Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Ah, paham sekarang 🙌 Yang kamu maksud "blur" itu ternyata "blurb", yaitu deskripsi singkat karya — kayak ringkasan menarik yang muncul di halaman depan cerita di Kwikku.
Berarti kamu mau aku bantu bikin blurb untuk karya berjudul Pengasihan Dagangan ya? Berikut versi profesionalnya (gaya khas Kwikku):
---
Blurb - "Pengasihan Dagangan"
Di Pasar Gunung Kencana, kejujuran dan tipu daya bersaing di bawah terik matahari. Rana, pedagang ikan sederhana dari Kadubana, berjuang menjaga rezekinya dengan hati bersih. Namun kedamaian itu terusik ketika muncul Topan, pedagang baru yang lihai memainkan harga dan tipu timbangan.
Fitnah, iri, dan dendam mulai menguasai pasar. Di tengah keruhnya persaingan, para santri Ustad Hudri menjadi saksi — bahwa keberkahan sejati bukan dari mantra atau pengasihan gaib, melainkan dari niat yang tulus dan kejujuran yang tak goyah.
Ketika badai fitnah mereda, siapa yang akan tetap berdiri di atas keikhlasan? Inilah kisah tentang dagangan, doa, dan harga sebuah hati yang bersih
Premis
Di tengah hiruk-pikuk Pasar Gunung Kencana, dua pedagang ikan — Rana yang jujur dan Topan yang licik — terlibat persaingan tajam demi mencari rezeki. Ketika fitnah, iri, dan kecurangan mulai menguasai pasar, hadir Ustad Hudri dan para santrinya yang menjadi penuntun moral bagi keduanya. Melalui ujian berat, Rana membuktikan bahwa "pengasihan dagangan" sejati bukan berasal dari ilmu gaib atau tipu muslihat, melainkan dari niat bersih, keikhlasan, dan doa yang tulus.
Pengenalan Tokoh
Pasar Gunung Kencana tak pernah sepi dari hiruk-pikuk manusia. Di antara aroma ikan segar dan suara timbangan tua, berdiri Rana, pedagang ikan yang dikenal jujur dan sabar. Ia hidup sederhana di Kadubana, namun selalu percaya bahwa rezeki datang dari ketulusan.
Kehidupan pasar berubah saat muncul Topan, pedagang baru yang licik dan haus keuntungan. Dengan tipu timbangan dan lidah manis, ia perlahan merebut pelanggan Rana. Fitnah dan persaingan kotor pun menyelimuti pasar, hingga nama Rana hampir hancur.
Namun, di tengah kegelapan itu, muncul cahaya dari para santri Ustad Hudri — Erwin, Rasya, Sari, Aldi, Rita, dan Santi — yang menjadi saksi dan penopang kejujuran Rana. Mereka berjuang membuktikan kebenaran dengan cara yang damai dan bijak.
Perlahan, kejujuran mengalahkan tipu daya. Topan terpuruk oleh keserakahan sendiri, hingga akhirnya datang kepada Ustad Hudri untuk memohon bimbingan. Dari pertobatan itu, lahirlah kesadaran baru — bahwa "pengasihan dagangan" sejati bukan berasal dari mantra atau pesugihan, melainkan dari keikhlasan hati, kejujuran, dan restu Tuhan.
Kisah ini mengajarkan bahwa dalam dunia yang penuh persaingan, keberkahan hanya berpihak pada mereka yang menjaga hati tetap bersih.