Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KANTOR POLISI, RUANGAN KAPTEN - BERLANJUT
Sementara itu, di ruangan Kapten. Roby, Andi, dan Sinta sedang membujuk Kapten tentang penangkapan resmi Bondan.
ROBY
Oke, sekarang kita punya semua buktinya, kita punya saksinya. Menurut saya akan lebih bagus kalo kita sergap mereka sekarang.
ROBY (CONT'D)
(pada Andi)
Gimana menurut lu, Di?
ANDI
Sekarang waktu yang bagus, mereka pasti gak akan sadar kalo di sergap jam segini.
ROBY
(pada Sinta)
Sin?
SINTA
Saya setuju.
ROBY
(pada semua orang)
Kalo kita sergap mereka malem begini. Mereka pasti lari kocar-kacir dari sana.
ROBY (CONT'D)
Jadi saya pingin semua unit kita tutup akses keluar-masuk di daerah itu. Jadi gak ada yang keluar masuk.
Roby menghadap Kapten.
ROBY (CONT'D)
Gimana Kapten? Kita butuh perintah bapak buat laksanaiin ini.
Kapten Doni melihat seluruh orang yang ada di ruangannya.
KAPTEN DONI
(tegas)
Ayo kita tangkep si brengsek ini.
CUT TO:
EXT. PARKIRAN KANTOR POLISI - BERLANJUT
Seluruh unit polisi di kerahkan untuk misi penyergapan. Mereka masuk ke mobil mereka sambil membawa senjata mereka.
Roby, Kapten, dan Andi masuk ke mobil Roby. Seluruh unit menyalakan sirine mereka dan keluar dari parkiran satu persatu.
CUT TO:
EXT. LINGKUNGAN SARANG BANDAR - SETELAH ITU
Di jalanan para mobil polisi dengan suara sirinenya berkendara ke rumah terget.
KAMERA: dari atas kita bisa melihat seluruh unit mendatangi rumah tersebut dari berbagai akses masuk. Dan memblok aksesnya.
Mereka keluar dari mobilnya dengan senjata mereka. Dan langsung ke teras rumah.
INT. SARANG BANDAR - BERLANJUT
Di pintu yang tertutup rapat, tiba-tiba polisi mendobrak pintunya dengan paksa. Dan langsung menyerbu tempat itu.
POLISI
POLISI! JANGAN ADA YANG BERGERAK!
Mereka langsung panik berhamburan. Dan di pintu lain sudah di dobrak.
POLISI
INI POLISI! DIAM DI TEMPAT KALIAN SEMUA!
Beberapa orang yang ingin kabur langsung di cegat oleh polisi yang ada di dekat mereka.
POLISI
(menjinakan orang yang kabur)
DIEM!
Seluruh polisi akhirnya masuk ke dalam rumah, di susul Roby, Andi dan Kapten. Para polisi menahan beberapa orang yang berusaha kabur.
ROBY
(pada polisi)
Semua aman?
POLISI
Aman pak!
Roby melihat sekeliling rumah yang sudah di kepung dan melihat lantai dua.
ROBY
Udah ada yang meriksa lantai dua?
POLISI
Belom pak!
ROBY
(pada Andi)
Di, lu ikut gue.
(pada Kapten)
Kapten, jaga daerah ini.
(pada dua polisi)
Kalian ikut saya juga.
Dua orang polisi mengangguk. Roby pun langsung pergi ke lantai dua. Dan diikuti Andi dan dua orang polisi lainnya.
INT. SARANG BANDAR, LANTAI DUA - BERLANJUT
Mereka tiba di lantai dua. Dan menemukan ada beberapa wanita (jablay) sedang "fly" dan beberapa dari mereka tak sadarkan diri di lantai.
Roby dan yang lainnya langsung menuju mereka.
ANDI
(tegas! Menyadarkan mereka)
HEI!
Merek tak merespon.
Andi pun langsung MENGGAMPAR mereka.
ANDI (CONT'D)
(menggampar)
SADAR WOIII!!
Mereka pun langsung sadar saat di gampar Andi. Dan panik ketakutan.
Roby melihat sebuah kamar dengan pintu yang sedikit terbuka.
ROBY
(pada polisi)
Jagaiin mereka!
Kedua polisi langsung menjaga mereka bersama Andi.
Roby pun menuju kamar yang terbuka dan mengeluarkan pistolnya.
ROBY
(pada Andi)
Di! Gue cek kamar ini. Lu semua awasin mereka!
ANDI
Oke!
Roby memasuki kamar.
INT. SARANG BANDAR, KAMAR BONDAN - BERLANJUT
Roby yang masuk ke dalam kamar sambil mengacungkan pistolnya ke depan. Dia melihat sekeliling kamar dan melihat obat-obatan yang berserakan, ganja, beberapa alat suntik, dan di samping kasur dia melihat kondom bekas.
Saat Roby sibuk melihat sekeliling kamar. Pintu dengan sendirinya perlahan menutup. Dan di balik pintu Bondan menutup pintu dan menguncinya.
KLIK!
Suara pintu di kunci membuat Roby sadar dan berbalik ke arah pintu. Namun, Bondan mengunggulinya terlebih dahulu. Dia memukul Roby sampai terjatuh dan Roby langsung mengarahkan pistolnya pada Bondan.
Namun Bondan menendang pistolnya dan menyebabkan tembakan pistolnya melenceng.
DOR!
Tiba-tiba terddengar bunyi gedoran pintu dari Andi.
ANDI (OFF SCREEN)
(panik!)
ROB!! LU KENAPA ROB!!!
Andi terus menggedor pintu.
Sementara itu, Bondan berusaha mencekek Roby. Roby berusaha melepaskan cekekannya dan berhasil melepaskan cekekannya dan langsung menghajar Bondan dan terlempar dari Roby.
Roby berusaha berdiri dengan napas ngos-ngosan.
ROBY
(mengumpulkan nafasnya)
Lu Bondan kan?
BONDAN
Kenapa emang?
ROBY
Gue matiin lu di sini!
Mereka berdua maju dan saling menyerang satu sama lain. Roby menghajar Bondan dan begitu juga sebaliknya.
Saat mereka sedang berkelahi. Andi mencoba mendobrak pintu dari luar. Roby akhirnya berhasil memojokan Bondan dan menghantam kepalanya ke dinding dan melemparnya ke dinding lain.
Bondan yang tersungkur, diam-diam mengeluarka pisaunya dari celananya. Dan saat Roby berjalan ke Bondan. Bondan langsung menyerang Roby.
Roby mencoba menghindar akhirnya terkena serangan Bondan di dahinya. Bondan terus menyerang Roby sampai akhirnya dia bisa menerkam Roby.
Sementara itu, pintu masih di dobrak oleh Andi. Dan engsel pintu makin lama makin kendor seiring pintu di dobrak.
Ujung pisau yang tajam makin mendekati dada Roby. CLOSE UP: kita melihat wajah Bondan yang berusaha keras menikam Roby. CLOSE UP: kita melihat wajah Roby yang berusaha keras menahan pisau Bondan.
Semakin lama ujung pisau semakin mendekati dada Roby secara perlahan. Mereka berdua berkeringat, Roby berusaha menahan pisau Bondan, dan Bondan berusaha menikam Roby.
Dan kita melihat engsel pintu yang makin longgar saat di dobrak. Dan kemudian.
BRAAKK!!
Pintu akhirnya berhasil di dobrak. Bondan yang kaget tak sengaja mengendurkan perlawanannya dan Roby langsung menghajar Bondan.
Bondan terjatuh akibat pukulan Roby. Andi dan dua polisi yang lain langsung menyerbu dan menghajar Bondan.
ANDI
(sambil menghajar Bondan)
DIEM LU!!
Mereka kemudian melumpuhkan Bondan dan menahannya. Roby langsung memborgol tangan Bondan.
CUT TO:
INT. LORONG PENJARA - SUBUH
Andi, Roby, Kapten dan beberapa polisi lainnya. Menggiring tahanan ke sel mereka termasuk Bondan.
ROBY
Masuk lu semua!
Seorang polisi membukakan sel penjara, dan memasukan para tahanan ke dalam sel.
Dan di sebrang sel lain, Dodi dan Adit tersenyum melihat Bondan yang sudah bonyok di penjara. Dan Bondan menyadari Dodi dan Adit yang melihatnya Bondan pun membalasnya dengan tatapan kesal pada mereka.