Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Reuni
Suka
Favorit
Bagikan
4. #4 REUNI (BAGIAN 33-41)

04.


33. INT. RUMAH LISSA - PAGI


LISSA VO (CONT'D)
Ada kalanya aku memutuskan akan rajin mengirim sesuatu untuk diriku sendiri.


LISSA
Hallo, Rumah florist Awan..


(visualnya Lissa tampak menelepon sebuah rumah florist dan memesan sesuatu)


CUT TO


34. EXT. HALTE PURA-PURA - SIANG - MONTAGE


Beberapa kali petugas florist mengantar bibit tanaman dan bunga pada beberapa kesempatan yang berbeda dan Lissa menerimanya (setiap menerima baju Lissa berganti). Ada:

- Bibit sayuran

- Bibit bunga

- Media tanamnya seperti rak kayu.


END MONTAGE


CUT TO


35. INT. SEKOLAH KEMANGI - RUANG KELAS MENULIS - KORIDOR - SIANG


Lissa (memakai seragam SMA putih abu-abu) datang untuk mengikuti kelas menulis. Dia mengambil sebuah tempat duduk di pinggir tembok. Ruangan mulai terisi penuh. Begitu tutor muncul, Lissa agak terkejut karena tutor itu ternyata datang bersama orang yang Lissa kenal, yaitu Quna. Quna duduk di salah satu kursi kosong di deretan depan. 


TUTOR (CONT'D)
Writer block adalah bagian tak terhindarkan dan alami dalam proses menulis. Penyebabnya bisa karena berbagai hal, misalnya faktor kelelahan atau kurangnya stok bahan baku ide dan kosa kata. Nah, yang terakhir tadi agak PR banget. Sejak awal saat mengumpulkan langkah ingin menulis, sebaiknya, sih, memang harus punya minat baca tinggi dan tanggap terhadap situasi. Kalau dari saya pribadi biasa menghadapinya dengan mengistirahatkan diri sebentar dan melakukan kegiatan yang lebih rileks, misalnya hal sederhana seperti menyeruput teh atau berjalan-jalan di sekitaran rumah. Bisa juga dengan olahraga ringan ataupun hal lain.


(visualnya di tengah-tengah penyampaian materi, Quna beberapa kali menoleh dan berusaha mengenalinya, tapi Lissa pura-pura menunduk, mencatat atau melihat ke arah lain)


Saat acara selesai, Lissa segera keluar dan melewati Quna begitu saja yang sedang berbincang dengan temannya yang merupakan tutor tersebut. Quna terlihat pamitan kepada yang lain karena mempunyai tujuan ingin menyusul gadis yang dianggapnya mirip Lissa. Di koridor sekolah, Quna melihat Kun mengejar Lissa yang terlihat sangat tergesa-gesa ingin meninggalkan area sekolah.


KUN (CONT'D)
Kamu cewek yang kemarin jatuh, terus kuboncengin, kan. Itu buktinya masih ada bekas lukanya.


LISSA
Maaf, aku lagi buru-buru.


CUT TO


36. EXT. JALAN PERUMAHAN DEKAT SEKOLAH KEMANGI - SORE 


Karena terlalu terburu-buru, Lissa akhirnya keserempet kakek Sef yang sedang gowes sore. Kaki Lissa terkilir. 


LISSA
Kek, bisa anterin aku, kan?


KAKEK SEF
Emang rumahnya deket sini?


LISSA
Agak jauh si.


KAKEK SEF (CONT'D)
Gini ja, kalau kaki keseleo bisa diurut dulu biar gak nambah parah. Biar ntar gak susah jalan. 


LISSA
Ya, dah, Kek. Ayo jalan.


Lissa membonceng di sepeda kakek Sef. Di tengah jalan, kakek Sef berhenti sebentar lalu mulai merekam video dengan handycamnya.


Lisa terlihat cuek. Sepeda bergerak lagi.


KAKEK SEF (CONT'D)
Kakek Sef dari dulu suka naik sepeda. Belasan kilo dah biasa Kakek tempuh. Cucu kakek juga, tapi dia gak seneng share kegiatannya, mungkin takut ntar ada yang naksir. Kalau kakek gak papa biasa ja.
 
