Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
midnight, sunshine
Suka
Favorit
Bagikan
2. Chapter #2

INT. MOBIL ROBY - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Di mobil Roby menyetir di tengah malam yang sunyi. Dan sesekali dia melihat ke spion tengah memerhatikan si anak dari kaca spion.

Si anak menyadari apa yang Roby lakukan, dan ia membalas balik tatapan Roby.

Dan di spion tengah kita bisa melihat mereka saling menatap.

EXT. JALAN RAYA - BERLANJUT

Kita melihat mobil Roby melaju kencang di tengah malam yang sepi.

CUT TO:

INT. KANTOR POLISI, RUANG FOTO - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Flash dari kamera menyinari wajah si anak yang sedang di foto untuk potret tersangka.

CUT TO:

INT. KANTOR POLISI, RUANG INTROGASI - BERLANJUT

Di ruang introgasi, Roby menatap si anak dan mengajukan beberapa pertanyaan.

Dan di layar CCTV, kita bisa melihat mereka.

ROBY

Berapa banyak benda yang kamu curi?

Si anak tidak merespon.

ROBY

Ada berapa orang yang ada di lokasi tadi?

Dia masih tidak merespon. Roby mulai merasa kesal.

ROBY

Kamu tau gak berapa lama hukum tahanan atas perampokan?

ROBY

Sepuluh tahun! Kamu harus bisa kenicng lurus di sini. Sebelum kamu bisa keluar dari sini.

ROBY

Kalo kamu bisa kasih tau saya apa yang saya mau. Kamu bisa dapet keringanan yang kita berikan.

ROBY

Sekarang. Saya pingin tau, di mana temen-temen kamu? Dan siapa mereka?

Si anak yang dari tadi menatap Roby, kemudian mengalihkan pandangannya dari Roby. Dia menolak untuk menjawab.

ROBY

Selamat menikmati sepuluh tahun lu di sini, bangsat!

Roby berdiri dan pergi dari ruangan.

INT. RUANG OPERATOR - BERLANJUT

Di balik ruang introgasi, terdapat beberapa orang yang sedang mengawasi keadaan ruang introgasi.

KAPTEN DONI

(bingung)

Kok ini aneh banget!

CUT TO:

INT. KANTOR POLISI, RUANGAN KAPTEN - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Di ruangan Kapten, mereka berdua duduk dan berdiskusi.

KAPTEN DONI

Gimana menurut kamu?

ROBY

Saya gak tau apa-apa. Mungkin aja dia anak dari daerah miskin.

KAPTEN DONI

Itu menurut kamu?

ROBY

Cuman perkiraan aja. Tapi, gimana kelanjutannya, Kapten?

KAPTEN DONI

Dia bakal di sidang, sekitar tiga hari lagi.

ROBY

Cukup adil menurut saya.

KAPTEN DONI

Tapi kita punya masalah di situ.

ROBY

Apa?

KAPTEN DONI

Kita gak punya pengacara buat dia.

ROBY

Cari lah kalo gitu.

KAPTEN DONI

Kamu masih kontak-kontakan sama Sinta?

Ekspresi Roby berubah seketika menjadi curiga pada Kapten.

ROBY

(sentimen)

Maksud lu apa sih!?

KAPTEN DONI

Lu pasti tau maksud gue.

Roby berpikir namun matanya masih fokus pada Kapten.

ROBY

Gak. Don!

KAPTEN DONI

Lu belom denger gue ngomong, Rob.

ROBY

Yaudah lu mau ngomong apa?

KAPTEN DONI

Coba minta Sinta jadi pengacara buat dia.

ROBY

Gak.

KAPTEN DONI

Rob, kita harus cari pengacara buat jadi pembela dia.

ROBY

Ya, tapi jangan harap kalo lu nyuruh gue buat ngomong sama dia.

KAPTEN DONI

Gue tau berat buat lu tap---

ROBY

(memotong)

---emang.

KAPTEN DONI

Tolong, Rob.

ROBY

Biar gue lurusin omongan kita.

ROBY (CONT'D)

Lu minta gue, ngomong ke orang yang terang-terangan gak mau ngeliat gue lagi?

KAPTEN DONI

Kalo gue tau ada yang bisa jadi walinya dia. Gak mungkin gue minta lu, Rob.

KAPTEN DONI

(memelas)

Tolong, lakuin buat gue.

Roby pun merasa keberatan dengan keputusan Kapten.

ROBY

Oke. tapi jangan harap berhasil.

KAPTEN DONI

Oke.

CUT TO:

INT. LORONG PENJARA - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Roby mengantarkan si anak ke selnya. Si anak menggunakan baju tahanan dengan tangan yang di borgol.

Dia membukakan selnya, dan si anak masuk Roby membukakan borgolnya. Roby menutup pintu selnya dan menguncinya.

Dan saat si anak masuk, mereka saling menatap. Beberapa saat kemudian Roby meninggalkan si anak. Dan si anak hanya memperhatikan Roby pergi.

CUT TO:

INT. LOBY KANTOR HUKUM SINTA - PAGI

Roby memasuki kantor Sinta, dan langsung menuju meja sekertaris.

ROBY

Permisi.

SEKERTARIS

Ya, selamat pagi.

ROBY

Bu Sinta ada gak ya di ruangannya?

SEKERTARIS

Maaf bapak siapa, ya?

ROBY

Saya Roby dari kepolisian. Saya ada perlu sama bu Sinta hari ini. Bilang aja ke dia, dia tau saya.

SEKERTARIS

Maaf pak, saya gak bisa ijinin bapak masuk tanpa pemberitahuan dulu.

Roby menatap Sekertaris.

ROBY

Kabarin aja dulu. Dia pasti ngerti.

Si Sekertaris langsung agak kesal mendengar Roby yang keras kepala.

SEKERTARIS

Mohon di tunggu.

Dia mengambil telepon dan menelpon Sinta.

SEKERTARIS (TO PHONE)

Maaf bu, ini saya. Ada orang dari polisi dia bilang pingin ketemu ibu.

Sekertaris mendengarkan telepon.

SEKERTARIS (TO PHONE)

Ya bu, namanya pak Roby. Katanya dia kenal ibu.

Roby menyimak pembicaraan mereka dengan seksama.

SEKERTARIS (TO PHONE)

Gimana bu? Gak bisa.

SEKERTARIS (TO PHONE)

Baik saya akan kabari.

Sekertaris menutup teleponnya.

SEKERTARIS

(pada Roby)

Bu Sinta, lagi gak bisa di ganggu.

ROBY

Bu Sinta lagi gak bisa di ganggu? Oke.

Roby hanya celingak-celinguk di sekitaran loby.

ROBY

Biar saya aja yang temuin dia!

Roby memutuskan langsung masuk ke ruangan Sinta tanpa ijin. Dan si Sekertaris langsung berdiri dari kursinya dan mengejar Roby.

SEKERTARIS

Pak!

INT. RUANGAN SINTA - BERLANJUT

Roby memasuki ruangan Sinta bersamaan dengan Sekertaris yang berusaha menghentikannya.

Sinta yang sedang bekerja pun kaget dengan kedatangan mereka.

SINTA

(kaget!)

Apa ini?

SEKERTARIS

Maaf bu, saya bilang ke orang ini. Ibu lagi sibuk. Tapi dia masih maksa masuk bu.

Roby mencoba menenangkan suasana.

ROBY

Ini cuma salah paham oke. Saya bisa jelasin, saya cuma mau ketemu bu Sinta soal kerjaan, oke?

SEKERTARIS

Bu?

ROBY

(membujuk Sinta)

Sin, tolong.

SINTA

Gapapa ris. Biar saya yang urus.

Sekertaris melepaskan Roby.

SEKERTARIS

Baik bu.

Sekertaris meninggalkan ruangan sambil menutup pintu.

ROBY

(meledek)

Jadi kamu lagi sibuk. Sampe-sampe gak bisa temuin aku?

SINTA

Kamu bisa liat sendiri kan aku lagi ngapain?

ROBY

Maaf soal tadi. Tapi aku cuman bisa ngomong ke kamu hari ini aja.

SINTA

Lupain, duduk.

Roby mengambil kursi dan duduk.

SINTA

Jadi apa yang mau kamu omongin sampe terobos ke sini?

ROBY

Kemaren aku tangkep bocah. Gak tau umurnya berapa. Tapi dia ketangkep ngerampok rumah di daerah elit.

ROBY (CONT'D)

Sekarang dia butuh pengacara buat sidang nanti.

Sinta diam sebentar saat mendengar Roby.

SINTA

Jadi? Kamu butuh aku buat jadi pengacaranya?

ROBY

Itu maksud aku ke sini.

SINTA

Apa yang kamu tau tentang dia?

ROBY

Gak ada. Aku gak tau sama sekali dia itu siapa, dari mana, siapa temennya.

SINTA

Terus kamu gak tau apa-apa soal dia. Minta aku buat jadi pembelanya di pengadilan?

SINTA (CONT'D)

Gimana caranya aku bisa bela dia kalo gak ada yang tau dia itu siapa?

ROBY

Kamu nanya ke orang yang salah kalo itu pertanyaan kamu.

ROBY (CONT'D)

Denger kita gak punya orang buat jadi pembela dia. Udah kewajiban kita buat cari pembela ke setiap terdakwa.

ROBY (CONT'D)

Dan yang aku tau cuma kamu.

Sinta berpikir.

SINTA

Oke. Aku pertimbangin.

ROBY

Bagus.

SINTA

Jangan seneng dulu. Aku bilang aku pertimbangin.

ROBY

Oke.

SINTA

Tapi pertama-tama, aku mau tau dia siapa.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar