Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
14.
106. INT. RUMAH LAMA LISSA - PAGI
Lissa remaja meringkuk ketakutan di kamarnya sambil menangis bergetar.
CUT TO
107. EXT. PADANG ILALANG - SORE
Arsan remaja berdiri di sebuah padang ilalang sambil membawa hape.
Camera pan to Lissa yang terikat pada tiang di tengah padang ilalang.
(keduanya memakai baju biasa)
INSERT
(visualisasinya diam-diam tanpa sepengetahuan Lissa remaja, Arsan remaja sebenarnya telah menyewa seorang pembunuh bayaran yang sudah bersiap tidak jauh dari mereka)
Quna remaja sebenarnya ada di dekat tempat kejadian, dia bersembunyi sambil memegang hapenya dan menunggu pesan masuk dari Lissa remaja.
CU wajah tegang Quna remaja.
Arsan remaja mengernyit heran.
Arsan remaja menghubungi SRB sesuai perkataan Lissa remaja, tanpa diduga, yang bergetar justru hape Arsan remaja sendiri.
FX bunyi getar hape.
Arsan remaja awalnya gamang. Dia memandang Lissa, lalu datang memeluk Lissa dengan erat.
ZOOM OUT
FX bunyi tembakan.
Lissa remaja telah tertembak di kepalanya oleh sniper, begitu juga Arsan remaja yang tertembak di bahunya. Sambil menahan rasa sakit, Arsan remaja menggendong Lissa remaja yang sudah tidak sadarkan diri.
CUT TO
108. INT. RUMAH SAKIT - SORE
(visualnya Lissa remaja menjalani operasi pengeluaran peluru di kepala.)
Quna remaja berjalan di koridor rumah sakit dengan mata sembab, dia sedikit menoleh, kemudian berjalan ke depan.
CUT TO
109. INT. RUMAH ARSAN - MALAM
Kakek duduk berhadapan dengan Arsan remaja di ruang tamu.
CUT TO
110. EXT. JALAN RAYA - MALAM
Setelah mendengar cerita kakek, Arsan remaja nekat ngebut di jalan raya walau kondisi bahunya masih sakit (walau Arsan remaja pakai helm, tapi matanya yang mengalirkan air mata terlihat)
CUT TO
111. INT. KAMAR LISSA - MALAM
Quna memegang tangan Lissa yang sudah terluka (selesai digarit memakai sendok garpu).
CUT TO
112. INT. SEBUAH RUANGAN - PAGI
(visualisasinya muncul Quna yang auranya sama sekali beda. Pakai topeng cewek yang tersenyum seram.)
Quna memberi makan boneka dengan peralatan makan yang tajam.
(visualnya sambil menyuapkan kue ke mulut boneka kain laki-laki yang mulutnya kecil, dengan sendok yang bagian pinggirnya tajam, boneka itu diikat di kursi. Akibatnya, terlihat mulut boneka itu menjadi sobek.)
Quna lalu mengambil garpu tajam dan menancapkannya ke pundak boneka.
FX bunyi panggilan masuk.
INSERT tulisan
Aku mau peralatan makan itu.
CUT TO
113. INT. SEBUAH RUANGAN - SORE - MONTAGE
- Di kesempatan lain, Quna memakai topeng khasnya dan baju berbeda, dia menjejalkan sebuah gelas ke mulut boneka laki-laki yang terikat di kursi.
- Di sekitarnya ada beberapa meja dengan
gelas-gelas tertata. Quna mengambil tongkat kasti dan mulai memukul gelas-gelas di tiap meja.
- Quna lalu memukul gelas di mulut boneka laki-laki itu dengan tongkat kastinya.
END MONTAGE
END FLASHBACK
FLASH BACK CUT TO
114. INT. DAPUR RUMAH QUNA - PAGI
Kembali ke masa sekarang. Quna bicara dengan Hara di dapur.
(visualnya sambil menuang air di dua gelas minum.)
Kemunculan Debri memecahkan keheningan Hara dan Quna, mereka menoleh ke arah Debri.
Quna menaruh dua gelas minum di meja.
Quna melihat lagi ke arah Hara. Ada perasaan tidak tega saat Hara memegang gelas, siap-siap mau minum.
CU tangan Hara memegang gelas.
Debri seperti menyadari sesuatu dan ambil gelas Hara, lalu dilempar ke dinding dapur sampai pecah berkeping-keping.
Hara mengajak Debri pergi (Dari sini ekspresi Hara cukup serius).
Hara menunjuk ke kue.
Quna mengangguk canggung.
Debri dan Hara pergi, Quna melihat mereka, melihat Hara yang bawa kuenya.
CU tangan Hara membawa kue.
CUT TO
115. INT. SEBUAH RUANGAN - PAGI
Di dalam sebuah ruangan, Quna yang memakai topeng menggantung boneka-boneka kain.
Quna menyemprotkan cat pilok ke baju para boneka, juga menulis tanda tangan dan nama Lissa kepada satu persatu boneka.
CUT TO