Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
04.
33. INT. RUMAH LISSA - PAGI
(visualnya Lissa tampak menelepon sebuah rumah florist dan memesan sesuatu)
CUT TO
34. EXT. HALTE PURA-PURA - SIANG - MONTAGE
Beberapa kali petugas florist mengantar bibit tanaman dan bunga pada beberapa kesempatan yang berbeda dan Lissa menerimanya (setiap menerima baju Lissa berganti). Ada:
- Bibit sayuran
- Bibit bunga
- Media tanamnya seperti rak kayu.
END MONTAGE
CUT TO
35. INT. SEKOLAH KEMANGI - RUANG KELAS MENULIS - KORIDOR - SIANG
Lissa (memakai seragam SMA putih abu-abu) datang untuk mengikuti kelas menulis. Dia mengambil sebuah tempat duduk di pinggir tembok. Ruangan mulai terisi penuh. Begitu tutor muncul, Lissa agak terkejut karena tutor itu ternyata datang bersama orang yang Lissa kenal, yaitu Quna. Quna duduk di salah satu kursi kosong di deretan depan.
(visualnya di tengah-tengah penyampaian materi, Quna beberapa kali menoleh dan berusaha mengenalinya, tapi Lissa pura-pura menunduk, mencatat atau melihat ke arah lain)
Saat acara selesai, Lissa segera keluar dan melewati Quna begitu saja yang sedang berbincang dengan temannya yang merupakan tutor tersebut. Quna terlihat pamitan kepada yang lain karena mempunyai tujuan ingin menyusul gadis yang dianggapnya mirip Lissa. Di koridor sekolah, Quna melihat Kun mengejar Lissa yang terlihat sangat tergesa-gesa ingin meninggalkan area sekolah.
CUT TO
36. EXT. JALAN PERUMAHAN DEKAT SEKOLAH KEMANGI - SORE
Karena terlalu terburu-buru, Lissa akhirnya keserempet kakek Sef yang sedang gowes sore. Kaki Lissa terkilir.
Lissa membonceng di sepeda kakek Sef. Di tengah jalan, kakek Sef berhenti sebentar lalu mulai merekam video dengan handycamnya.
Lisa terlihat cuek. Sepeda bergerak lagi.
Kakek dan Lissa berhenti di depan sebuah rumah urut. Lissa digendong oleh nenek-nenek tukang urut yang wajahnya badass cantik dan rambutnya digelung.
Kaki Lissa diurut oleh nenek tersebut.
FX bunyi kemerotak tulang.
Kakek mengalihkan perhatian Lissa, agar tidak merasakan sakit, dengan mengajaknya bicara. Saat pembicaraan berlangsung, masih ada bunyi tulang dan Lissa terus diurut.
Lissa sudah selesai diurut, dan dia bisa berdiri lagi, lalu jalan beberapa langkah.
Lissa jalan melewati lorong sempit, terlihat di ujung lorong itu ada jalan raya. Lissa menoleh sebentar dan melambaikan tangan untuk perpisahan kepada kakek Sef dengan wajah yang agak sayu.
CUT TO
37. INT. KAMAR LISSA - MALAM
Di kamar Lissa ada sebuah cermin kotak yang menempel di dinding. Dalam pencahayaan yang sangat redup, Lissa bercermin dan menyentuh luka-lukanya. Di pelipis Lissa ada memar bekas terjatuh. Lissa memandang ke bawah dan tiba-tiba menemukan tangannya penuh dengan luka-luka yang seperti bisa merayap. Dia sangat ketakutan.
Dia mengambil tali sepatu (tipe yang bercahaya di kegelapan) di lacinya dan menjadikannya hiasan leher. Lissa melepasnya, lalu memakainya untuk mengikat rambut.
Pantulan diri Lissa di dalam cermin/Lissa kedua tersebut yang tadinya normal tiba-tiba berubah seram. (Seperti auranya gelap)
FX bunyi kain bergerak.
Lissa melihat tubuh Lissa kedua di cermin diam tapi bajunya bergerak sendiri sampai terbalik antara depan dan belakang.
Lissa berbalik membelakangi cermin (gerakannya perlahan), sementara Lissa lain di dalam cermin masih menatap punggung Lissa asli di depannya, lalu menari kontemporer sebentar dengan agak creepy.
Setelah tariannya berhenti, Lissa di cermin melepas ikatan tali sepatu di rambutnya dan bersiap mau menjerat lehernya sendiri dengan benda itu. Lissa asli keburu melangkah maju ke depan dan tidak mengetahui ada apa di belakangnya.
Dia berjalan sambil berputar gelisah di dalam ruangan itu, bersedekap, lalu berhenti untuk melangkah kembali ke depan cermin dan mendapati semua normal. Dia mengembalikan tali sepatu ke laci.
Lissa duduk sebentar di kasur, lalu tampak pergi entah kemana.
Menggunakan peralatan seadanya, Lissa menutup cermin tersebut dengan teralis.
CUT TO
38. INT. / EXT. RUMAH QUNA - MALAM
LS Rumah Quna
Terletak di pinggir jalan perumahan yang cukup padat. Ada set meja kursi kayu, dan persis bersebelahan dengan jendela kamar Quna.
Kun duduk di luar, di kursi kayu, di depannya ada meja.
Quna mengulurkan nampan berisi minuman dan makanan dari jendela kepada Kun.
Quna lalu duduk di dalam.
Pengambilan gambar selalu dari luar.
(keterangan: Tanpa diduga, ternyata kakek Sef memasukkan video rekamannya saat membonceng Lissa kemarin dalam salah satu kontennya. Kakek Sef adalah seorang konten kreator yang cukup terkenal.
Lissa jadi ikutan agak terkenal gara-gara muncul di konten kakek.)
Quna mengulurkan laptopnya agak keluar sehingga Kun bisa melihat gambar Lissa dan kakek Sef.
INSERT foto Lissa dibonceng kakek dengan caption:
Kakek gak tahu diri bawa kabur anak orang.
Kun hanya senyum-senyum dibacakan komen oleh Quna.
Kun yang sedang nyeruput kopi tersedak.
Kun mengambil jagung dan mau mulai makan.
CUT TO
39. INT. RUMAH LISSA - MALAM - MONTAGE
- Lissa membuka laci dan mengambil sebuah benda, itu adalah kartu nama Jaff.
- Lissa mematikan lampu, lalu keluar kamar dan berjalan di lorong yang gelap.
END MONTAGE
CUT TO
40. INT. / EXT. MADAF SPORT - MALAM
ES gedung Madaf Sport.
Lissa memasuki sebuah bangunan dan melihat ada satu spot dengan etalase yangunik yang tinggi kacanya hanya setengah badan, ada tiga orang gadis memakai baju dan peralatan olahraga menjadi manekin hidup yang tidak bergerak di dalam etalase tersebut.
Ada beberapa orang lalu lalang yang sibuk bekerja maupun para pengunjung.
Lissa menggeleng sambil tersenyum.
Jaff memanggil ALINE (21) sehingga para manekin hidup itu segera bangkit dari kesunyian. Mereka semua datang, sambil menggerakkan tangan dan tubuh sedikit agar kembali lentur setelah sebelumnya menjadi manekin.
(visualnya tiga cewek teman baru Lissa menunggu di depan sebuah ruangan, lalu keluar Lissa yang sudah berganti outfit seperti yang lainnya)
MONTAGE
- Mereka berempat kembali ke etalase.
- Setelah beberapa lama di dalam etalase, wajah Lissa sudah tampak pucat dan kaku.
- Beberapa pengunjung datang, ada yang berfoto di dekat mereka.
- Muncul pengunjung seorang bapak-bapak dan anak cewek kecil yang berusaha menggoda Lissa dengan memainkan ekspresi muka jelek.
CU muka jelek si bapak dan anaknya.
- Akhirnya Lissa tidak tahan dan menyerah. Dia keluar etalase untuk meluapkan kegemasannya pada anak cewek kecil yang menggodanya.
Anak kecil itu langsung menggandeng tangan bapaknya, dan si bapak hanya tersenyum.
Pengunjung tadi sudah pergi. Lissa duduk ndelosor begitu saja di lantai sambil meregangkan sendi-sendi tubuhnya yang terasa kaku.
Tiba-tiba Zuni mengatakan sesuatu dengan setengah berbisik dari tempatnya berdiri.
CU muka-muka dingin tiga orang cewek di etalase.
BCU bahu kiri Lissa.
Ada sebuah tangan laki-laki yang mendekat ke arah bahu.
Lissa menoleh, terlihat wajah Jaffan yang serius.
CUT TO
41. INT. / EXT. RUMAH LISSA - MALAM
LS Rumah Lissa.
Camera follow Kun berjalan ke arah gedung rumah Lissa dan melihat bangunan dalam keadaan gelap.
FX bunyi ketukan pintu.
Dia mencoba mengetuk beberapa pintu tapi gak ada jawaban.
CUT TO