Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
midnight, sunshine
Suka
Favorit
Bagikan
4. Chapter #4

INT. APARTEMEN ROBY, KAMAR ROBY - PAGI

Roby yang tertidur tiba-tiba di kagetkan dengan bunyi HP yang ada di dekat mejanya.

Dia mengambil Hpnya dengan keadaan masih ngantuk.

ROBY (TO PHONE)

Halo?

SINTA (VOICE OVER)

Rob?

ROBY (TO PHONE)

Siapa ini?

SINTA (VOICE OVER)

Sinta.

ROBY (TO PHONE)

Kenapa, Sin?

SINTA (VOICE OVER)

Kamu hari ini sibuk?

ROBY (TO PHONE)

Kayaknya, kenapa?

SINTA (VOICE OVER)

Hari ini kamu bisa temuin aku? Aku mau bahas soal sidang ini lebih lanjut lewat keterangan kamu.

ROBY (TO PHONE)

Hari ini ya?

SINTA (VOICE OVER)

Ya, kamu bisa dateng?

Roby mengusap matanya.

ROBY (TO PHONE)

Aku usahaiin. Tapi aku gak janji ya.

SINTA (VOICE OVER)

Oke, kabarin aja kalo dateng.

ROBY (TO PHONE)

Oke.

Sinta menutup telponnya.

Roby pun bangun dari tempat tidurnya dan keluar dari kamarnya.

CUT TO:

EXT. TERAS RUMAH ELITE - PAGI

Di teras rumah korban, Andi dan Roby menunggu Bahroni membukakan pintunya namun, Roby melihat gagang pintu rumah dan melihat bekas bobol di kunicnya.

Roby berbicara dengan Andi sambil fokus pada lobang kunci.

ROBY

Kemaren kalian liat ini?

ANDI

Lobang kunci? Gak.

ROBY

Coba liat ini.

Andi memerhatikan apa yang Roby liat.

ROBY (CONT'D)

Ada bekas kayak di masukin paksa di lobang kuncinya.

ANDI

Oh ya. Ini ulah mereka?

ROBY

Pastinya awalnya gak kayak begitu.

Bahroni pun membukakan pintunya di tengah pembicaraan mereka. Dan terdengar bunyi KLIK dari kunci.

BAHRONI

Ada yang bisa saya bantu, bapak-bapak?

ROBY

Ya kami dari kepolisian, saya inspektur Roby.

ROBY (CONT'D)

Dan di sebelah saya inspektur Andi. Kami yang menyelidiki kasus anda.

ROBY (CONT'D)

Boleh kami masuk?

Bahroni diam saja.

BAHRONI

Bisa perlihatkan buktinya?

ROBY

Pasti.

Mereka berdua mengambil lencana mereka dari celana. Dan menunjukannya pada Bahroni.

Bahroni yang membacanya kemudian mengembalikannya pada mereka.

BAHRONI

(mempersilahkan masuk)

Silahkan.

Mereka berdua masuk.

ROBY

Makasih.

INT. RUMAH ELITE - BERLANJUT

Di dalam mereka berjalan ke ruang tamu, dan seiring mereka berjalan mereka melihat dinding rumah yang terdapat bekas tembakan. Dan juga lemari yang sudah kosong isinya.

Mereka duduk di ruang tamu.

BAHRONI

(menawarkan kursi)

Silahkan duduk.

ROBY

Terima kasih.

BAHRONI

Apa yang bisa saya bantu?

ROBY

Apa itu bekas tembakan pas waktu kejadian?

BAHRONI

Ya.

ROBY

Apa ada yang terluka di sini?

BAHRONI

Gak ada.

ROBY

Apa anda sekeluarga baik-baik aja?

BAHRONI

Ya, kecuali istri saya.

ROBY

Kenapa istri anda?

Bahroni diam sambil menatap Roby.

INT. RUMAH ELITE, KAMAR TUAN RUMAH - BERLANJUT

Mereka bertiga memasuki kamar Bahroni, dan di tempat tidur terbaring istrinya yang diam terkapar tak melakukan apa-apa.

Bahroni ke samping istrinya dan mengambil minum.

BAHRONI

(sambil memegang air)

Ayo sayang sekarang udah waktunya minum obat.

Istrinya diam saja dia tak merespon apa-apa.

Sementara Roby dan Andi memerhatikan mereka.

Bahroni membuka mulut istrinya dan memasukan obat ke mulutnya, dia menuangkan minum ke mulut istrinya. Istrinya akhirnya meminum obatnya.

BAHRONI

Sebentar lagi aku ambilin makan ya.

Bahroni berjalan menuju Roby dan Andi. Mereka bertiga pergi dari kamar Bahroni.

INT. RUMAH ELITE - BERLANJUT

Mereka kembali duduk di ruang tamu.

ROBY

Saya berbela sungkawa untuk istri anda.

BAHRONI

Ya.

BAHRONI (CONT'D)

Apa ada lagi yang ingin anda tanyakan?

ROBY

Berapa banyak barang yang di curi?

BAHRONI

Banyak, ada jam tangan, cincin, sama barang antik saya.

ROBY

Selain itu?

BAHRONI

Uang tunai enam puluh juta.

BAHRONI (CONT'D)

Kalian bakal tangkep pencurinya kan?

ROBY

Kami mengusahakan yang terbaik untuk keluarga anda.

ROBY (CONT'D)

Apa itu karna tembakan itu?

BAHRONI

Kenapa istri saya kayak begitu? Ya.

ROBY

Ngomong-ngomong waktu itu apa pintu anda di kunci?

BAHRONI

Ya, saya sendiri yang menguncinya.

ROBY

Pak Bahroni, apa boleh saya pinjam gagang kunci rumah anda untuk proses penyelidikan?

BAHRONI

Kenapa?

ROBY

Kalo emang benar pintu anda di kunci saya harus tau bagaimana mereka bisa bobol rumah anda.

ROBY (CONT'D)

Kalo yang saya liat dari rumah anda. Cuma pintu itu buat masuk ke rumah ini.

ROBY (CONT'D)

Apa boleh saya pinjam buat penyelidikan?

Bahroni berpikir.

BAHRONI

Oke.

EXT. TERAS RUMAH ELITE - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Roby mengambil gagang pintu rumah Bahroni. Dan Bahroni menunggu mereka pergi.

ROBY

Terima kasih atas kerja samanya.

BAHRONI

Ya.

ROBY

Boleh saya minta nomornya?

BAHRONI

Ya.

Bahroni mengeluarkan Hpnya dan memberikan nomornya dengan menunjukannya pada Roby. Roby pun mencatatnya di HP.

ROBY

Oke, biar kami kabari kalo ada apa-apa.

Mereka berdua pergi meninggalkan rumah Bahroni.

BAHRONI

(memanggil)

Pak Roby!

Roby yang sedang berjalan langsung berbalik.

ROBY

Ya pak?

BAHRONI

Kalo anda mau bantu anda bisa bantu sekarang.

ROBY

Apa yang bisa saya bantu?

BAHRONI

Tolong pertemukan saya sama anak itu.

ROBY

(bingung)

Kenapa?

BAHRONI

Apa anda bisa?

ROBY

Saya perlu tau alesannya.

BAHRONI

Kenapa?

ROBY

Selama dia masih di pihak kepolisian, saya yang bertanggung jawab atas keamanannya.

Bahroni pun diam sebentar.

BAHRONI

Bisa kita ngobrol lain kali? Berdua aja maksud saya.

ROBY

Oke.

BAHRONI

Oke, makasih.

Bahroni menutup pintunya.

Roby dan Andi kembali berjalan.

ANDI

Kok dia minta ketemu sama tahanan sih?

ROBY

Gue juga gak tau.

ANDI

Apa sekarang?

ROBY

Kita tanya satpam.

CUT TO:

EXT. LINGKUNGAN KOMPLEK ELITE - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Di sekitar rumah pak Bahroni Roby menanyai satpam yang sedang di motornya.

ROBY

Jadi bapak yakin kalo pas lewat di depan rumah pak Bahroni. Gak ada siapa-siapa?

SATPAM

Ya, saya yakin pak.

ROBY

Tapi pas bapak ke sekitar sini gara-gara denger suara tembakan bapak liat mereka lari dari rumah pak Bahroni?

SATPAM

Betul pak.

Roby melihat Andi sebentar dan fokus kembali pada Satpam.

ROBY

Berapa kecepatan motor bapak pas lewat sini?

SATPAM

Mungkin sekitar dua puluh kilo perjam.

ROBY

Anda yakin?

SATPAM

Ya.

ROBY

Kalo gitu coba tolong bapak ke ujung jalan situ. Terus ke sini dengan kecepatan yang sama.

SATPAM

(sambil menunjuk)

Dari situ, pak?

ROBY

Ya.

Satpam menyalakan motornya dan pergi ke ujung jalan. Dan berhenti menunggu aba-aba Roby.

ROBY

Siap pak!

SATPAM

Siap!

ROBY

(pada Andi)

Di, timerin waktunya.

Andi mengeluarkan Hpnya dan mempersiapkan timer.

ROBY

(pada Satpam)

Jalan! Pak!

Satpam mengendarai motornya dengan kecepatan yang sama.

CLOSE UP: speedo meter motor yang konsisten berada di angka dua puluh.

Satpam akhirnya sampai di depan rumah Bahroni. Dan dia berhenti di mereka berdua.

ROBY

(pada Andi)

Berapa waktunya, Di?

ANDI

(melihat HP)

Sekitar satu menit tujuh belas detik.

ROBY

Oke.

SATPAM

(pada Roby)

Apa ada lagi, pak?

ROBY

Gak pak, makasih atas waktunya.

SATPAM

Permisi, pak.

Satpam pergi dengan motornya meninggalkan mereka berdua.

ANDI

Gimana Rob?

ROBY

Gak tau, gue masih mikir.

Roby pun mendadak berjalan ke depan rumah Bahroni. Di susul oleh Andi.

ANDI

Kenapa?

ROBY

Lu tau gak. Ini pas pertama gue liat mereka lari?

Roby pun mengikuti jalan mereka kabur. Dan di susul oleh Andi. Roby pun mengikuti jejak mereka sampai di tembok menangkap mereka.

ROBY

Di sini gue tangkep anak itu.

ANDI

Sampe situ? Apa yang lu pikir sekarang, bos?

ROBY

Gue lagi berpikir jadi mereka.

Roby memanjat tembok. Andi pun kaget dengan Roby.

ANDI

Rob!

Andi akhirnya ikut memanjat tembok.

EXT. SEBRANG TEMBOK - BERLANJUT

Saat Andi naik, dia melihat Roby menatap sekeliling lapangan kosong.

ANDI

Rob!

ROBY

Coba lu liat itu.

POV Andi: dia melihat lapangan kosong yang ada di sekitar komplek dan jalanan daerah yang lebih kumuh.

ROBY (CONT'D)

Kalo lu di kejar komplek terus nyebrang ke sini.

ROBY (CONT'D)

Kira-kira lu lari kemana?

ANDI

(menunjuk daerah kumuh)

Ke situ.

ROBY

Kenapa?

ANDI

Kalo lu lari masih di daerah komplek. Lu pasti bakal ketangkep.

ANDI (CONT'D)

Tapi kalo lu lari ke sana. Mereka bakal susah ngejar lu. Banyak jalanan yang mereka gak tau.

ROBY

Masuk akal.

Roby pun masih memerhatikan daerah itu.

ANDI

Jadi gimana? Lu mau kesana?

ROBY

Gak sekarang, gue ada janji. Ayo!

Roby dan Andi kembali memanjat pagar.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar