Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JALANAN PERKAMPUNGAN KUMUH - PAGI
Kita melihat mobil Roby berjalan di area sekitar perkampungan kumuh.
INT. MOBIL ROBY - BERLANJUT
ANDI
Oke, sekarang kenapa kita di sini?
ROBY
Lu inget pas kita manjet pager di kompleknya Pak Bahroni?
ANDI
Ya.
ROBY
Di sini kemungkinan mereka lari.
Andi langsung mengerti maksud Roby.
ANDI
Terus kita cari apa di sini?
Mobil Roby berhenti.
ROBY
(mengihraukan Andi)
Kita turun.
Roby turun dari mobilnya dan di susul Andi.
EXT. RUMAH ADIT - BERLANJUT
Roby dan Andi berjalan menuju rumah Adit yang jelek. dan di sana mereka bertemu dengan seorang ibu-ibu yang sedang menyapu terasnya. mereka langsung ke ibu tersebut.
ROBY
Pagi bu!
Si ibu menghentikan kegiatannya.
IBU ADIT
Ya pagi. Dengan siapa ya?
ROBY
Saya inspektur Roby dari kepolisian.
(menunjuk Andi)
Dan ini partner saya inspektur Andi.
Roby mengambil foto Dimas dari jasnya.
ROBY (CONT'D)
(memberi fotonya)
Kami di sini mau tanya soal dia.
Si ibu mengambil fotonya dan ia langsung fokus pada fotonya.
IBU ADIT
(memanggil)
ADIT!
Lalu kita mendengar langkah kaki Adit dari dalam rumah menuju pintu. Dan Adit membuka pintunya dan ia memakai seragam indomaret.
ADIT
Iya bu!
Adit kemudian langsung fokus pada Roby dan Andi.
CUT TO:
INT. RUMAH ADIT - BERLANJUT
Di rumah Adit. Roby, Andi, dan juga Adit duduk di ruang tamu.
ROBY
(memberi foto)
Kamu tau dia kan?
Adit mengambil fotonya dan melihatnya.
ADIT
Ya.
ROBY
Siapa keluarganya?
Adit diam sebentar.
ADIT
Ini tujuan kalian dateng ke sini?
ROBY
Ya.
ADIT
(bohong)
Saya gak tau.
ANDI
Kamu tau dia siapa. Tapi kamu gak tau siapa keluarganya?
ADIT
Ya.
ROBY
Denger, saya gak ada niat mempersulit kamu. Tapi saya bisa melakukan lebih dari sekedar mempersulit kamu.
ROBY (CONT'D)
Kalo kamu gak mau itu terjadi. Kasih tau apa yang kita tanya. Dan kita gak akan mempersulit kamu.
Adit diam dan ragu.
ADIT
Denger. Kita semua yang tinggal di sini orang susah. Untuk bisa makan daging seminggu sekali kita harus kerja lima hari dalam seminggu.
ADIT (CONT'D)
Jadi saya mohon sama kalian. Jangan mempersulit mereka. Kalian gak tau seberapa susahnya mereka.
ANDI
Siapa mereka?
Adit masih ragu mengatakan siapa mereka.
ADIT
Nama orang tuanya. Pak Herman dan Ibu Dewi. Mereka tinggal gak jauh dari sini, rumahnya di penuhin sama botol plastik bekas. Kalian pasti tau kalo lewat.
Andi mencatat omongan Adit.
ROBY
Udah di catet?
ANDI
Udah.
Adit kemudian menatap mereka berdua dan berpikir.
ADIT
Hey umm..., apa kalian bakal tangkep saya?
ANDI
(pada Roby)
Rob?
Roby menatap Adit.
ROBY
Tergantung. Apa kamu mau bersaksi?
Adit kaget.
CUT TO:
EXT. JALANAN DAERAH DODI - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN
Mobil Roby berjalan di daerah Dodi yang lebih kumuh. Dan terlihat ayah Dodi sedang mengangkut karung besar berisi banyak botol plastik bekas.
INT. MOBIL ROBY - BERLANJUT
ANDI
Itu orangnya kan?
ROBY
Gak salah lagi.
Mereka berkendara mengikuti Herman.
CUT TO:
EXT. DEPAN RUMAH DODI - BERLANJUT
Mereka mengikuti Herman sampai ke rumahnya. Dan Herman berbalik ke belakang dan melihat mobil Roby terparkir di depan rumahnya.
Roby dan Andi keluar dari mobil dan berjalan menuju Herman.
ROBY
Pak Herman?
HERMAN
(bingung)
Ya.
ROBY
Kami dari kepolisian. Boleh kami masuk?
Herman langsung diam.
INT. RUMAH KUMUH DODI - BERLANJUT
Kita melihat Ibu Dewi sedang minum obat. Dan dia berjalan sambil membawa teh panas dan pisang rebus pada Herman, Roby dan Andi. Mereka duduk bersila.
HERMAN
Jadi ada apa bapak kemari?
Roby mengeluarkan foto Dimas dari jasnya dan memberikan fotonya pada mereka.
ROBY
Bapak kenal dia?
Kedua suami-istri itu kaget terlihat dari matanya yang membesar melihat foto anaknya di tahan.
ROBY
Saya tanya, bapak kenal dia?
Mereka berdua masih fokus melihat foto anaknya. Andi dan Roby menyadari reaksi mereka berdua.
ROBY
Pak?
Herman langsung fokus pada Roby. Dan ia masih shock dengan fotonya.
HERMAN
Ya.
ROBY
Siapa dia, pak?
HERMAN
(ragu)
Di... Di... Dia. Dia anak saya.
Herman mengatakannya dengan ragu dan agak gagap.
ROBY
Namanya Dimas kan?
Ibu Dewi dan Pak Herman kaget.
HERMAN
(terkejut)
Kok bisa tau?
ROBY
Sekitar tiga hari yang lalu. Ada orang aneh yang datengin kantor kita. Dia nguping pembicaraan saya di ruangan Kapten. Pas saya pergokin dia, dia kabur.
ROBY (CONT'D)
Dia kabur ke lorong penjara, dan di situ dia teriak "DIMAS!" pas saya pergokin dia di sana.
Mereka berdua kaget. Dan Roby menunggu respon mereka berdua.
ROBY (CONT'D)
Saya asumsikan orangnya gak di sini. Betul, pak?
Suami-istri tersebut kaget dan tak percaya apa yang mereka dengar. Mereka cuma bisa diam.
HERMAN
Saya...
(deg-degkan, bohong)
Saya gak ngerti bapak ngomong apa.
Reaksi Roby langsung datar. Andi dan Roby tahu Herman berbohong pada mereka.
ROBY
Pak Herman. Saya di sini gak bermaksud mengusik ketenangan kalian.
ROBY (CONT'D)
Justru saya di sini, ingin membantu bapak dan ibu sekalian.
Pak Herman dan Ibu Dewi mulai mendengarkan omongan Roby dengan seksama. Begitu juga dengan Andi.
ROBY (CONT'D)
Saat ini keadaan anak bapak aman di bawah pengawasan saya. Tapi masa depan anak kalian ada di ujung tanduk saat ini.
ROBY (CONT'D)
Dia harus jalanin proses sidang atas pencurian yang dia lakukan. Dan kalo hukuman di jatuhkan dia bakal di penjara seratus tahun. Saya tau kalian gak mau ini terjadi sama anak kalian. Tapi saya gak bisa bantu kalian kalo kalian gak bantu saya.
HERMAN
(excited)
Apa yang bisa kami bantu?
ROBY
Saya pingin kalian bantu kami tangkep sindikat kriminal ini.
ROBY (CONT'D)
Saya tau ini bukan perampokan satu kelompok tapi perampokan berbentuk sindikat. Orang-orang yang menyesatkan anak-anak seperti anak kalian. Menjadi seorang pencuri. Saya butuh bantuan kalian untuk ini.
Mereka berdua berpikir omongan Roby.
IBU DEWI
Gimana caranya bapak bantu anak saya?
ROBY
Saya pingin tau siapa nama anak kalian. Dan saya pingin tau di mana dia nongkrong.
CUT TO:
EXT. JALANAN PERKAMPUNGAN KUMUH - MALAM
Kita melihat mobil Roby melewati jalanan yang kumuh dan di penuhi penjual bensin dan bengkel motor.
Dan beberapa orang di sekitar memerhatikan mobil Roby.
INT. MOBIL ROBY - BERLANJUT
ANDI
(sambil melihat keluar)
Radio di mobil nyala kan?
ROBY
'napa?
ANDI
Jaga-jaga kalo butuh back-up.
Roby menengok Andi sebentar dan fokus kembali menyetir.
EXT. JALANAN PERKAMPUNGAN KUMUH - BERLANJUT
Seiring mobil berjalan, terlihat Dodi sedang jalan di daerah tersebut.
INT. MOBIL ROBY - BERLANJUT
ANDI
Itu orang yang kemaren kan?
ROBY
Ayo kita ikutin dia.
EXT. LINGKUNGAN SARANG BANDAR - BERLANJUT
Mobil Roby terlihat mengikuti Dodi berjalan. Dan terus mengikutinya sampai dia akhirnya tiba di teras sarang bandar itu.
Mobil Roby berhenti tak jauh dari sarang bandar.
INT. MOBIL ROBY - BERLANJUT
ROBY
Ini tempatnya.
Di dalam mobil, Roby terus memperhatikan sarang bandar itu. Dan terlihat di lantai dua. Terdapat seseorang yang memerhatikan Roby dari jendela sambil telanjang dan merokok yang sedang memerhatikan, dan dia adalah Bondan.
INT. SARANG BANDAR, KAMAR BONDAN - BERLANJUT
Terlihat seorang wanita yang telanjang dan berselimut di kasur di kamar Bondan. Dan saat wanita itu bangun kita melihat Bondan sedang berdiri menghadap jendela yang sedang telanajang bulat namun tak terlihat kemaluannya.
PEREMPUAN MURAHAN
(pada Bondan)
Beb, kamu lagi ngapain?
(memegang kepalanya, pusing)
Anjir! Stoned banget gue.
Bondan tak merespon dan masih memerhatikan Roby.
INT. MOBIL ROBY - BERLANJUT
Roby dan Bondan saling menatap satu sama lain di tempat mereka.
ANDI
Lu mau panggil back-up gak?
Roby tak merespon Andi. Namun akhirnya dia berpaling dari sarang bandar dan menengok ke Andi.
ROBY
Gak. Gak sekarang.
Roby kembali menjalankan mobilnya dan pergi dari tempat itu.
EXT. TERAS SARANG BANDAR - BERLANJUT
Dodi keluar dari rumah itu dan melihat ke jalanan tempat mobil Roby pergi.
Dodi hanya melihat mobil Roby dari jauh. Penasaran siapa yang ada di dalam mobil.