Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
midnight, sunshine
Suka
Favorit
Bagikan
21. Chapter #21

INT. KANTOR POLISI, RUANG JENGUK - SIANG

Dodi yang menggunakan baju tahanan ememluk adiknya dengan erat. Dia senang bisa bertemu adiknya kembali.

DODI

(pada Dimas)

Maafin gue, mas. Maafin gue yang udah ninggalin lu.

Dimas dan Dodi berpelukan erat dan Dimas juga menangis bisa bertemu dengan kakaknya kembali.

Roby dan Sinta hanya duduk memerhatikan mereka berdua.

Dodi melepaskan pelukannya dan menengok Roby.

DODI

(pada Roby, mengusap tangisannya)

Makasih, Pak Roby.

ROBY

Ya.

ROBY (CONT'D)

(pada Sinta)

Gimana hasil perkara Dodi sama Adit?

SINTA

Mereka bakal di penjara, tapi cuman enam bulan. Dodi bakal punya kerjaan pas dia keluar.

ROBY

(pada Dodi)

Denger gak tuh, Di?

DODI

Makasih. Pak, Bu. Saya berutang budi sama kalian berdua.

ROBY

Cukup jangan ulangin kebodohan kalian, ngerti?

Mereka berdua mengangguk. Mereka akhirnya kembali berpelukan.

ROBY (CONT'D)

(pada Sinta)

Gimana soal Bahroni?

SINTA

Dia bebas. Dia bayar kompensasinya di penjara.

ROBY

Yah, dia orang kaya. Aku gak kaget.

Roby pun kembali memerhatikan mereka berdua.

CUT TO:

INT. MOBIL ROBY - SORE

Roby mengantarkan Sinta di rumahnya, Berama dengan Dimas. Sinta pun turun dari mobil namun, berbalik arah ke Roby.

SINTA

Nanti kalo kamu pulang. Mau di masakin apa?

Roby diam namun tersenyum.

ROBY

Apa aja. Selama itu buatan kamu.

SINTA

Oke.

Mereka berdua sama-sama diam dan menatap satu sama lain.

ROBY

Aku bakal beres-beres barang yang ada di apartemen aku. Aku juga bakal bawain film "The Wizard of Oz"

SINTA

(senyum)

Heri pasti suka filmnya. Mungkin kita bisa nonton sama-sama.

ROBY

Itu ide yang paling bagus yang udah bertahun-tahun udah gak aku denger.

Mereka diam kembali.

SINTA

Jangan telat oke.

ROBY

Pasti.

Sinta menutup pintu mobilnya dan kembali ke rumahnya.

Roby pun mengemudikan kembali mobilnya, meninggalkan Sinta.

EXT. JALANAN DAERAH SINTA - BERLANJUT

Saat mobil Roby melaju, terdapat sebuah mobil yang terparkir mengikuti mobil Roby.

CUT TO:

EXT. DEPAN RUMAH DODI - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Roby mengantar Dimas ke orang tuanya. Dan di teras kedua orang tuanya sudah menunggu Dimas.

Dimas dan ibunya berpelukan.

IBU DEWI

(menangis)

Kamu kemana aja, Mas.

Herman pun menghampiri Roby, dan menjabat tangannya.

HERMAN

Makasih, Pak!

ROBY

Sama-sama, Pak.

HERMAN

Bapak mau masuk?

ROBY

Gak makasih, saya ada janji makan malem sama istri saya.

Ibu Dewi pun menengok Roby.

IBU DEWI

Makasih, Pak Roby.

ROBY

Sama-sama.

Dimas pun berjalan ke Roby dan menjulurkan tangannya, menjabat tangan Roby.

ROBY

Sampe ketemu minggu depan ya.

Dimas mengangguk.

Roby berjalan dan masuk ke mobilnya. Dia meninggalkan keluarga Dimas yang masuk ke rumahnya.

Ketika mobil Roby pergi, mobil lain ikut menyusulnya.

CUT TO:

INT. APARTEMEN ROBY - MALAM

Di sekeliling apartemen Roby, kita melihat banyak kerdus yang sudah di isi barang-barangnya dan apartemen Roby yang sudah agak kosong.

Dan kita melihat. Roby yang mencari sesuatu di laci DVdnya. Dan dia mengambil DVD "The Wizard of Oz" dan menaruhnya di kerdus.

Roby membawa kerdusnya dan juga kerdus lainnya dan pergi.

CUT TO:

INT. MOBIL ROBY - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Di mobil Roby menyupir dengan banyak kerdus di mobilnya.

Dan di spion tengah, terdapat mobil yang mengikuti Roby tanpa ia sadari.

EXT. JALAN RAYA - BERLANJUT

Kita melihat mobil Roby melaju dengan mobil misterius yang mengikutinya.

CUT TO:

EXT. DEPAN RUMAH SINTA - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Roby keluar dari mobilnya sambil membawa beberapa kerdusnya. Dia berjalan ke rumah Sinta.

Ketika Roby berjalan, ia di ikuti seseorang di belakangnya. Kita melihat langkahnya mengikuti Roby. Dan saat Roby yang sedang berjalan, kita melihat revolver mengarah ke kepalanya dan menarik hammer revolvernya.

INT./EXT. RUMAH SINTA/ TERAS SINTA - BERLANJUT

Di dapur, Sinta sedang memasak di pancinya tiba-tiba mendenger sesuatu.

DOR!

Bunyi tembakan terdengar. Dan membuat Sinta kaget, dia berlari keluar ke terasnya dan ia melihat Bahroni sedang duduk di mobilnya.

Bahroni duduk di mobilnya dan tak lama dia meletakan senjatanya ke dagunya dan.

DOR!

Bahroni menembak dirinya sendiri dan menembus atap mobilnya. Sinta teriak.

SINTA

AAAAAA!!!!

Sinta mendekati mobil Bahroni secara perlahan. Namun seiring dia berjalan melewati mobilnya dia melihat barang-barang berserakan di lantai terasnya. Dan ketika dia melihat barang-barang yang berserakan tersebut. Dia menemukan Roby mati tergeletak di lantai di tembak kepalanya.

Sinta langsung histeris dan panik melihat Roby.

SINTA

ROBY!!!!

Sinta memeluk Roby yang berdarah-darah.

SINTA

Kenapa, Rob!?

Sinta terus memeluk Roby dan menangisinya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar