Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. SARANG BANDAR - MALAM
Dodi dan Bondan bertengkar di antara para orang yang sedang teler dan sibuk sendiri.
BONDAN
Lu ngapain ke kantor polisi bego!? Gara-gara lu tempat ini bakal di kerumunin mereka kalo mereka tau siapa gue!
DODI
Gue ke sono buat cari adek gue!
BONDAN
Adek lu udah ketangkep! Lu ngapain ke sono? Mau nyusul lu?
DODI
Terus lu mau gue ngapain? Bengong, teler di sini gitu. Gue juga punya tanggung jawab!
BONDAN
Lu yang minta tinggal di sini. Lu ikutin aturan sini.
DODI
Kalo nggak gimana? Lu mau setrap gue?
BONDAN
(mengancam)
Ati-ati lu kalo ngomong!
DODI
Udahlah, gue udah bete di sini. Gue cabut dari sini.
Dodi pun berbalik arah dan berjalan keluar.
BONDAN
Lu mau kemana emang? Lu tuh buangan!
BONDAN (CONT'D)
Lu tuh cuman perampok, yang lu bisa cuman nyopet!, lu pikir ada yang mau nerima lu selain penjara?
BONDAN (CONT'D)
Lu denger gue gak!
Dodi tetap berjalan keluar mengacuhkan Bondan.
BONDAN (CONT'D)
Bentar lagi emak lu mati karena sakit, bokap lu cuman bisa ngumpulin botol, adek lu bisu. Apa lagi yang lu punya selain di sini!?
Dodi berhenti dan berbalik arah ke Bondan.
DODI
(kesal!)
Apa lu bilang!?
BONDAN
Gue bilang: emak lu bakal mati, bapak lu cuma gelandangan botol, sama adek lu bisu.
BONDAN (CONT'D)
Gue cuma mau bilang, kalian sekeluarga sampah.
Dodi berjalan ke Bondan sambil mengepal tangannya dengan rasa kesal.
DODI
Lu harus minta maaf ke gue, sebelum gue yang paksaiin sendiri.
Bondan maju beberapa langkah dan tersenyum sinis pada Dodi.
BONDAN
(mengharahkan mulutnya ke ubun-ubun Dodi)
Sialan lu!
Dodi tiba-tiba langsung menghajar Bondan di perut dan membuat dia mundur beberapa langkah.
Bondan yang berusaha berdiri sambil memegang perutnya. Kemudian berlari menyerang Dodi.
Mereka saling bercengkraman dan berguling sambil menyerang. Orang di sekitar sadar dan menjauhi mereka berdua.
Bondan mencekik Dodi, dan Dodi berusaha melepaskan cekikan Bondan dengan melepaskan tangannya dari lehernya. Namun, Bondan tetap mencekek Dodi dengan kuat. Mata Dodi memerah dan hampir kehabisan napasnya kemudian mengambil kayu yang ada di dekatnya dan memukul kepala Bondan.
Akhirnya cengkraman Bondan lepas dari Dodi. Dodi berusaha mengumpulkan napasnya sambil terengah-engah. Sementara Bondan memegang kepalanya yang berdarah sambil kesakitan.
Mereka berdua berdiri, dan saling menatap dengan tajam. Bondan yang memegang kepalanya sambil melihat Dodi. Dan Dodi melihat Bondan sambil memegang lehernya. Tatapan mereka seakan ingin bertarung sekali lagi. Mereka akhirnya maju.
Bondan berhasil memukul Dodi duluan. Dodi knock, dan Bondan melemparkan Dodi ke dinding. Menyebabkan orang di sekitar panik.
Dodi yang terlempar langsung lemas, Bondan menuju Dodi dengan perlahan. Dan Dodi hanya bisa diam
Tiba-tiba seorang pecandu menghentikan Bonda.
PECANDU
Udah, Bon! Cukup! Dia udah kapok!
Bondan pun melihat si pecandu ini sebentar, dan menengok Dodi yang terkapar sambil melihat Bondan.
Pecandu tersebut langsung membantu Dodi berdiri.
PECANDU
(pada Dodi)
Cabut, Di!
Dodi tanpa banyak bicara langsung berjalan keluar dari rumah kumuh itu.
Sementara Bondan hanya melihat Dodi pergi.
CUT TO:
EXT. JALANAN TROTOAR - PAGI
Dodi yang memiliki luka bonyok dan memar di wajahnya berjalan sempoyongan sendiri, dia duduk di pinggir jalan dengan tampang depresi. Para pejalan kaki melihat Dodi dengan tampang lesu.
INT. MOBIL ROBY - BERLANJUT
Sementara itu di dalam mobil, Roby sedang mengintai Dodi sendirian. Dia menunggu apa yang akan Dodi lakukan. Dia terus menunggu sampai akhirnya memutuskan untuk keluar.
EXT. JALANAN TROTOAR - BERLANJUT
Dodi yang duduk sambil menundukan kepalanya. Tiba-tiba di datengi oleh Roby yang melihatnya.
ROBY
Hey!
Dodi mengangkat kepalanya dan melihat Roby. Dia langsung panik seketika dan lari dari Roby.
ROBY
Hey! Saya mau ngomong sama kamu!
Dodi tetap berlari.
ROBY (CONT'D)
(teriak!)
Ini soal Dimas!
Dodi tiba-tiba berhenti berlari dan berbalik arah ke Roby. Dan berjalan menuju Roby.
DODI
Dimas?
ROBY
Ya, Dimas.
DODI
Di mana dia?
ROBY
Jangan di sini, ayo kita cari tempat lain.
Roby berjalan menuju mobilnya namun Dodi tetap di tempatnya tidak bergerak.
Roby sadar Dodi tak mengikutinya, berbalik arah ke Dodi.
ROBY
Saya gak akan tangkep kamu, Dodi!
Dodi terkejut dia tau namanya, namun Dodi akhirnya berjalan menuju Roby
DODI
Mau kemana kita?
KRIUK!
Tiba-tiba terdengar bunyi perut Dodi yang kelaparan.
ROBY
Kita bisa cari makan kalo mau.
Roby membukakan pintunya pada Dodi.
Dodi akhirnya masuk, di susul oleh Roby. Mereka akhirnya pergi dari jalanan.