Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Reuni
Suka
Favorit
Bagikan
12. #12 REUNI (BAGIAN 92-95)

12.


86. EXT. JALAN DEPAN GEDUNG RUMAH LISSA - MALAM


Kun turun lagi ke bawah, di sana sudah ada Hara sedang berdiri di dekat jendela mobil dan kelihatan sedang ngobrol santai dengan Mita. Sementara motornya diparkir tidak jauh dari tempat itu.


SIARAN RADIO (O.S.) (CONT'D)

Semua yang disebutin tadi adalah tips bagi kalian semua yang merasa sedang diikuti alias distalkerin seseorang tak dikenal. Wadaw bahaya banget, terutama, akhir-akhir ini mencuat kembali beberapa kasus penguntitan berujung penculikan yang dulu sebenarnya pernah dialami cewek sekolah di Jakarta. 
Anehnya, semua korban akhirnya dilepasin lagi. Waktu itu, setelah beberapa lama gak terungkap, nah, ada salah satu cewek yang berani ceritain pengalamannya ke sosial media dan menjadi titik awal terbongkarnya kasus. Muncul korban-korban lain dengan pengalaman serupa. 
Penyekapan seperti ini dikhawatirkan bisa berpotensi menimbulkan trauma. Mereka heran kira-kira apa penyebabnya, banyak spekulasi tentang motif pelaku. Bahkan ada yang menduga bahwa para pelakunya masih muda, mereka sedang melakukan semacam permainan yang gak biasa. Bayangin, masa menculik dijadikan pertaruhan.


KUN
Sob, thanks dah jagain kakak aku.


Kun melihat ke arah gedung rumah Lissa.


KUN (CONT'D)
(lanjutan)
Kayaknya kita ke sini lagi besok, mungkin Lissanya dah bobo, kasihan.


HARA
Santai ja, mumpung gue lagi lewat cari klepon malem-malem. 


MITA (CONT'D)
(kepada Hara)
Sayang, rencana sih, kita mau ke sininya besok, soalnya tadi kak Mita gak enak badan. Tapi, gimana lagi kakak kepikiran terus, pengin ngobrol sama Lissa. Apa lagi sekarang mulai kumat lagi nih, kasus Lissa, ada di siaran radio.


Kun menengok ke arah gedung rumah Lissa lagi, wajahnya kelihatan cemas dan tegang.


CUT TO


87. INT. KAMAR LISSA - MALAM


Quna ada di dalam kamar Lissa dan memberikan obat bius ke gadis itu. Setelahnya, dia menelepon seseorang agar orang itu mengawasi rumah Arsan, untuk memastikan keberadaannya.


QUNA
Kamu yakin dia gak kemana-mana?


SESEORANG (O.S.)
Iya, Arsan belum keluar rumah.


CUT TO


88. EXT. JALAN SEKITAR RUMAH QUNA - PAGI


LS anak-anak kecil (laki-laki dan perempuan) main hujan-hujanan sambil menari ceria.


CUT TO


89. INT./EXT. RUMAH QUNA - RUANG TV - PAGI


Pagi hari di rumah Quna, suasana hujan.

CU air hujan turun dari genting.


MONTAGE

-Quna memperhatikan anak-anak perumahan tempatnya tinggal main hujan-hujanan dari jendela.

-Quna, Debri, dan Hara duduk-duduk santai sambil menonton video tayangan alam liar, yaitu kisah harimau yang sedang berburu rusa.


END MONTAGE


HARA (CONT'D)
Sekarang-sekarang ni para cewek selalu waspada kalau diajak kenalan.


QUNA (CONT'D)
Yang punya nama Lisa pasti pura-pura pakai nama lain.


DEBRI
Gue punya pertanyaan. Kira-kira kenapa, gigi hewan pemburu beda sama hewan buruannya?


QUNA
Gigi pemakan rumput tentu beda sama gigi hewan pemburu. Soalnya hewan pemburu itu makanan atau mangsanya bergerak, perlu sesuatu yang ekstra buat melumpuhkan.


DEBRI
Quna terlalu serius jawabnya, beda kualitas sama lu, Hara. Nih kukasih tahu, ya, jawabannya, karena mereka ikut ortu masing-masing.


HARA
Absurd lu.


Debri dan Hara tertawa ringan, Quna tersenyum.


QUNA
Tumben pagi-pagi hujannya lumayan awet, kalian jadi agak lama di sini.


HARA (CONT'D)
Ini nyata, selama temenan kita belum pernah main ke sini, loh. Paling banter nongkrong di samping rumah, paling banter ke kafe. Penasaran, di dalem kamu ngapain ja.
Kukis, kamu gak pasang kamera tersembunyi gitu di dapur, biar kita bisa liatin kamu pas lagi masak. Asik kali.


DEBRI
(sambil nyandarin badan di sofa dan tutup mata)
Ngarep.


QUNA
Nanti semuanya kelihatan di ruang sempit itu. Habis bikin kue aku ngepel. Pas dah kering rebahan gitu ja di lantai, ketiduran setengah jam, bangun, terus tanpa sengaja nguap gak jelas.


Hara dan Debri tertawa ringan.


DEBRI (CONT'D)
Di sini lamaan dikit gak apa-apa, kan, Quna, sekalian numpang sarapan.


QUNA
(setelah loading dan berkedip beberapa saat)
Siap.


CUT TO


90. INT. RUMAH QUNA - DAPUR - PAGI


Quna menyiapkan bahan membuat roti panggang seperti roti, mentega dan dua macam rasa selai. Hara mengikuti dan menghampiri kulkas, lalu mengambil sepotong kue di piring kecil lengkap dengan garpu.


HARA
Kukis baik, sambil nunggu itu, coba yang ini dulu, boleh?


Quna sudah mulai mengoleskan selai ke roti dan menunjukkan sedikit reaksi terkejut saat Hara mengambil kue di kulkas, tapi seperti orang yang tidak sempat mencegahnya, dia hanya menoleh sedikit.


Hara duduk di meja makan dekat dapur, meletakkan kue dan mengambil sebuah buku di dekat meja tersebut, Quna tampak serius dan dingin.


HARA
Kita lihat resep apa ja yang Quna punya (sambil membuka buku).


Hara mau memakan kue dan menyadari bahwa garpunya runcing dengan sangat tajam saat mau memakainya.

Hara membaca dalam hati tulisan di buku, yang ternyata buku itu bukan buku resep melainkan buku harian Lissa.


INSERT TULISAN LISSA

Beri aku satu resep yg mudah di cerna:

Gak ada ragi - gak ada oven - gak ada tepung - gak ada bagian harus memahami konsep abstrak - gak ada tambahan bahan lain apapun

Hanya ada takaran sendok.

Resep ala-ala Lissa



HARA
Kok, Quna ganti nama jadi Lissa, sih?


Hara coba membuka-buka halaman yang lain.


INSERT TULISAN LISSA

Di mini teater itu Arsan memberi Lissa kertas makanan kosong yang tadinya akan dia kira sebagai popcorn atau setidaknya potongan waffle dengan tambahan selai. Lissa ingin mengarungi kesederhanaan ini dengan bersikap tenang, namun dia benar-benar tidak tahan dan menunjukkan kekesalan kecil melalui putaran bola matanya. Arsan benar-benar pelit.


Hara terdiam beberapa lama. Quna membawa roti panggangnya dan duduk di hadapan Hara.

Hara menatap ke arah Quna dengan tatapan penuh pertanyaan.


QUNA
Kalau mau pergi sekarang. (pelan)


HARA
(Langsung dijawab cepat)
Gak.


QUNA
(pelan, menatap Hara)
Bagian akhir.


Hara membuka catatan terakhir yang tulisannya tampak beda.


INSERT TULISAN QUNA

Artinya teman?

Kun yg selalu punya pikiran ke masalah antah berantah.

Hara, aku takut ga bisa canda2 manis lagi kalau kamu tahu siapa Quna.

Debri itu sering ilang2an, mungkin punya seratus teman yg lain, suatu hari Quna akn 'hilang'.

Apalagi Arsan, sibuk ngerajut kisah masa lalu sama Lissa

~isi hati Quna


CUT TO


91. EXT. JALAN SEKITAR RUMAH QUNA - PAGI - MONTAGE


Suasana sedang hujan.


- Anak-anak berjejer dalam posisi sedang bersiap lomba lari.

- Anak-anak berlari menuju meja kursi kayu di samping rumah Quna.

- Anak-anak duduk sambil makan permen lolipop dan hujan-hujanan.


END MONTAGE


CUT BACK TO


92. INT. RUMAH QUNA - DAPUR - PAGI


QUNA
Kuenya gak jadi dimakan?


HARA
Emang siapa Quna yang asli?


CUT TO FLASH BACK


Catatan untuk Flashback:

Keluarga bu Alani mengalami peristiwa diserang perampok dan menyisakan bu Alani kecil seorang diri. Sejak peristiwa itu, Rumah bu Alani yang ada di kawasan itu, kemudian berubah dari rumah mebel menjadi rumah tempat tinggal biasa. 


Setelah dewasa, bu Alani sempat menjualnya kepada keluarga Quna. Setelah keluarga Quna ternyata juga meninggal dirampok oleh perampok yang sama, bu Alani membeli kembali rumah tersebut. Dia menjadikannya butik, untuk mengubah karakter keadaannya menjadi lebih ramai.

Rumah lama Quna = rumah lama Lissa.


FLASHBACK 


93. INT. EXT. RUMAH LAMA BU ALANI (RUMAH MEBEL) - MALAM 


Quna kecil ada dalam mimpi. Dia bertanya pada bu Alani.


QUNA KECIL
Ibu, ini rumah siapa? 


Mereka melihat sebuah memori di rumah tersebut.


MONTAGE


- Ada seorang anak perempuan remaja (masa REMAJA IBU ALANI, 13, seusia SMP) berdarah-darah di sekujur tubuhnya, tampak ada juga darah yang mengalir di kakinya (terlihat seperti telah mengalami tindakan pemerkosaan), dia mencoba menutup hidung dan sembunyi di bawah sebuah gunungan sawdust/debu kayu gergaji yang ada di dekat rumah mebel. Tempat di sekitarnya penuh kayu dan papan.

- Ada satu orang yang berjaga di luar (SEFRIAN MUDA, 48) dan sempat melihat tempat persembunyian anak perempuan itu, lalu berusaha mengalihkan perhatian yang lain dengan mengatakan bahwa anak itu lari ke arah pepohonan.

- Diperlihatkan anggota keluarga yang lain telah mati tergeletak di dalam rumah dalam kondisi yang mengenaskan.


END MONTAGE


CUT TO


94. INT. EXT. AREA PEPOHONAN - SORE 


Quna kecil terbangun dari mimpinya dengan keringat dingin. Tapi ternyata, dia belum benar-benar terbangun, karena dia berpindah ke suasana rumah yang berbeda.

FX suara napas orang yang sangat ketakutan.


Quna kecil melihat dirinya ( Quna kecil lainnya dengan baju yang beda) sedang bermain dengan Lissa kecil di dekat pepohonan, masing-masing dari mereka menggendong seekor kucing yang merupakan kucing Quna.


QUNA KECIL (CONT'D)
Aku mau pulang bentar buat minum.


Lissa kecil mengangguk dan Quna meninggalkannya. Tanpa diduga, kucing yang digendong Lissa kecil terlepas. Lissa kecil mencarinya dengan takut-takut dan suara pelan.

Tiba-tiba Lissa kecil menemukan kucing tersebut dalam keadaan berdarah-darah.


LISSA KECIL
Kamu gak luka, pus.


(visualnya Lissa kecil mengecek kondisi kucing itu seperti tidak terluka, darahnya semacam hanya menempel.)


CUT TO


95. INT. EXT. RUMAH LAMA QUNA - SORE 


MONTAGE


- Lissa kecil melepas kucing itu lagi dan berjalan mendekati rumah Quna kecil, lalu mengintip.

- Dia melihat keluarga Quna kecil ada yang sudah terkapar mati karena diserang perampok yang masih ada di dalam ruangan, dan ada yang menyusul dibantai, yaitu kakak perempuan Quna (10).

- BCU rentetan jari yang terlepas (habis dikapak).

- Lissa kecil merasa sangat ketakutan, dia diam-diam menjauh dan segera lari ke arah pepohonan.


END MONTAGE


CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar