Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. LORONG RUMAH SAKIT - SORE
Di suasana rumah sakit yang sibu, Roby berjalan sambil membawa dua kaleng minuman dan berjalan menuju Sinta yang duduk menunggu kabar dari Dokter.
ROBY
Hei!
SINTA
Hei!
Sinta memegang kepalanya.
ROBY
Kamu gak apa-apa?
SINTA
Ya.
ROBY
Oh ya? Kamu keliatan stress tadi.
SINTA
Gak Rob. Aku keliatan kalah tadi.
ROBY
Aku ngerti.
Roby duduk di samping Sinta, dan menawarkan minuman.
ROBY (CONT'D)
(memberi minuman)
Nih.
Sinta mengambilnya.
SINTA
Makasih.
ROBY
Gimana kabar anak itu?
SINTA
Aku belom liat.
Sinta meminum minumannya.
Roby pun berdiri dan berjalan ke pintu kaca Dokter.
Dia melihat si anak sedang di periksa si Dokter di kuping dan mulutnya. Dan sesekali si anak memberi respon mengangguk dan menggeleng kepalanya.
Roby duduk kembali bersama Sinta sambil meminum minumannya.
ROBY
Dia gak kenapa-kenapa kalo kamu pingin tau.
SINTA
Oke.
Sinta meminum minumannya dengan perasaan stress.
ROBY
Gak ada yang minta kamu untuk menang, Sin.
SINTA
Jadi kamu mau aku ngapain? Nyerah?
ROBY
Aku gak bilang gitu.
SINTA
Aku ini pengacara dan ibu. Aku gak akan kalah sampe aku kalah.
ROBY
Terserah kalo itu menurut kamu.
Kapten Doni berjalan di lorong ke arah Sinta dan Roby.
KAPTEN DONI
Sin, Rob!
ROBY
Hei kapten!
Kapten Doni berhenti di hadapan mereka.
KAPTEN DONI
Gimana keadaannya?
ROBY
Gak apa-apa kayaknya, kenapa?
KAPTEN DONI
Pengadilan minta sidang di lanjutin seminggu lagi. Saya pingin tau keadaannya buat sidang nanti.
KAPTEN DONI (CONT'D)
(mengeluarkan gagang pintu)
Oh ya, Andi nitip Ini.
Roby mengambil gagang pintunya.
ROBY
Ini sama kayak kunci pintunya Pak Bahroni?
KAPTEN DONI
Sama.
ROBY
Oke.
KAPTEN DONI
Rob.
ROBY
Apa?
KAPTEN DONI
Pengadilan bilang, anak itu gak bisa di tahan di penjara sebelum ada keputusan dari pengadilan.
ROBY
Kenapa?
KAPTEN DONI
Karena dia masih di bawah umur.
ROBY
Terus gimana dong?
Tiba-tiba Dokter keluar dari ruangannya.
SINTA
Jadi gimana, dok?
DOKTER
Diantara kalian ada yang tau nama anak itu?
ROBY
Gak ada yang tau dok.
DOKTER
Oke, masuk akal.
ROBY
Ada apa emangnya?
DOKTER
Berarti kalian gak tau anak itu tunawicara?
Mereka bertiga kaget.
ROBY
Tunawicara? Maksudnya bisu gitu?
DOKTER
Bisa dibilang begitu.
ROBY
Ternyata gitu. Apa ada lagi, Dok?
DOKTER
Fisiknya agak lemah, tapi itu karena kurang asupan. Tapi kalo di kasih asupan yang cukup. Pasti kondisinya stabil.
ROBY
Jadi gimana caranya kita harus komunikasi sama dia?
DOKTER
Dia butuh pendamping, orang yang ngerti bahasa tubuh. Apa dia ngerti bahasa bisu?
SINTA
Kita gak tau.
DOKTER
Kalo gitu cuman itu cara komunikasi sama dia.
SINTA
Gimana pendengarannya, Dok?
DOKTER
Gak terlalu bagus, tapi itu gejala umum bagi tunawicara.
KAPTEN DONI
Terus gimana caranya dia bersaksi kalo gak bisa ngomong?
DOKTER
Denger, saya gak tau dia bisa bahasa bisu atau nggak. Tapi cuman itu pilihannya kalo mau komunikasi sama dia.
Mereka bertiga bingung.
DOKTER
Permisi, saya harus serahkan file ini ke ruang administrasi.
Dokter pergi meninggalkan mereka bertiga.
ROBY
(sarkas)
Hebat! Bisu gak bisa ngomong apa-apa, seminggu lagi kita sidang. Itu PR buat kamu, Sin.
Sinta cemberut pada Roby.
KAPTEN DONI
Ya, tapi saya belom selesai ngomong, Rob.
ROBY
Oke, apa?
KAPTEN DONI
Kita gak bisa biarin dia di sel. Jadi harus ada orang yang jaga dia.
Raut wajah Roby berubah mendengar omongan Kapten.
ROBY
Maksudnya?
KAPTEN DONI
Saya minta tolong kamu buat awasin dia di tempat kamu.
ROBY
(kaget!)
Gimana!?
KAPTEN DONI
Untuk saat ini.
ROBY
Ini bercanda kan?
KAPTEN DONI
Sayangnya nggak.
ROBY
Lu mau gue satu rumah sama tahanan?
KAPTEN DONI
Cuma lu yang bisa, Rob.
ROBY
Cuma gue? Kenapa gak rumah lu aja jadi home staynya dia?
KAPTEN DONI
Gue punya keluarga, Rob. Gak mungkin dia di tempat gue.
ROBY
Lu gak adil ama gue, Don.
KAPTEN DONI
Tolong Rob, gue gak tau harus ke siapa.
Roby pun melihat wajah Doni yang memelas meminta batuan kepadanya. Roby berjalan mondar-mandir sambil berpikir.
ROBY
Kalo dia kenapa-napa lu yang tanggung jawab.
KAPTEN DONI
Oke.
Mereka diam.
ROBY
Gue jemput dia dulu.
Roby masuk ke ruangan Dokter.
CUT TO:
INT. MOBIL ROBY - MALAM
Roby mengendarai mobilnya sambil melihat spion tengah.
Di spion, Roby melihat si anak yang terus menatap ke bawah.
Roby pun berpaling dari spion dan kembali fokus ke depan.
CUT TO:
INT. APARTEMEN ROBY - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN
Mereka memasuki apartemen.
Si anak pergi ke ruang tengah sementara Roby pergi ke dapur. Mengambil makanan dan minuman.
Saat Roby di dapur, si anak melihat sekeliling ruang tengah dia duduk dan mengambil remot di meja.
Dia menonton TV, Roby pun datang sambil membawa roti dan minuman. Dia menaruhnya di meja dan langsung mengambil remotnya dari si anak dengan paksa.
ROBY
Udah malem, tidur!
Si anak hanya menatap Roby.
ROBY (CONT'D)
Ini ada makanan minuman di meja. Makan itu kalo laper.
ROBY (CONT'D)
Di sini ada aturannya, oke. Gak ada TV jam sepuluh lewat. Kamar mandi di situ. Dan setiap kali ke kamar mandi matiin lampunya, tutup pintunya. Paham.
Dia mengangguk.
ROBY (CONT'D)
(melihat jam tangan)
Ini udah jam sepuluh lewat, tidur sekarang!
Roby langsung ke kamarnya dan meninggalkan dia.
Si anak hanya duduk di sofa diam sambil menonton TV yang tak menyala.
INT. APARTEMEN ROBY, KAMAR ROBY - BERLANJUT
Roby duduk di kasurnya, dan dia mengambil gagang kunci di sampingnya.
Roby melihat-lihat bentuk gagang kuncinya. Dia akhirnya mengeluarkan lock-pick dari laci.
Roby mencoba memasukan lock-pick ke lubang kunci, dan dia mengutak-atik lubang kuncinya.
Dan setelah di utak-atik, terdengar bunyi dari kuncinya.
KREEKK!!
Roby mencoba mencabut lock-picknya, dan ketika di cabut. Lock-pick tersebut rata oleh lubang kunci.
Roby pun hanya melihat gagang kunci dengan terkejut.