Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
midnight, sunshine
Suka
Favorit
Bagikan
9. Chapter #9

INT. SARANG BANDAR - SIANG

Di rumah kumuh, Dodi dan teman-temannya berkumpul sambil merokok ganja.

ADIT

(mengoper rokok)

Gimana kabar lu?

DODI

(menghisap ganja)

Gak bagus, gue hampir...

Dodi tak jadi bicara.

DODI (CONT'D)

(mengoper rokoknya)

Katakanlah ngelakuin hal goblok

ADIT

Sorry, Di.

DODI

Gak usah, namanya juga nasib.

BOYO

(mengisap rokok)

Mana Bondan?

DODI

Au, hepi-hepi kali, ngeijo kali, dua-duanya kali. Gak tau, gak peduli gue.

UPI

(mengisap rokok)

Moga-moga adek lu gak kenapa-napa.

Dodi tersenyum kecil.

DODI

Ya.

(ganti topik)

Ngomong-ngomong lu semua tau dari mana gue di sini?

ADIT

Kita tau lu di usir, lu mau kemana lagi selain ke sini?

DODI

(tertawa kecil)

Bener juga sih!

Dodi tiba-tiba merenung sendiri.

ADIT

Napa, Di?

DODI

Goblok banget gue! Mikir apa coba gue ngajak adek gue sendiri.

BOYO

Gak usah di pikirin, Di.

DODI

Gimana caranya gue gak pikirin? Kita bebas di sini. Sementara dia di penjara. Harusnya gue yang di sana.

DODI (CONT'D)

Harusnya kita yang di sana.

Mereka semua diam.

DODI (CONT'D)

Apa pun caranya gue harus dapetin adek gue lagi.

DODI (CONT'D)

Kalo gue udah dapetin dia lagi, gue berhenti dari sini. Gue bakal cari kerja.

DODI (CONT'D)

Apa aja. Gue bisa jadi tukang semir sepatu, kuli, apa aja selain ngilibatin senjata dan ngerampok.

BOYO

Kita juga sama kok, Di.

Dodi langsung fokus mendengarkan Boyo.

BOYO (CONT'D)

Andi udah dapet kerja, jadi kasir alfamart. Gue kerja di bengkel, Upi balik lagi ngasong.

Dodi tersenyum pada kawan-kawannya.

DODI

Bagus. Gue bangga sama kalian. Gue harap gue juga bisa kerja normal kayak kalian.

DODI (CONT'D)

Tapi gue harus dapetin adek gue dulu sebelum itu.

ADIT

Kita bisa bantu lu kok, Di.

DODI

Gak! Ini tanggung jawab gue. Gue yang buat dia terjebak masalah, gue sendiri yang selesain masalah adek gue.

DODI (CONT'D)

Kalian gak usah mikirin bantu gue. Kalian udah bisa cari duit lebih halal. Bagi gue itu udah ngebantu gue.

DODI (CONT'D)

Biar gue yang selesaiin ini sendiri.

CUT TO:

INT. KANTOR POLISI, RUANGAN KAPTEN - SIANG

Di ruangan Kapten, Roby berdiri sambil memberi foto di meja Kapten. Dia menjelaskan sesuatu pada Kapten dan Andi.

ROBY

Di tembok rumah ada bekas tembakan. Pak Bahroni klaim. Jaraknya gak jauh dari tempat dia berdiri.

Roby memberikan foto dinding bekas tembakan.

ROBY (CONT'D)

Beberapa barang berharga di curi, cincin, jam tangan, sama beberapa patung antik.

Roby memberikan foto lemari yang kosong.

ROBY (CONT'D)

Sama uang tunai, sekitar enam puluh juta.

Kapten melihat foto-foto itu. Dia memerhatikan foto itu baik-baik.

ANDI

Buset, itu kerugian yang gede.

ROBY

Itu jackpot buat mereka.

Kapten berhenti melihat foto dan fokus pada Roby.

KAPTEN DONI

Oke, apa lagi yang kamu dapet?

ROBY

Bagus Kapten tanya.

Roby mengambil dua buah gagang kunci. Gagang kunci yang di plastik milik Bahroni dan satu untuk uji coba.

KAPTEN DONI

Apa yang kamu dapet sama itu?

ROBY

(pada Andi)

Di, berapa rekor lu jebolin gembok pas masih di akpol?

Andi berpikir.

ANDI

Tiga menit kayaknya.

Roby menyerahkan gagang kunci dan lock-pick pada Andi.

ROBY

Jebolin dalam tiga menit.

Andi langsung mengambil keduanya, dan mencoba memasukan lock-pick ke dalam lubang kunci.

Roby dan Kapten memperhatikan Andi yang berusaha membobol kunci dan tiba-tiba terdengar bunyi dari gagang kunci.

KREEEK!!

Andi menarik lock-picknya dan lock-picknya gepeng.

ROBY

(sambil melihat jam tangan)

Tiga puluh detik.

Roby memberikan kunci pintunya.

ROBY (CONT'D)

Masukin kuncinya.

Andi mengambil kuncinya, dan dia mencoba memasukan kunci ke lubangnya. Namun tak bisa masuk.

ANDI

(bingung)

Gak bisa masuk.

ROBY

Di atas lobang kuncinya ada lobang lagi coba masukin itu.

Andi memakai kunci satunya. Dan memasukan ke lubang yang satu lagi. Dan terdengar suara lagi dari gagang pintu.

KREEK!!

ROBY

Coba buka lagi kuncinya.

Andi mulai lagi memasuki lubang kuncinya, dan dia akhirnya berhasil membuka kuncinya.

ANDI

Kuncinya bisa masuk lagi.

Kapten bingung.

KAPTEN DONI

Oke, apa ini maksudnya?

ROBY

Kita liat Andi tadi coba buka kuncinya pake lock-pick. Pas dia gagal buka kuncinya. Lock-picknya langsung gepeng dan gak bisa di masukin apa-apa. Termasuk kuncinya sendiri.

ROBY (CONT'D)

Pas dia masukin ke lobang yang satunya lagi. Kuncinya normal lagi. Kuncinya bisa masuk ke lobangnya gak kayak tadi.

KAPTEN DONI

Langsung ke intinya.

ROBY

Gagang pintunya Pak Bahroni. Itu gagang pintu yang paling mahal di pasaran.

ROBY (CONT'D)

Kenapa mahal? Karena itu sistem kunci yang paling aman di pasaran.

ROBY (CONT'D)

Kalian bisa cari di pasaran gagang kunci. Tapi gak ada yang lebih mahal dan aman selain ini.

ROBY (CONT'D)

Intinya: gimana bisa sekelompok ABG ngebobol kuncinya pake lock-pick?

Kapten dan Andi mulai memahami omongan Roby.

ROBY (CONT'D)

Asal kalian tau, jarak satpam ke rumahnya Bahroni dari ujung jalan itu sekitar. Satu menit tujuh belas detik.

ROBY (CONT'D)

Kita liat sendiri tadi, Andi gagal buka kuncinya dalam tiga puluh detik.

ROBY (CONT'D)

Gimana caranya mereka bisa bobol kunci ini, di bawah satu menit tujuh belas detik?

KAPTEN DONI

Jadi kesimpulannya?

ROBY

Gimana kalo ini bukan perampokan biasa? Gimana kalo ini ulah gembong perampok yang mungkin inceran kita.

ANDI

Kayak yang sebelumnya?

ROBY

Ya. Kalian ingetkan sampe sekarang banyak kasus perampokan yang sampe sekarang kita gak tau siapa mereka?

ROBY (CONT'D)

Bisa jadi ini mereka. Orang yang kita cari selama ini.

ANDI

Mungkin juga, perampokan yang kita tanganin. Mereka selalu masuk lewat pintu depan. Dan mereka selalu lolos.

ROBY

Gak kali ini.

Kapten mulai mengerti maksud Roby.

KAPTEN DONI

Jadi kamu yakin kita berurusan sama perampok yang sebelumnya pernah kita tanganin?

ROBY

Yang jelas mereka bukan perampok biasa.

Roby duduk.

ANDI

Buset, gue kira kita cuman nyelidikin perampokan biasa.

ROBY

Itu gunanya bukti, satu bukti ngarah ke yang lain.

ROBY

Asal lu tau aja, kalo pas itu gue gak deket jalan itu. Gak mungkin gue nangkep dia.

KAPTEN DONI

Dia ama kamu kan?

Roby dan kamera bergeser ke pintu kaca. Dan melihat si anak masih menunggu di sana.

ROBY

Masih.

KAPTEN DONI

Jadi gimana kalian berdua semalem?

ROBY

Kabar baiknya belom ada yang saling tusuk.

ROBY (CONT'D)

Cepat atau lambat dia bakal keluar dari tempat gue.

KAPTEN DONI

Tapi selama itu juga, dia tanggung jawab lu, Rob.

ROBY

Lu pikir gue mbaknya dia? Dia cuman numpang.

KAPTEN DONI

Lu gak takut akrab sama dia?

Roby dan Kapten saling melihat. Dan Andi hanya memerhatikan mereka berdua.

Tak lama Roby kemudian tertawa. Dan Kapten juga ikut tertawa.

Andi pun hanya kebingungan melihat mereka berdua.

CUT TO:

EXT. PARKIRAN RESTORAN MEWAH - SIANG

Roby memarkirkan mobilnya di parkiran.

INT. MOBIL ROBY - BERLANJUT

Roby diam sebentar di mobilnya, dan melihat ke restoran. Dia akhirnya menyalakan recorder di jasnya, lalu melihat ke spion tengah dan terlihat di si bocah di spion.

ROBY

Jangan kemana-mana.

Si anak tak merespon.

Roby membukakan sedikit kaca jendela belakang dan keluar dari mobil.

INT. RESTORAN MEWAH - BERLANJUT

Roby memasuki restoran dan langsung menuju meja resepsionis.

RESEPSIONIS RESTORAN

Ada yang bisa di bantu, pak?

ROBY

Ya, saya cari Pak Bahroni. Dia tunggu saya di sini.

RESEPSIONIS RESTORAN

Anda Pak Roby?

ROBY

Ya.

RESEPSIONIS RESTORAN

Baik, tolong ikut saya.

Resepsionis langsung keluar dari mejanya dan mengantar Roby ke meja Bahroni.

Bahroni duduk sambil membaca koran bisnis. Roby dan Resepsionis datang menghampiri Bahroni.

Bahroni yang menyadarinya langsung berdiri menyambut Roby.

BAHRONI

Pak Roby!

ROBY

Pak Bahroni!

Mereka berdua berjabat tangan.

BAHRONI

Senang bertemu anda kembali. Silahkan duduk.

ROBY

Makasih.

Mereka berdua duduk.

BAHRONI

(pada Resepsionis)

Panggil Andre.

RESEPSIONIS RESTORAN

Baik, pak.

Resepsionis pergi meninggalkan mereka.

ROBY

Anda kembali bekerja lagi sepertinya.

BAHRONI

Ya, gak bisa tinggalin bisnis lama-lama.

ROBY

Gimana kabar istri anda?

BAHRONI

Sayangnya, masih sama kayak yang terakhir anda liat.

ROBY

Saya doaakan istri anda cepat sembuh.

BAHRONI

Makasih.

Andre si pelayan datang ke meja mereka sambil membawa buku menu.

ANDRE

(memberikan buku menu)

Silahkan tuan-tuan.

ROBY

Makasih.

Roby membuka buku menunya dan merasa kebingungan dengan menunya, sementara Bahroni tak menyentuh buku menunya sama sekali.

BAHRONI

Dre, langsung aja ke menu saya.

ANDRE

Steak sirloin medium rare dan bourbon?

BAHRONI

Tinggalin aja botolnya.

ANDRE

Baik.

(pada Roby)

Pesanan anda, pak?

Roby masih membaca.

ROBY

(masih membaca, bingung)

Ehh... Saya masih bingung harus pesen apa.

Andre dan Bahroni menunggu pesanan Roby. Namun tiba-tiba Bahroni langsung ambil inisiatif.

BAHRONI

(pada Andre)

Andre, apa menu spesial chef Gunawan hari ini?

ANDRE

Hari ini masakan spesial chef Gunawan bebek panggang dengan saus mint. Dan untuk minumannya red wine tahun sembilan-lima.

BAHRONI

(pada Roby)

Gimana Pak Roby? Anda suka bebek?

ROBY

Gak ada makanan yang saya gak suka.

BAHRONI

Baguslah.

(pada Andre)

Tinggalin botolnya.

ANDRE

Baik, saya akan kembali dengan pesanan kalian.

Andre pergi meninggalkan mereka.

ROBY

Anda sepertinya akrab sekali dengan orang-orang ini.

BAHRONI

Yah, ini restoran saya.

ROBY

(kaget)

Ini restoran anda?

BAHRONI

Ya. Semua yang anda liat di sini.

ROBY

Anda benar-benar pembisnis hebat.

BAHRONI

(tersipu)

Anda terlalu memuji saya, Pak Roby.

ROBY

Saya yakin saya bukan orang pertama yang kayak begitu.

Mereka berdua tertawa.

Andre datang sambil membawa minuman mereka berdua. Andre menaruh wine dan bourbon di meja.

BAHRONI

Makasih, Dre.

ANDRE

Saya akan kembali dengan makanan kalian.

Andre meninggalkan mereka.

Bahroni menuangkan minumannya.

BAHRONI

Jadi gimana kabar penyelidikan kalian?

ROBY

Ada kemajuan. Tapi kita masih butuh waktu.

BAHRONI

Jadi kalian udah dapet perkiraan orang ini?

ROBY

Bisa di bilang begitu.

BAHRONI

Apa kalian bisa tangkep orang ini?

ROBY

Ya.

Mereka berdua diam, Roby melihat botol winenya dan mengabilnya.

ROBY

Boleh saya minum?

BAHRONI

Terserah anda Pak Roby.

Roby menuangkan winenya ke gelas dan meminumnya. Roby terkejut dengan rasanya.

ROBY

Wow! Ini wine paling enak yang pernah saya minum.

BAHRONI

Emang.

Mereka berdua kembali diam. Bahroni melihat sekeliling restoran dan kembali menuangkan minumannya. Sementara Roby memutar-mutar gelasnya dan Bahroni mengetuk-ngetuk meja.

Roby kemudian hanya menatap Bahroni terus menerus. Bahroni yang tak sengaja melihat Roby pun menyadarinya. Bahroni pun membalas tatapan Roby. dia merasa janggal dengan tatapan Roby.

BAHRONI

Kenapa?

ROBY

Anda gak perlu telpon saya ke sini cuma buat ngomongin ini kan?

Bahroni bingung.

BAHRONI

Saya gak ngerti.

ROBY

Saya udah dua puluh tahun di kepolisian. Dan selama dua puluh tahun itu saya punya banyak pengalaman.

ROBY (CONT'D)

Saya punya pengalaman. pengalaman penyergapan, pengalaman investigasi, pengalaman introgasi. Termasuk pengalaman seperti ini.

ROBY (CONT'D)

Ini bukan pertama kali saya di layani seperti ini. Jadi kalo anda minta sesuatu sama saya. Bilang aja, karna saya gak suka sia-siain waktu saya kayak gini.

Bahroni hanya menatap Roby dia tak bereaksi apa-apa.

Andre kemudian datang dengan membawa makanan dia menyajikan makanannya pada mereka berdua.

Roby terus menatap Bahroni. Sementara Bahroni menunggu Andre selesai menyajikan makanannya.

Andre akhirnya selesai menyajikan makanannya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar