Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JALANAN TROTOAR - SIANG
Di siang hari, Dodi berjalan di jalanan trotoar dan akhirnya dia mampir ke warung membeli dan sebungkus rokok.
DODI
Mild.
Si penjual memberikan rokoknya dan Roby memberikan uangnya. Dia memadatkan bungkus rokoknya sambil berjalan.
Dan kemudian dia buka dan nyalakan rokoknya. Dia berjalan melewati tukang koran. Dan melihat wajah adiknya di halaman depan koran. Dodi kaget dan diam saja di jalanan di tengah kerumunan yang berjalan.
Dodi berpikir dan akhirnya dia mengembalikan koran itu. Dan langsung pergi dari tempat itu.
CUT TO:
EXT. AREA KANTOR POLISI - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN
Dodi akhirnya tiba di kantor polisi sesuai dengan apa yang dia baca di koran.
Namun Dodi diam saja di depan kantor polisi. Dia takut masuk ke kantor tersebut.
POV. Dodi melihat pintu masuk kantor yang di lalui beberapa orang dan juga polisi.
Akhirnya Dodi memutuskan untuk masuk ke kantor polisi tersebut.
INT. KANTOR POLISI, MEJA RESEPSIONIS - BERLANJUT
Dodi memasuki kantor polisi dan melihat meja resepsionis di depannya.
Dia berjalan berusaha menghindari mereka. Namun, seorang resepsionis menyadarinya.
RESEPSIONIS POLISI
Nyari siapa ya mas?
Dodi langsung berhenti.
DODI
Saya?
RESEPSIONIS POLISI
Ya, mas. Masnya nyari siapa?
Dodi kebingungan menjawab dan dia langsung diam. Sementara si resepsionis hanya menatap Dodi menunggu responnya.
RING!! RING!! RING!!
Telepon resepsionis langsung berbunyi dan dia sigap mengangkatnya.
RESEPSIONIS POLISI (TO PHONE)
Halo. Ini kepolisian.
Dodi yang melihat Resepsioni sibuk dengan teleponnya. Langsung melanjutkan perjalanannya.
INT. KANTOR POLISI, RUANG KERJA - BERLANJUT
Dodi memasuki ruangan kerja para polisi. Di ruangan tersebut kita bisa melihat lusinan meja kerja dan orang-orang yang sedang kerja dan beberapa dari mereka mengangkat telepon.
Dodi berjalan sampai akhirnya dia tiba di ruangan Kapten. Dia melihat dari jendela pintu. Ada Roby, Andi, dan Kapten Doni sedang duduk dan berdiskusi.
ROBY
Kalo tersangka terluka kira-kira pengadilan bakal mundurin jadwal sidang gak?
KAPTEN DONI
Tergantung. Biasanya kalo saksi harus di rawat Hakim bakal undurin jadwal sidang.
ROBY
Tapi anak ini gak bisa jalan kakinya. Sama tulang rusuknya patah.
Dodi yang mendengarkan dari luar kaget.
KAPTEN DONI
Mungkin nggak kalo gak di rawat.
ANDI
Buset! Lu apain tuh anak, Rob?
ROBY
"lu apain, Rob?" lu kira dia gue banting.
ROBY (CONT'D)
Dia di keroyok sama anak-anak berandalan. Abis itu mereka ngerusak mobil gue. Dan hari ini gue minta surat ansuran sama kapten
KAPTEN DONI
Harusnya kamu bilang dari tadi.
Kapten mencari surat dari mejanya.
ANDI
Kejem juga.
ROBY
(sambil menoleh ke pintu)
Makanya itu dia...
Omongan Roby terputus tiba-tiba dia melihat Dodi yang sedang menguping pembicaraan mereka.
ROBY (CONT'D)
Hey! Siapa itu!?
Seisi ruangan Kapten kaget.
Dodi kaget dan langsung lari dari pintu.
Roby yang melihat Dodi lari langsung mengejarnya.
INT. KANTOR POLISI, RUANG KERJA - BERLANJUT
Roby keluar dari ruangan Kapten bersamaan dengan Andi. Mencoba mengejar Dodi.
ROBY
(pada seisi kantor)
TANGKEP DIA!
Reaksi kantor pun kaget dan beberapa dari mereka berdiri dari kursinya dan mengejar Dodi.
INT. LORONG PENJARA - BERLANJUT
Dodi kabur dari mereka. Dan tak sengaja menemukan lorong penjara. Dia sadar ini penjara akhirnya berlari sambil memeriksa sel satu persatu.
DODI
DIMAS!!
Dodi terus mengecek sel satu persatu.
DODI (CONT'D)
DIMAS! DI MANA KAMU!?
DODI (CONT'D)
(makin kencang)
DIMAASS!! DIMAASS!! DIMAASS!!
Tiba-tiba Roby memasuki lorong penjara. Dan melihat Dodi di lorong sel.
Dodi mencoba lari tapi jalannya buntu.
DODI
(pada tembok buntu)
Sial!
Dodi berbalik dan Roby maju satu langkah pada Dodi.
ROBY
(menenangkan Dodi)
Tenang. Kita bisa selesaiin ini baik-baik.
Mereka saling diam di tempat mereka masing-masing.
Dan tiba-tiba Dodi berlari berusaha melewati Roby. Roby dengan sigap menangkap Dodi yang berusaha lari dari hadangannya. Ia mengunci pergerakan Dodi.
Akhirnya Andi dan beberapa polisi lainnya masuk ke lorong penjara. Dan mereka membantu Roby.
ANDI
(pada Dodi)
Diem lu!
Andi dan beberapa polisi lainnya menangkap dan menyeret paksa Dodi.
INT./EXT. KANTOR POLISI, MEJA RESEPSIONIS/ AREA KANTOR POLISI - BERLANJUT
Dodi di seret paksa dari kantor dan di lempar para polisi keluar. Orang-orang di sekitar pun terkejut saat Dodi di lempar.
ANDI
Ini kantor polisi! Bukan stasiun! Pergi dari sini.
Dodi berdiri dan berjalan pergi dari kantor polisi. Ia pun menengok ke belakang melihat para polisi yang mengusirnya.
Roby pun fokus pada Dodi. Begitu juga Dodi pada Roby. Seiring Dodi berjalan mereka saling fokus pada satu sama lain.
Semakin lama mereka saling memerhatikan, semakin timbul rasa mengenal satu sama lain. Roby merasa ia pernah bertemu dengan Dodi di suatu tempat. Begitu juga dengan Dodi.
Akhirnya Dodi pergi dari area tersebut. Hilang dari pandangan Roby. Namun Roby masih memerhatikan tempat Dodi pergi.
Beberapa polisi masuk kembali ke kantor. Dan Andi yang ingin masuk sadar dengan ekspresi Roby.
ANDI
'napa lu?
Roby tak merespon.
ROBY
(sadar)
Gak napa-napa.
ANDI
Yakin?
Roby diam berpikir.
ROBY
Mungkin.
ANDI
Ayo masuk. Kita masih punya kerjaan.
ROBY
Ya.
Mereka berdua akhirnya masuk.