mengangguk dengan sikap yang hambar.
( Visualnya ibu guru hanya sempat berhenti sebentar di depan Lissa untuk beberapa kata pertamanya lalu lanjut berjalan ke arah siswa dan guru yang lain, walaupun hanya berjarak beberapa meter, suaranya seolah semakin mengecil/menjauh. Lissa agak memperhatikan dari belakang dengan sedikit menoleh lalu kembali seperti semula)
CUT TO FLASH BACK
02. INT. RUANG KELAS - PAGI - FLASHBACK - MONTAGE
- Ibu guru Mia berdiri di depan siswa-siswa dalam kelas, diapit dua siswa berprestasi yaitu Lissa dan Sofi.
- Lissa dan temannya Sofi duduk berdua di bangku depan, sedangkan teman lainnya di belakang.
- Sofi duduk sendiri sambil memegang buku tulis miliknya yang dia berdirikan dan sedikit diketukkan ke meja dengan ritme dua kali ketuk beberapa kali, lalu memperhatikan bangku Lissa yang kosong di sebelahnya.
END MONTAGE
FLASH BACK CUT TO
03. EXT. SEKOLAH - LAPANGAN RUMPUT - PAGI
Lissa agak memperhatikan lagi percakapan ibu guru Mia dengan tiga siswa perempuan dan dua guru lain, mereka dalam posisi yang berbeda-beda, ada yang berdiri dan duduk di kursi.
Dua guru lainnya mengangguk dan mengiyakan perkataan ibu guru Mia.
Mereka gantian memperhatikan ke arah Lissa, sehingga bertemu tatap dengannya sebentar, lalu Lissa melihat ke arah lain.
Tiba-tiba, Lissa melihat suasana menjadi cukup hening, semua orang yang ada di lapangan rumput hari ini termasuk dirinya, duduk dengan rapi dan memperhatikan seseorang. Dia melihat seseorang yang mirip dirinya sendiri berjalan ke atas panggung serta mengucapkan kata-kata yang tidak dimunculkan suaranya, sampai pada bagian:
Lissa menunduk dan sesaat kemudian suasana kembali seperti semula, keheningan itu menghilang persis ketika PAK GURU (50an) memintanya naik ke panggung, untuk berbicara dengannya mengenai acara besok, dimana Lissa akan tampil sebagai peraih nilai terbaik.
Terdengar suara panggilan berulang dari sebuah speaker yang cukup asing.
CUT TO
04. INT./ EXT. SEKOLAH - AREA HALAMAN DEPAN - PAGI
BCU deretan buku dan novel yang tertata rapi pada rak di dalam mobil.
CU tampak samping muka seorang laki-laki yang bicara dengan speaker ( JAFFAN, 17 ) mengenakan topi, dan terkesan misterius.
CUT BACK TO
05. EXT. SEKOLAH - LAPANGAN RUMPUT - PAGI
Lissa berpamitan pada pak guru, bilang mau menemui perpus keliling karena belum mengembalikan buku.
CUT BACK TO
06. EXT. SEKOLAH - KORIDOR DI DEPAN KELAS-KELAS - HALAMAN DEPAN - PAGI
Lissa pergi mencari asal suara perpus keliling yang tadi memanggil namanya.
LS Lissa berjalan menelusuri koridor depan kelas-kelas dan sedikit bertanya pada siswa lain.
Camera follow Lissa yang melangkah dengan agak cepat menuju asal suara. Setelah berjarak belasan meter Lissa berhenti. Di depan dia melihat ada sebuah mobil perpus keliling , seorang supir turun dari mobil begitu melihat Lissa datang.
Lissa mengubah langkahnya menjadi lebih tenang.
Lissa sudah ada di hadapan orang tersebut
MONTAGE
Lissa dan Jaffan berdiri dekat mobil buku.
- Jaffan yang saat pertama datang memakai baju bebas, sudah langsung terlihat berganti memakai seragam putih abu-abu.
- Jaffan baru selesai menyempurnakan mengancing kancing ketiga dan kedua bajunya, sedangkan Lissa sedikit membuang muka karena malu.
- Jaffan dan Lissa sudah dalam posisi duduk di set meja kursi lipat, ada setumpuk buku di atas meja tepat di hadapan mereka masing-masing, tampak Lissa menaruh buku terakhir pada tumpukan yang ada dihadapannya sehingga sejajar dengan tumpukan buku di hadapan Jaffan.
- Jaffan dan Lissa duduk memandangi tumpukan buku. Posisi tangan Lissa menopang dagunya, kelihatan cuek dan tidak menampilkan keceriaan.
FX bunyi cekrek dan tambahan efek cahaya kedipan yang menandakan mereka sedang difoto.
END MONTAGE
Seorang FOTOGRAFER LAKI-LAKI (20an) mengarahkan Jaffan dan Lissa untuk foto bersama.
Lisa secara tidak langsung menunjukkan keengganan, sehingga menutup mukanya dengan sebuah buku yang dibuka.
Fotografer menunjukkan kepada Lissa beberapa foto hasil jepretannya yg bagus di album, bertema para siswa dalam seragam putih abu-abu dan kegiatan di sekolah. Ada yang kelihatan modern, ada yang hitam putih, bahkan ada yang benar-benar seperti jadul.
Lissa langsung membuka buku yang menutupi mukanya dengan kesal.
DISSOLVE TO
07. INT./ EXT. PINGGIR JALAN - MOBIL - PAGI
LISSA DEWASA (20), memakai seragam sekolah SMP putih biru, mengendarai mobilnya dan berhenti di pinggir jalan. Dari dalam mobil dia memperhatikan sebuah bangunan.
BCU bagian bangunan yang bertuliskan Kafe Kue Queen Olive
ES bangunan kafe
CUT TO
08. INT. / EXT. KAFE QUEEN OLIVE - PAGI
Camera follow Lissa memasuki kafe yang sedang ramai. Tempat sedang penuh dan hanya menyisakan dua meja, satu di tengah dan satu di sudut. Lissa menginginkan meja yg letaknya di sudut, tapi dia menyadari bahwa sepertinya ada seorang pengunjung lain (ARSAN,21) yang menginginkan meja tersebut. Lissa sudah memegang bagian atas kursi yang mau didudukinya, sementara pengunjung laki-laki itu melihat ke arah kursi di seberang yang mau didudukinya, ke arah meja, kemudian ke arah Lissa. Sontak Lissa melepaskan tangannya dari kursi dengan canggung.
Lissa mencerna kejadiannya dua detik.(dibarengi FX bunyi napas yang terdengar lirih)
Lissa mulai berbalik untuk berjalan pergi, dan pengunjung laki-laki itu mulai mengatakan beberapa hal yang membuatnya kembali dengan dipenuhi tanda tanya.
Serta merta Lissa duduk dengan agak lesu dengan arah pandangan mata yang tidak fokus, pengunjung laki-laki yang menyebalkan juga menempati kursinya.
Pesanan Lissa dan pengunjung laki-laki sama-sama datang.
Seorang pengunjung wanita (TUTOR MENULIS,30) menempati meja kosong di tengah. Dia mengambil hape dari tas lalu terlibat percakapan telepon dengan kenalan lamanya bernama BI EDAH (30an). Sambil makan kue, Lissa memperhatikan dan mencuri dengar ke arahnya.
(visualnya sambil arah matanya mencari-cari keberadaan teman yang dimaksud).
Arsan melambaikan tangan di depan Lissa untuk mengalihkan fokus gadis itu. Lissa menoleh dengan apatis.
Saat Lissa keluar kafe, dia menyadari keberadaan dua orang laki-laki di dalam mobil yang mengawasi gerak-geriknya.
Lissa mengambil sebuah kartu nama bertuliskan Jaffan Madaf dan berisi alamat. Dia menggeleng lalu memasukkan kembali kartu tersebut ke dalam tas. Lissa menutup mata.
CUT TO
09. INT. KAMAR LISSA
(Visualnya Lissa berdiri sambil menutup mata di dekat jendela kamarnya, dengan background langit yang terus berubah. Setiap langit berubah, baju Lissa juga berubah. Pertama saat langit sore terang, Lissa memakai baju biasa (misal celana dan kaos putih). Saat langit menjadi gelap kecokelatan dengan bulan yang bersinar, suasana kamarnya menjadi redup, Lissa memakai baju tidur warna krem. Saat langit beralih biru tenang, baru Lissa membuka mata, dia memakai baju yang berbeda dari sebelumnya.
CUT TO
10. INT./ EXT. SUPERMARKET - HALTE - BUTIK LISSA - BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATIONS
A. Lissa (memakai baju terakhir di scene 9) mencocokkan bahwa halte estetik di depannya sesuai dengan gambar halte di tangannya. Dia menunggu sebentar, lalu datang semacam ojol (berseragam hitam) mengantar makanan pesanan Lissa.
B. Lissa (memakai pakaian rumahan) pergi ke butik kecil miliknya.
END MONTAGE
CUT TO