LISSA
Gak bakalan juga ada yang naksir kakek. Ati-ati Kek, bawa sepedanya, ntar ada berita kakek-kakek naik sepeda gowes terus keserempet truk raksasa, langsung masuk jurang.


KAKEK SEF
Kalau bener, berarti kamu ikut juga, jangan salah.


LISSA
Maksudku, ntar ja pas kakek pulangnya. 


KAKEK SEF
Bocah nakal.


Kakek dan Lissa berhenti di depan sebuah rumah urut. Lissa digendong oleh nenek-nenek tukang urut yang wajahnya badass cantik dan rambutnya digelung.

Kaki Lissa diurut oleh nenek tersebut.

FX bunyi kemerotak tulang.


Kakek mengalihkan perhatian Lissa, agar tidak merasakan sakit, dengan mengajaknya bicara. Saat pembicaraan berlangsung, masih ada bunyi tulang dan Lissa terus diurut.


KAKEK SEF
Habis pulang sekolah? 


LISSA (CONT'D)
Gak kek, aku habis ikut kelas nulis.


KAKEK SEF (CONT'D)
Kebetulan, kakek suka baca novel. Koleksi kakek Sef lumayan banyak, lho.


LISSA
Sesuai jam terbang, ya, Kek.


KAKEK SEF
Bukan jam terbang, tapi jam bersepeda.


Lissa sudah selesai diurut, dan dia bisa berdiri lagi, lalu jalan beberapa langkah.


KAKEK SEF
Dah sembuh.


LISSA
Pikiran Lissa yang belum sembuh.


KAKEK SEF
Kalau yang itu, mesti cari tahu sendiri jawabannya.


Lissa jalan melewati lorong sempit, terlihat di ujung lorong itu ada jalan raya. Lissa menoleh sebentar dan melambaikan tangan untuk perpisahan kepada kakek Sef dengan wajah yang agak sayu.


KAKEK SEF
Kamu bocah kuat dan ngeyel, ati-ati di jalan!


CUT TO


37. INT. KAMAR LISSA - MALAM


Di kamar Lissa ada sebuah cermin kotak yang menempel di dinding. Dalam pencahayaan yang sangat redup, Lissa bercermin dan menyentuh luka-lukanya. Di pelipis Lissa ada memar bekas terjatuh. Lissa memandang ke bawah dan tiba-tiba menemukan tangannya penuh dengan luka-luka yang seperti bisa merayap. Dia sangat ketakutan. 

Dia mengambil tali sepatu (tipe yang bercahaya di kegelapan) di lacinya dan menjadikannya hiasan leher. Lissa melepasnya, lalu memakainya untuk mengikat rambut.

Pantulan diri Lissa di dalam cermin/Lissa kedua tersebut yang tadinya normal tiba-tiba berubah seram. (Seperti auranya gelap)


LISSA KEDUA
Kata siapa menimba air?


FX bunyi kain bergerak.

Lissa melihat tubuh Lissa kedua di cermin diam tapi bajunya bergerak sendiri sampai terbalik antara depan dan belakang.


LISSA VO
Dunia ini sungguh gak beres.


Lissa berbalik membelakangi cermin (gerakannya perlahan), sementara Lissa lain di dalam cermin masih menatap punggung Lissa asli di depannya, lalu menari kontemporer sebentar dengan agak creepy.

Setelah tariannya berhenti, Lissa di cermin melepas ikatan tali sepatu di rambutnya dan bersiap mau menjerat lehernya sendiri dengan benda itu. Lissa asli keburu melangkah maju ke depan dan tidak mengetahui ada apa di belakangnya.

Dia berjalan sambil berputar gelisah di dalam ruangan itu, bersedekap, lalu berhenti untuk melangkah kembali ke depan cermin dan mendapati semua normal. Dia mengembalikan tali sepatu ke laci.

Lissa duduk sebentar di kasur, lalu tampak pergi entah kemana.


LISSA (O.S.) (CONT'D)
Saya pesen teralis.


Menggunakan peralatan seadanya, Lissa menutup cermin tersebut dengan teralis.


CUT TO


38. INT. / EXT. RUMAH QUNA - MALAM


LS Rumah Quna

Terletak di pinggir jalan perumahan yang cukup padat. Ada set meja kursi kayu, dan persis bersebelahan dengan jendela kamar Quna. 

Kun duduk di luar, di kursi kayu, di depannya ada meja. 

Quna mengulurkan nampan berisi minuman dan makanan dari jendela kepada Kun.


QUNA
Kopi anti gabut anget-anget sama jagung manis rebus (sudah dikupas).


KUN
Wah, cocok. Thanks.


Quna lalu duduk di dalam. 

Pengambilan gambar selalu dari luar.


QUNA (CONT'D)
Aku masih kesel, lho. Masa kemarin kamu main kabur. Katanya mau jemput. Mana dah dua hari gak ada ngabarin, minta maaf apa gimana.


KUN (CONT'D)
Sorry, Sis. Alesannya aku ketemu cewek yang sempet mau kutolongin, apesnya malah bajunya ketinggalan, kebawa sama aku, trus dikira hadiah ultah sama kak Mita. Berabe. Rasanya jadi gak enak hati. Aku mau jelasin dia malah buru-buru pergi.


QUNA (CONT'D)
Tapi, nih ya. Kun, kamu update gak? Kemarin, cewek itu ikut kontennya kakek Sef. Diboncengin pakai sepeda. Jadi topik cukup rame, lho.


(keterangan: Tanpa diduga, ternyata kakek Sef memasukkan video rekamannya saat membonceng Lissa kemarin dalam salah satu kontennya. Kakek Sef adalah seorang konten kreator yang cukup terkenal.

Lissa jadi ikutan agak terkenal gara-gara muncul di konten kakek.)


Quna mengulurkan laptopnya agak keluar sehingga Kun bisa melihat gambar Lissa dan kakek Sef.


INSERT foto Lissa dibonceng kakek dengan caption:

Kakek gak tahu diri bawa kabur anak orang.


KUN
(sambil agak nyengir) Captionnya parah juga.


QUNA (CONT'D)
Aku bacain beberapa komennya, ya.
Masa ada yang bilang kalau si kakek pemberani gak bawa kabur, malahan justru nyelametin cewek sekolah dari kejaran penagih utang.
Komen yang paling rame, rata-rata orang pada ngira cewek itu hantu anak sekolah yang nempel di sepedanya kakek, karena pingin diajak piknik.
Tapi untung, tadi pagi kakek Sef dah kasih penjelasan kalau cewek sekolah itu, ya cuman gak sengaja keserempet sepedanya doang, makanya ditolongin.
Baru itu kelar teori netizen.


Kun hanya senyum-senyum dibacakan komen oleh Quna.


QUNA (CONT'D)
(lanjutan)
Kun, aku mau curhat, aku juga lihat dia loh. Kalau gak salah, nih, roman-romannya cewek yang kamu penasaran itu miriiip banget sama temenku dulu jaman bocah, namanya Lissa. 


Kun yang sedang nyeruput kopi tersedak.


QUNA (CONT'D)
Pelan-pelan, semangat bet, kopinya gak lari kemana-mana. 
Dah lama ga ketemu. Tapi dianya kesannya gak mau ngaku, tuh. Kayak nyelip gitu ja, gak nyapa, langsung meluncur pergi.


Kun mengambil jagung dan mau mulai makan.


KUN
Ya kali jagung pipil Quna, nyelip.


QUNA (CONT'D)
Kun, kalau niat mau ketemu si mirip Lissa, kenapa gak nanya kakek Sef?


CUT TO


39. INT. RUMAH LISSA - MALAM - MONTAGE


- Lissa membuka laci dan mengambil sebuah benda, itu adalah kartu nama Jaff.

- Lissa mematikan lampu, lalu keluar kamar dan berjalan di lorong yang gelap.


END MONTAGE


CUT TO


40. INT. / EXT. MADAF SPORT - MALAM


ES gedung Madaf Sport.

Lissa memasuki sebuah bangunan dan melihat ada satu spot dengan etalase yangunik yang tinggi kacanya hanya setengah badan, ada tiga orang gadis memakai baju dan peralatan olahraga menjadi manekin hidup yang tidak bergerak di dalam etalase tersebut.

Ada beberapa orang lalu lalang yang sibuk bekerja maupun para pengunjung.


JAFFAN (CONT'D)
Lissa, selamat datang di divisi baju sport.
Tumben mampir. Berubah haluan? 


LISSA
Butuh inspirasi. Tanpa payet.


JAFFAN
(pelan)
Ceritain.


Lissa menggeleng sambil tersenyum.


Jaff memanggil ALINE (21) sehingga para manekin hidup itu segera bangkit dari kesunyian. Mereka semua datang, sambil menggerakkan tangan dan tubuh sedikit agar kembali lentur setelah sebelumnya menjadi manekin.


JAFFAN (CONT'D)
Aline, mulai sekarang kamu punya tugas temenan sama Lissa.
Gue gak bisa ngira-ngira kapan pastinya, tapi cepet atau lambat dia butuh temen cerita.


LISSA (CONT'D)
Terus terang Lissa penasaran, tadi kalian ni berperan jadi manekin hidup apa gimana?


ZUNI (20) (CONT'D)
Bukan manekin hidup, tapi, (jeda), model sunyi.


RIMA (20) (CONT'D)
Kenalin, aku Rima, fashion stylist abad 30 yang nyasar ke sini.


LISSA
Kalian mau apain aku?


(visualnya tiga cewek teman baru Lissa menunggu di depan sebuah ruangan, lalu keluar Lissa yang sudah berganti outfit seperti yang lainnya)


MONTAGE


- Mereka berempat kembali ke etalase.

- Setelah beberapa lama di dalam etalase, wajah Lissa sudah tampak pucat dan kaku.

- Beberapa pengunjung datang, ada yang berfoto di dekat mereka.

- Muncul pengunjung seorang bapak-bapak dan anak cewek kecil yang berusaha menggoda Lissa dengan memainkan ekspresi muka jelek.


CU muka jelek si bapak dan anaknya.


- Akhirnya Lissa tidak tahan dan menyerah. Dia keluar etalase untuk meluapkan kegemasannya pada anak cewek kecil yang menggodanya.


LISSA
(agak tertawa)
Rasanya aku pengin cubit pipi anak kecil yang cantik dan nakal ni.


Anak kecil itu langsung menggandeng tangan bapaknya, dan si bapak hanya tersenyum.


BAPAK (CONT'D)
(mewakili anaknya bicara, nada suaranya agak dibuat seperti anak-anak)
Maafin kita, Kakak. Yang tadi itu, biar kakaknya gak spaneng, itung-itung, yah, buat istirahat.


LISSA
Bener juga.


Pengunjung tadi sudah pergi. Lissa duduk ndelosor begitu saja di lantai sambil meregangkan sendi-sendi tubuhnya yang terasa kaku.


LISSA
(bergumam sendiri)
Amatir sama profesional tetep punya ketahanan beda.


Tiba-tiba Zuni mengatakan sesuatu dengan setengah berbisik dari tempatnya berdiri.


ZUNI (CONT'D)
Outfitnya jangan dibuat duduk di lantai gitu... ,(jeda), lagian, sekali masuk etalase kamu gak boleh nyerah, nanti bakal dikurung di tempat ni selamanya.


LISSA
(masih santai dan menganggap Zuni bercanda)
Sama siapa? Jaffan? Dia mah, orangnya gak seperti itu. Bisa dibilang... 


CU muka-muka dingin tiga orang cewek di etalase.


LISSA
(lanjutan, sambil menoleh dan senyum pada tiga cewek)
Orang sendiri.


BCU bahu kiri Lissa.

Ada sebuah tangan laki-laki yang mendekat ke arah bahu. 

Lissa menoleh, terlihat wajah Jaffan yang serius.


CUT TO


41. INT. / EXT. RUMAH LISSA - MALAM


LS Rumah Lissa. 

Camera follow Kun berjalan ke arah gedung rumah Lissa dan melihat bangunan dalam keadaan gelap.

FX bunyi ketukan pintu.


Dia mencoba mengetuk beberapa pintu tapi gak ada jawaban.


CUT TO





 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar